Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Keluarga yang Sehat Memerlukan Komunikasi yang Sehat

Edisi C3I: e-Konsel 145 - Tanggung Jawab dalam Keluarga

Pertumbuhan dan perkembangan seorang anak merupakan akibat dari berbagai faktor dalam kehidupannya. Seorang anak dipengaruhi oleh urutan kelahirannya dalam keluarga, struktur syarafnya, hubungannya dengan anggota keluarga yang lain, kekuatan dan kelemahannya secara biologi, dan lain sebagainya. Tetapi suasana di rumah, termasuk komunikasi melalui perkataan maupun sikap orang tua, memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian dan tingkah laku anak.

Kehidupan emosi seorang anak sebenarnya dimulai pada waktu kehamilan ibunya berusia enam bulan. Dalam bukunya, "The Secret Life of the Unborn Child", Dr. Thomas Verny meringkas data yang terbaru mengenai sifat janin yang mudah dipengaruhi.

Pertama, janin yang masih berada di dalam rahim dapat mendengar, mengalami, menikmati, bahkan belajar dan merasakan sampai tingkat tertentu.

Kedua, apa yang dirasakan dan diketahui oleh janin mulai membentuk sikap dan pengharapannya atas dirinya. Sikap ini dikembangkan dari pesan yang ia terima dari ibunya.

Ketiga, faktor yang terpenting dalam perkembangan emosi janin adalah sikap ibunya. Seorang ibu yang selalu gelisah atau tidak stabil emosinya karena akan menjadi seorang ibu, dapat meninggalkan bekas luka secara emosional pada kepribadian anak yang belum lahir. Sebaliknya, sukacita, kebanggaan, dan pengharapan dapat menunjang perkembangan emosi seorang anak secara positif.

Keempat, jangan sampai kita mengabaikan peran seorang ayah dalam proses ini. Perasaan seorang suami tentang istri dan anaknya yang belum lahir sangat penting dalam menentukan kehamilan yang berlangsung dengan baik dan sehat.

Setelah lahir, seorang anak sangat bergantung pada orang tuanya atas kesehatan dan perkembangan emosinya. Pikirkan sejenak ciri-ciri khusus dari sebuah keluarga yang sehat. Perhatikan bagaimana komunikasi yang positif dan membangun merupakan bagian yang utuh dari masing-masing unsur berikut.

  1. Suasana yang positif di rumah. Suasana di rumah pada dasarnya tidak menghakimi.
  2. Setiap anggota keluarga dihargai dan diterima apa adanya. Sifat seseorang dihargai.
  3. Setiap orang dibolehkan bertindak sewajarnya. Seorang anak berkelakuan seperti seorang anak dan orang yang dewasa berkelakuan seperti orang dewasa.
  4. Anggota keluarga saling memerhatikan dan mereka mengungkapkan perhatian dan kasih sayang melalui perkataan.
  5. Komunikasi berjalan secara langsung, sehat, dan terbuka. Tidak ada pesan yang bertentangan.
  6. Anak-anak dibesarkan supaya mereka menjadi dewasa dan menjadi pribadi sesuai dengan hak mereka. Mereka dapat berdiri sendiri, tidak bergantung pada ibu dan ayah, dengan cara yang sehat.
  7. Keluarga menikmati kebersamaan. Mereka tidak berkumpul karena kewajiban.
  8. Anggota keluarga dapat tertawa bersama, dan mereka menikmati kehidupan bersama.
  9. Anggota keluarga dapat saling membagikan harapan, impian, ketakutan, kecemasan mereka dan tetap diterima. Keakraban yang sehat dapat dirasakan di rumah.

Bagaimanakah keadaan keluarga di mana Anda dibesarkan sekarang? Apakah ciri-ciri di atas menggambarkan keluarga asal Anda?

Sumber
Halaman: 
25 -- 27
Judul Artikel: 
Menjadi Orang Tua yang Bijaksana
Penerbit: 
Yayasan ANDI, Yogyakarta 1991

Komentar