Bagaimana Prinsip-Prinsip Pengambilan Keputusan Yang Baik Dalam Situasi Yang Spesifik?

Edisi C3I: e-Konsel 119 - Bagaimana Mengambil Keputusan yang Sesuai dengan Kehendak Allah

Berikut sejumlah pertanyaan yang dapat Anda ajukan pada diri Anda sendiri saat berusaha menentukan apa yang Allah inginkan atau apa yang bijak untuk suatu keadaan tertentu.

  1. Apakah keputusan ini sesuai dengan firman Allah yang kekal?
    Yaitu, bukan satu ayat yang ditafsirkan di luar konteksnya, melainkan sesuai dengan seluruh jiwa dari firman itu.
  2. Apakah setiap bagian dari keputusan ini konsisten dengan karakter Allah?
    Allah tidak akan pernah mengatakan kepada Anda untuk melakukan sesuatu yang tidak bersifat kasih, baik hati, sopan, dan ciri- ciri lainnya yang terdapat dalam 1Korintus 13:4-7 dan Galatia 5:22-23. Sebagai contoh, Ia mungkin akan mengatakan kepada Anda untuk menentang seseorang yang mengeluh, tetapi tidak akan pernah mengatakan kepada Anda untuk melawan dalam kemarahan atau dengan menurunkan martabat. Ia mungkin akan mengatakan kepada Anda untuk menjadi utusan Injil, tetapi Ia tidak akan pernah menyuruh mengambil langkah-langkah yang mendadak jika hal itu akan menimbulkan kekacauan di dalam keluarga Anda. Allah mengikhtiarkan hal yang terbaik bagi setiap orang.
  3. Apakah semua yang berkaitan dengan keputusan ini berasal dari Tuhan?
    Hati kita cenderung memperluas apa yang dikatakan Allah. Saat mendapat arahan dari orang lain, waspadalah agar ada keseimbangan yang alkitabiah. Anda mungkin pernah mendengar dari Allah bahwa Ia telah membukakan bagi Anda seorang teman hidup, tetapi apakah Anda juga telah mendengar dari Tuhan bagaimana menilai tentang orang tersebut?
  4. Apakah keputusan ini telah dikonfirmasi oleh orang-orang lain yang tergabung di dalam Tubuh Kristus, yang terdiri atas orang- orang Kristen yang dihormati, dewasa secara rohani, dan yang sudah mengenal betul diri Anda?
    Dengarkanlah petunjuk yang diberikan oleh para pemimpin yang merupakan atasan Anda. Jika seorang yang berwenang melakukan koreksi terhadap Anda, janganlah mencari orang lain yang akan mendukung apa yang ingin Anda percayai. Jika tidak ada orang yang telah dewasa secara rohani yang disegani oleh banyak orang di dalam Tubuh itu dan yang mengenal Anda dengan baik, berusahalah untuk mengambil langkah-langkah yang nyata untuk mencari seorang yang sungguh-sungguh beriman dan yang dapat dijadikan penasihat. Jalan yang pasti yang akan membawa Anda kepada delusi adalah dengan melangkah seorang diri sehingga Anda tidak perlu mempertanggungjawabkannya kepada siapa pun.
  5. Apakah kata-kata yang membuat Anda mengambil keputusan ini mendesak Anda terus-menerus?
    Jika Allah benar-benar sedang memimpin Anda ke suatu arah, Ia tidak akan berhenti setelah sekadar menarik perhatian Anda. Ambillah cukup waktu untuk memeriksa pimpinan itu dengan realitas yang objektif dan penasihat-penasihat yang disegani, dan peliharalah hati Anda agar terus terbuka bagi koreksi.
  6. Apakah pimpinan ke arah keputusan ini konsisten dengan pimpinan Allah yang sebelumnya bagi Anda?
    Jika setelah banyak berdoa, mempelajari Alkitab, mendapat nasihat dari orang-orang percaya yang disegani, mendapat konfirmasi yang objektif, dan Anda telah memutuskan bahwa Allah menghendaki Anda melakukan sesuatu, berpegang teguhlah pada keputusan itu. Lalu jika seorang datang kepada Anda dan berkata, "Allah mengatakan kepada saya untuk mengatakan bahwa Anda harus melakukan hal yang lain," janganlah percaya kepada hal itu jika ia tidak mempunyai bukti yang tidak dapat diragukan bahwa Allah mempunyai jalan baru yang harus Anda tempuh.

Sumber
Halaman: 
145--146
Judul Artikel: 
Kompas Kehidupan Kristen
Penerbit: 
Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1989