Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Untuk Pasangan yang Tidak Mendapatkan Restu dari Orang

Edisi C3I: e-Konsel 130 - Memilih Pekerjaan

  1. Libatkanlah Tuhan dalam setiap pergumulan. Carilah kehendak Dia dan pijakan yang kuat dalam firman Allah untuk hubungan Anda. Banyaklah membaca buku rohani untuk membangun karakter masing-masing, terutama dalam mempersiapkan diri menuju pernikahan.
  2. Pertimbangkanlah calon pasangan Anda dengan baik, terutama segala perbedaan yang ada dan kesiapan Anda untuk menghadapinya.
  3. Carilah pembimbing rohani yang teruji dan memiliki pandangan yang objektif dalam kehidupannya. Akan lebih baik jika pembimbing tersebut sudah menikah. Jangan sembunyikan apa pun saat berkonsultasi.
  4. Jangan menutup diri terhadap pergaulan. Melalui pergaulan, Anda bisa lebih memahami diri Anda dan apa yang Anda inginkan.
  5. Buanglah keinginan untuk membela diri. Katakan apa yang benar dan izinkan Tuhan membela kita. Dalam masa pergumulan, jangan terpancing untuk menggunakan kelemahan orang lain untuk membela hubungan Anda. Perkataan yang mencela hubungan Anda tidak boleh ditanggapi dengan emosi, apalagi mencari kelemahan pihak lain dan menyerang balik.
  6. Tetaplah bersikap hormat dan rendah hati serta menjaga diri dalam pergaulan berpacaran yang baik dan tidak bercela. Lingkungan saudara seiman akan dapat menjaga Anda berdua dari salah melangkah dan jatuh ke dalam dosa.
  7. Bersikaplah dewasa dengan tidak mengabaikan tanggung jawab lain, contohnya dalam urusan pekerjaan atau keluarga. Jika tidak, ini akan menjadi peluang bagi pihak yang menentang Anda untuk menyerang Anda melalui kelalaian Anda.
  8. Berusahalah untuk melihat masalah ini secara positif dari sisi orang tua Anda, serta tidak memaksakan prinsip yang Anda pegang kepada orang lain.
  9. Tetap atau terus membangun hubungan yang baik dengan orang tua masing-masing.

Bahan diambil dan diedit seperlunya dari:

Sumber
Halaman: 
75
Judul Artikel: 
getLIFE!/Edisi Spesial Christian Marriage
Penerbit: 
Yayasan Pelita Indonesia, Bandung 2004

Komentar