Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Kebutuhan dan Perkembangan Anak: DISIPLIN

Kebutuhan Dan Perkembangan Anak

Disiplin merupakan salah satu faktor yang sangat diperlukan oleh anak dalam perkembangannya khususnya dalam keseimbangan orang tua di dalam mengasihi anak. Dimana ada kasih, harus ada disiplin. Keseimbangan ini dapat dikatakan sebagai pola didik yang sehat dari orang tua. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh James Dobson, "Healthy parenthood can be boiled down to those two essential ingridients, love and control, operating in a system of checks and control. Melalui disiplin orang tua sedang menjalankan salah satu tugas pendidikan iman yang penting, yaitu untuk membentuk kehendak anak selama masa kanak-kanaknya. Kehendak anak ini perlu dibentuk untuk menolong mereka mempunyai perspektif yang tepat mengenai kebenaran, dan kehendaknya harus dibimbing ke arah kebenaran. Keseimbangan kasih dengan disiplin ini juga akan berdampak positip bagi perkembangan harga diri anak . Melalui disiplin anak akan mempunyai penyesuaian yang baik dengan lingkungannya, karena melalui disiplin anak juga belajar berperilaku dengan cara yang diterima masyarakat. Dengan kata lain, melalui disiplin, seorang anak akan lebih sehat perkembangan sosialnya . Alkitab menggambarkan disiplin dengan "tongkat didikan" (Ams 22:15). Sebagaimana seorang gembala menggunakan tongkat untuk menggembalakan dombanya. Tongkat ini digunakan untuk memimpin, mengoreksi, dan mengarahkan domba gembalaannya. Pengertian ini dipakai juga ketika orang tua melakukan disiplin terhadap anaknya. Amsal 13:24 menyebutkan, "Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya." Alkitab memperingatkan orang tua agar melakukan disiplin kepada anaknya. Disiplin ini juga harus dilakukan dengan seimbang. Hal ini dikatakan di dalam Efesus 6, dimana anak harus taat pada orang tua, tetapi orang tua juga tidak boleh menyakiti hati anak, sehingga anak menjadi tawar hati. Bila disiplin diharapkan mampu mendidik anak, Hurlock memberikan empat unsur yang harus ada dalam disiplin, yaitu:

Peraturan
Unsur ini penting sekali sebagai pedoman perilaku yang harus diketahui anak terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk membekali anak dengan pedoman perilaku yang disetujui dalam situasi tertentu. Peraturan ini harus diberikan sejelas-jelasnya untuk menghindari kebingungan pemberian hukuman atas sesuatu yang tidak dimengerti atau tidak jelas oleh anak.
 
Hukuman
Unsur kedua dari disiplin adalah hukuman. Disiplin seringkali disalah mengerti identik dengan hukuman saja. Mendisiplin anak berarti menghukum. Padahal hukuman adalah salah satu unsur disiplin yang berfungsi antara lain: pertama, menghalangi pengulangan tindakan yang tidak diingini oleh masyarakat. Kedua, fungsi hukuman adalah mendidik, artinya mengajar anak membedakan besar kecilnya kesalahan, dengan menyesuaikan beratnya hukuman dalam setiap kesalahan. Ketiga, memberi motivasi yang membekali anak dengan pengetahuan tentang sebab akibat tindakan yang salah, sehingga anak termotivasi menghindari kesalahan tersebut.
 
Penghargaan
Unsur ketiga dari disiplin adalah penghargaan. Penghargaan berarti setiap bentuk penghargaan untuk suatu hasil yang baik. Penghargaan ini tidak perlu selalu berbentuk materi, tetapi dapat berupa kata-kata pujian, senyuman, pelukan atau tepukan dipunggung.Selainpenghargaan berfungsi untuk mendidik dan memberikan motivasi anak untuk melakukan yang baik, juga akan memperkuat perilaku yang telah ditetapkan atau disetujui oleh masyarakat.
 
Konsistensi
Unsur keempat dari disiplin adalah konsistensi. Seorang anak tidak dapat bertumbuh dengan sehat jikalau berada dalam kebingungan ditengah orang tuanya sendiri. Karena kenyataannya, anak seringkali mencoba kegigihan orangtuanya untuk tetap konsisten pada peraturan. Dengan demikian anak membutuhkan hukum yang sama dan konsekuensi akibatnya secara konsisten. Peraturan bukan sebagai ketetapan, atau tidak adanya perubahan, tetapi tingkat keseragaman atau stabilitas. Konsistensi ini harus menjadi ciri dari semua aspek disiplin yang telah disebutkan diatas. Konsistensi mempunyai fungsi yang penting, yaitu: pertama, mempunyai nilai didik yang besar, karena memacu proses belajar. Kedua, mempunyai nilai motivasi yang kuat, karena bila hukuman dan penghargaan konsisten, anak terdorong untuk terus melakukan tindakan yang mendapat penghargaan. Ketiga, mempertinggi penghargaan anak terhadap peraturan dan orang yang berkuasa, dalam hal ini dapat orang tua, guru, atau siapa saja yang memberi peraturan. Di dalam mendisiplin anak, Dobson memberikan bagian yang sangat penting diatas semua unsur diatas, yaitu biarlah kasih yang membimbing tindakan anda. Dengan demikian hubungan yang terjalin dalam proses disiplin diwarnai dengan cinta kasih yang tulus, sekalipun sangat mungkin setiap orang tua melakukan kesalahan-kesalahan dalam mendisiplin anak.
 
 
bersambung ...
 
 
--------------------------------------------------------------------------------
(bagian tertentu yang diambil dari buku "Kepentingan Pendidikan Iman Berdasarkan Perkembangan Anak Dalam Konteks Pertanggung-Jawaban Orang Tua" oleh Ev. Ayny L. Susanto, STh., hal.51-57)
 
  Ev.Ayny L Susanto, STh
 
 
Sumber
Halaman: 
51-57
Judul Artikel: 
Kepentingan Pendidikan Iman Berdasarkan Perkembangan Anak Dalam Konteks Pertanggung-Jawaba
Penerbit: 
--

Komentar