Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Bagian B: Gelisah, Kuatir dan Tegang

Gelisah, Kuatir dan Tegang
Latar Belakang

Kegelisahan meliputi sekian banyak masalah yang diakibatkan oleh takut tak berdasar. Orang yang kuatir dan yang gelisah sedemikian tercekam akan apa yang bakal terjadi di masa depan, sampai mereka lupa mengurus masa kininya. Mereka ditandai oleh kekuatiran tentang segala macam hal. Hal-hal kecil tak berarti mereka besar-besarkan. Mereka menguatirkan kesulitan, masa depan, kesehatan, keluarga dan pekerjaan yang sebenarnya hanya dalam angan-angan mereka saja. Mereka kerap tidak bisa menunjukkan alasan kekuatiran dan ketakutan mereka itu.

Banyak orang yang kuatir, menderita kesulitan-kesulitan jasmani seperti gugup, tak bisa tidur, sakit kepala, sulit bernapas, keringat berlebihan, dan sebagainya. Ketidakmampuan melepaskan diri dari kekuatiran, dapat membawa orang kepada konsekuensi-konsekuensi yang lebih serius, seperti gangguan mental. Jelaslah, orang sedemikian membuahkan simpati kita, doa dan pertolongan apa saja yang dapat kita berikan.

"Manusia selalu diserang oleh kekuatiran, dan tekanan-tekanan hidup modern telah memperberat masalah itu . . . Mungkin anda pun dipenuhi oleh segudang kekuatiran. Bawalah semuanya itu kepada Yesus Kristus dengan iman . . . Aku belajar dalam hidupku, tiap-tiap hari, untuk memusatkan pikiranku pada Kristus; segala kekuatiran dan kegelisahan dunia ini tersingkir, dan hanya "damai sempurna" tertinggal dalam hati ini."

Latar Belakang
Ayat Alkitab
Strategi Bimbingan
  1. Tawarkan dukungan.

    Tuhan dapat membantu! ("Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya penolongku dan Allahku!" Mazm 42:6). Takut akan Tuhan adalah satu-satunya takut yang mampu menaklukkan segala bentuk takut lainnya.

  2. Bantu orang yang anda layani untuk menemukan alasan kekuatirannya. Pembimbing harus berusaha lebih dari sekedar memberi penawar sakit tanpa benar-benar menyentuh masalahnya. Sebisa mungkin, carilah akar penyebabnya.

    Jangan membongkar masalah terlalu dalam. Sebab waktu terbatas dan kemungkinan bahwa kekuatiran-kekuatirannya didasari oleh pengalaman-pengalamannya yang menggoncangkan jiwa di masa lalu, batasilah pertanyaan anda hanya ke soal-soal yang akan membantu terbukanya pintu untuk memperkenalkan Kristus sebagai Juruselamat dan Penolong.

    Tanyakan dia:
    Mengapa anda takut tentang pekerjaan, masa depan, keluarga anda?

    Mengapa anda gugup? Mengapa anda sakit kepala? Mengapa anda tak dapat tidur?

    Ungkapkan bagaimana perasaan anda? Merasa bersalahkah anda? Mengapa? Apakah anda menghindar dari sesuatu? Apa sebenarnya masalah anda?

    Jika kekuatiran itu muncul karena rasa bersalah sejati, ini menunjuk pada tindakan salah yang membutuhkan perbaikan. Ini sangat menolong, karena masalahnya adalah dosa. Dosa dapat diselesaikan! Mengalami keampunan dalam Kristus dapat menyingkirkan salah dan rasa bersalah, yang akan menolong terjadinya penyembuhan. Jelaskan "Damai dengan Allah", .

    Jangan katakan padanya, bahwa jika kita "berpikir benar", kita pun akan "merasa benar". Kadang-kadang perlu ditegaskan bahwa "hidup benar" menghasilkan "pemikiran sehat". Hanya Allah sumber pemikiran positif. Menghadapi akar masalah itu, yaitu dosa, akhirnya akan menghasilkan kebiasaan baik yang menyukakan Allah dan membuahkan perubahan

    .

    Mungkin juga kekuatiran tentang masa depan menelanjangi keprihatinan seseorang tentang kematian dan penghukuman yang akan datang. Kembali, hal ini membuka pintu bagi pemberitaan Kristus.

  3. Nyatakan pentingnya mempelajari Alkitab dan berdoa tiap hari.

    Kita bukan saja perlu membaca Alkitab, tetapi mencerna ajaran-ajarannya sedemikian rupa, sampai ia membentuk hidup dan watak kita. Penting sekali menghafal ayat. "Memikirkan pikiran-pikiran Allah", akan membuat kekuatiran dan kegelisahan kita tersingkir.

    Doa adalah pasangan penelaahan Alkitab. Menurut Alkitab, kita tidak perlu berkuatir tentang apa pun, tetapi "nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (Fili 4:6).

  4. Bagikan beberapa janji Firman Allah.

    Allah dapat dipegang janji-janji-Nya.
    Lihat "Alkitab" di akhir bagian ini.

  5. Nasihatkan dia untuk melibatkan diri dalam gereja yang mementingkan Alkitab.

    Berpikir dan melayani bersama bisa menjadi lawan dari kebiasaan memeriksa diri secara negatif dan tidak sehat.

  6. Berdoalah meminta jalan keluar yang benar, bersamanya. "Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku." (Mazm 34:5).

    Jika anda menemukan akar masalah yang lebih dalam, usulkan dia menghubungi psikolog Kristen yang dapat membimbingnya.

Latar Belakang
Strategi Bimbingan
Ayat Alkitab

"Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku." (Mazm 34:5)

"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu." (1Pet 5:7)

"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Fili 4:6,7)

"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." (Mat 6:33,34)

"Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!" (Mazm 42:6)

Mazmur 55:6
Amsal 3:5,6
Filipi 4:13
Filipi 4:19
Roma 8:28

Komentar