Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Bagian A: Bimbang Rohani

Bimbang Rohani
Latar Belakang

Kebimbangan dapat memperlemah. Ragu-ragu merupakan ciri orang yang bimbang. Ketidak-pastian menyebabkan orang tersebut kehilangan keseimbangan dan mengganggu pengambilan keputusannya. Yakobus menyebut tentang "orang yang mendua hati" yang tidak memiliki kemantapan dalam segala kelakuannya. "Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan." (Yak 1:7,8).

Namun demikian, banyak kali seseorang, bahkan seorang Kristen, mengalami kebimbangan. Mungkin dia akan bertanya-tanya, "Apakah Alkitab benar?" ketika mendengar kritik menyerang Firman Tuhan. Dalam kebingungan karena doa-doanya tak terjawab, dia bertanya-tanya, "Adakah Allah? Benarkah Dia mendengarkan doa?" Bila diperhadapkan dengan kenyataan dirinya yang berdosa, keinginan-keinginan dosa, dia mungkin bertanya, "Sungguhkah Allah telah menyelamatkanku?"

Kemungkinan besar setiap orang, sekali waktu, pernah mengalami kebimbangan dan ketidak-pastian dalam pengalaman rohaninya. Ketika Musa naik ke atas G. Sinai untuk menerima Taurat dari tangan Allah, dan ketika dia sekian lama hilang dari pandangan orang Israel yang berdiri menanti-nanti kembalinya Musa, akhirnya mereka meragukan kembalinya.."Mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah." (Kel 32:8). Kemurtadan mereka ini adalah akibat kebimbangan dan ketidak-pastian."

Meskipun kebimbangan bisa menghasilkan kecenderungan demikian, sikap bertanya-tanya secara jujur dapat menjadi titik tolak munculnya iman yang lebih kokoh dan penyerahan lebih dalam kepada Kristus.

Lawan dari bimbang, tentu saja adalah iman. Yakobus mendorong mereka yang sedang mengalami ujian untuk memohon kepada Allah dalam iman (Yak 1:5,6). Kita harus ingat bahwa keraguan dapat menjadi alat efektif si Iblis. Dia mencetuskan ketidak-pastian dalam diri Hawa dengan bertanya; "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" (Kej 3:1). Dia akan merongrong kita dengan berbagai kebimbangan di wilayah-wilayah kelemahan kita yang utama. Ketidak-taatan, kekecewaan, depresi, penyakit dan bahkan pertambahan usia dapat mencetuskan kebimbangan.

Latar Belakang
Ayat Alkitab
Strategi Bimbingan
Mereka yang meragukan keselamatan:
  1. Hargai tindakan orang yang anda layani yang telah menunjukkan perhatian pada masalah yang sedemikian penting Firman Allah mampu menguatkan orang yang sedang bimbang.
  2. Jika anda menyimpulkan bahwa orang itu mengandalkan sesuatu yang lain selain hubungan pribadi dengan Yesus Kristus, jelaskan "Damai dengan Allah", di 17750.
  3. Jika yang bersangkutan yakin bahwa sebelumnya dia pernah membuat Keputusan murni menerima Yesus Kristus, tanyakan lebih lanjut:
    1. "Apakah anda telah berdosa atau tidak taat secara sengaja?" Jika ini masalahnya, jelaskan "Mencari Keampunan dan Pemulihan" di 17753. Tekankan 1Yohanes 1:9.
    2. "Apakah anda bersikap dingin terhadap hal-hal rohani? Tidak setia berbakti di gereja? Tidak membaca Alkitab? Tidak berdoa?" Jika ini masalahnya, jelaskan "Mencari Keampunan dan Pemulihan" di 17753. Tekankan 1Yohanes 1:9 dan Roma 12:1,2.
    3. Anjurkan orang yang anda layani untuk mengambil langkah iman baru, mempercayai Allah (Kis 27:15), sepenuhnya mengikut Kristus, masuk dalam firman Allah, belajar berdoa dengan disiplin dan melayani Kristus di suatu gereja yang mementingkan pengajaran Alkitabiah. Tawarkan Hidup dalam Kristus .
    4. Berdoalah bersamanya mohonkan iman yang lebih kuat dalam hubungannya dengan Tuhan.
    Mereka yang mengalami kekecewaan:

Kekecewaan bisa terjadi karena perceraian, kematian anggota keluarga, pemberontakan anak, doa tak terjawab, dikhianati Kristen lain, dan sebagainya.

  1. Sampaikan kata-kata hiburan. Allah mengasihi dan memperhatikan kita. Dia ingin agar orang tersebut juga belajar berjalan bersama-Nya dengan iman.
  2. Tolong dia menemukan sumber kebimbangannya, sambil menegaskan bahwa sikap bertanya-tanya dalam hidup ini, tidaklah salah.
  3. Ingatkan dia bahwa Allah tidak pernah menjanjikan hidup tanpa kesulitan. Mungkin dia perlu mengalihkan pandangannya dari diri dan masalah-masalahnya dan kembali kepada Allah. Dia perlu belajar melihat ke balik segala keadaan hidupnya, ke usaha Allah mengajarnya melalui keadaan-keadaan itu. Allah setia adanya. Munculnya kebimbangan dalam pikiran seseorang tidak berarti Allah berhenti memelihara.
  4. Orang yang anda layani perlu merenungkan kembali kebaikan-kebaikan Allah yang ditunjukkan-Nya di masa lampau, mengingat bukti-bukti kesetiaan Allah dalam hidupnya sendiri dan hidup orang-orang lain. Ini akan membantu meyakinkannya.

    Penyegaran iman akan terjadi. Dia harus mulai lagi mempercayai janji-janji Allah dan membenamkan dirinya dalam Firman Tuhan dan iman kepada-Nya. Yesus berkata, "Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." (Yoh 20:99).

  5. Berdoalah untuk pembaharuan itu bersamanya, minta dia mengakui kebimbangannya kepada Allah dan berdoa bagi iman yang bergairah.
  6. Anjurkan dia untuk setia beribadah bersama umat Allah. Mengusahakan hubungan dengan sesama Kristen, akan membawa akibat positif. Keterlibatan melayani dalam suatu gereja yang mementingkan Alkitab, akan menguatkan penyerahan dirinya.
Peneguhan ulang bagi Kristen usia lanjut:

Bagi mereka yang karena beberapa perubahan yang mengiringi pertambahan usia, memerlukan peneguhan ulang tentang keselamatan dan hubungan kekal mereka dengan Allah, ada tiga hal yang perlu diingat:

  1. Orang yang lanjut usia, sepertihalnya orang dalam usia lain, dapat terus percaya tanpa ragu bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat mereka. "Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." (Rom 8:38,39).
  2. Mereka dapat percaya tanpa ragu tentang hubungan mereka dengan Bapa surgawi mereka. "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya." (Yoh 1:12).
  3. Mereka pun dapat mempercayai Firman Allah sepenuhnya. "Untuk selama-lamanya, ya Tuhan, firman-Mu tetap teguh di surga. Kesetiaan-Mu dari keturunan ke keturunan: Engkau menegakkan bumi, sehingga tetap ada." (Mazm 119:89,90).
Latar Belakang
Strategi Bimbingan
Ayat Alkitab

"Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia." (Ibr 11:6)

"Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit -- , maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya." (Yak 1:5-8)

"Orang bebal berkata dalam hatinya 'Tidak ada Allah'." (Mazm 14:1)

"Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita-yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah." (Ibr 12:1,2)

Komentar