Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Bernavigasi Menggunakan Bintang

Edisi C3I: e-Konsel 322 - Natal dari Sisi Orang Majus

"Bintang Betlehem" yang dahulu menuntun orang Majus memang tidak bercahaya lagi di langit. Namun, Bintang itu, Allah, masih menyertai kita sampai selamanya. Ia ingin menuntun kita hari lepas hari melalui kehadiran Roh-Nya. Sayangnya, orang-orang zaman ini tidak mau belajar untuk mengikuti "Bintang" itu. Mereka lebih suka melihat cahaya, bagan, dan peta yang tidak sesuai dengan rencana Allah. Akibatnya, mereka tersesat dan berputar-putar tanpa arah di tengah gurun ambisi, nafsu, dan keserakahan pribadi, serta tidak peduli terhadap tanda dari Allah.

Ada juga beberapa orang yang merasa mengikuti Allah dengan hidup bermoral, bertanggung jawab, atau mengikuti keyakinan dan tradisi orang-orang Kristen. Padahal, ini adalah penipuan diri. Kita tidak dapat menjangkau Allah dengan usaha diri sendiri, melalui keluarga, atau mandat gereja. Hanya dengan memasuki Kerajaan ekstra dimensi Allah, kita bisa meraih Allah dan pintu untuk menuju ke sana adalah sang Mesias, Yesus Kristus, yang karya dan takdir-Nya digambarkan dalam Bintang Betlehem.

Lalu, bagaimana cara berpindah dari kehidupan tiga dimensi itu? Ketiga langkah ini adalah perpindahan yang perlu Anda lakukan untuk mencapai dan memasuki pintu adikodrati Kristus.

1. Akuilah bahwa Anda "jatuh" dari kemuliaan dan kebenaran Allah!

Hal ini tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Duduklah selama beberapa saat dan evaluasilah pikiran, tindakan, dan hubungan pribadi Anda dengan Tuhan. Mungkin Anda menyimpulkan bahwa perbuatan Anda "tidak begitu buruk" atau "cukup baik", tetapi apakah sudah sempurna? Tidak mungkin! Tidak ada yang sempurna selain Allah (Roma 3:23).

2. Terimalah kenyataan bahwa Yesus Kristus telah mati bagi Anda, membayar lunas semua dosa dan pemberontakan Anda, serta telah bangkit dan memerintah di surga!

Anda mungkin berkata, "Bagaimana saya dapat menerima atau memercayai hal semacam itu jika hal itu terjadi dahulu kala, dan saya tidak melihatnya dengan mata kepala saya sendiri?" Gampang! Saat membaca buku sejarah, Anda percaya dengan apa yang tertulis di dalamnya, bukan? Begitu juga saat Anda membaca koran hari ini. Buku sejarah dan koran mengatakan hal yang benar, apalagi Alkitab. Jadi, yang perlu Anda lakukan hanyalah memercayainya. Dan, renungkanlah 2 Korintus 5:21 dan 1 Korintus 15:3-5, 8.

3. Terimalah anugerah keselamatan gratis yang Kristus tawarkan kepada Anda!

Anda tidak bisa membersihkan diri dengan melakukan hal-hal yang bermoral, Anda harus mengulurkan tangan dan menerima Dia. Dengan kata lain, Anda harus menerima Kristus dan menyerahkan kehidupan Anda kepada-Nya (Yohanes 1:12). Jadikanlah Kristus sebagai prioritas utama Anda! Jangan memberontak dan memisahkan diri dari Allah, tetapi arahkanlah perbuatan dan pikiran kepada-Nya! Dengan begitu, Anda sudah berjalan menuju Kerajaan ekstra dimensi Allah.

Yesus sendiri menegaskan perpindahan cepat dari kehidupan tiga dimensi kepada kehidupan multidimensi ketika Ia berkata, "Aku berkata kepadamu: 'Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.'" (Yohanes 5:24)

Orang Majus

Namun dalam perjalanan, beberapa orang berkecil hati dan bingung karena setan tidak akan diam. Setan akan menggunakan keadaan di sekitar kita, nilai-nilai budaya, dan orang-orang skeptis yang kita temui setiap hari untuk menjauhkan kita dari Allah. Jika tidak berhasil, ia akan terus mencoba memperlambat perkembangan kita sebagai ciptaan baru dalam Kristus. Tujuan utamanya adalah membuat dunia rohani menjadi tidak senyata yang sebenarnya. Jika setan dapat meyakinkan kita bahwa dunia tiga dimensi ini adalah hal yang paling penting dan bagian paling nyata dalam hidup kita, dan bahwa kerajaan adikodrati Allah sama sekali tidak dekat atau tidak penting, maka ia sudah mendapatkan kemenangan besar di dalam peperangan rohani, yang di dalamnya kita semua terlibat. Inilah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk membuat kerajaan ekstra dimensi Allah menjadi lebih nyata, dan beberapa petunjuk bagaimana Anda siap dalam peperangan rohani.

1. Persenjatailah diri Anda dengan senjata ekstradimensi!

Kenakanlah baju zirah keadilan dan ikat pinggang kebenaran (Efesus 6:10-18)! Ketopong keselamatan menjadi milik Anda ketika Anda membangun hubungan pribadi dengan sumber keselamatan, Yesus Kristus. Baju zirah keadilan sebagian bertujuan untuk memperbaiki hal-hal yang salah dalam masyarakat, dan mendorong orang-orang untuk berbalik kepada Kristus dari jalan mereka yang jahat, serta pada kehidupan yang sempurna secara moral bagi orang-orang Kristen. Bahkan, pola amoral yang terus-menerus dapat mengindikasikan bahwa orang yang bersalah itu bukanlah orang Kristen. (Baca 1 Korintus 6:9-11; 1 Yohanes 3:6.) Perisai iman adalah keyakinan pada kemenangan mutlak kuasa terang atas kuasa kegelapan. Anda mengetahui rencana perangnya dan Anda mengetahui Allah dapat melakukan segala sesuatu, tidak peduli apa pun yang setan coba lakukan untuk menghentikan-Nya. Percayalah pada hasil yang sudah Anda ketahui benar! Ikat pinggang kebenaran yang melingkar di pinggang Anda adalah tanda bahwa Anda dalam keadaan siaga dan siap untuk berperang. Dengan ikat pinggang ini, Anda akan selalu ingat bahwa Anda terlibat dalam perjuangan spiritual. Berjaga-jagalah senantiasa terhadap serangan tiba-tiba dari musuh, dan bahkan membuat Anda tak berdaya. Pedang Roh, yaitu firman Allah, adalah semua kebenaran yang langsung diberikan Allah kepada kita melalui firman yang diilhamkan-Nya, Alkitab. Jika Anda selalu memunyai ayat yang tepat untuk bertahan atau membalas kebohongan-kebohongan yang disebarkan Iblis, Anda akan mengetahui bahwa Anda adalah pejuang yang efektif. Kasut kerelaan mengacu pada kerelaan untuk pergi ke seluruh dunia dan menyebarkan Injil kepada mereka yang masih terikat oleh kegelapan. Juga, mengandung pengertian adanya kondisi kerohanian yang baik dan memiliki ketahanan yang kuat untuk menerobos pertahanan musuh dan memperoleh kemenangan mutlak. Terakhir, seluruh perlengkapan perang dan senjata ini harus disatukan dengan komitmen untuk terus berdoa. Semua senjata rohani dan alat pertahanan yang menjadi bagian kita dapat dipertajam, diperkuat, dan disediakan untuk siap pakai, asalkan kita berkomunikasi secara terus-menerus dengan Kepala pasukan kita, Kristus.

2. Belajarlah untuk mengenali kekuatan kegelapan.

Iblis mungkin menggunakan "benda terbang" yang tidak dikenali. Ia berada di daerah-daerah kumuh, pelacuran, dan pusat pornografi di kota-kota besar. Kemungkinan, ia juga berada di negara-negara eksklusif, sekolah-sekolah swasta berlatar belakang agama, gereja-gereja lokal, dan keluarga yang terlihat harmonis. Kekuatan terbesarnya adalah kemampuannya dalam menyesatkan, jadi carilah dia di area-area yang Anda anggap tidak ada setan.

3. Jadilah sukarelawan untuk tugas garis depan.

Anda tidak akan pernah menjadi pemenang jika berlindung di baris belakang. Ambillah semua senjata yang sudah Allah berikan kepada Anda, keluarlah ke dunia, dan hancurkanlah kekuatan kegelapan! Anda mungkin berkata, "Tetapi, apa yang harus saya lakukan?" Katakan kepada orang lain tentang apa yang Allah lakukan dalam kehidupan Anda dan doronglah mereka untuk berkomitmen. Banyak orang tidak akan memutuskan untuk menerima Kristus, kecuali Anda bertanya kepada mereka, "Apakah sekarang Anda mau berdoa untuk menerima Kristus dalam kehidupan Anda?"

Tetapi, usaha Anda seharusnya tidak terbatas pada penginjilan saja. Anda juga perlu menjangkau mereka yang membutuhkan pertolongan dengan membantu mereka mencukupi kekurangan. Alkitab cukup spesifik dalam menyatakan hal-hal yang harus dilakukan para prajurit Kristen untuk orang lain, seperti yang tertulis dalam Yakobus 1:27 dan Matius 25:31-46.

4. Hormatilah pemimpin rohani Anda.

Anda tidak dapat berjuang melawan setan seorang diri. Peperangan rohani merupakan peperangan yang membutuhkan usaha tim, dorongan yang terkoordinasi dari orang-orang Kristen yang menyadari bahwa mereka ditempatkan oleh Tuhan di tempat-tempat tertentu di seluruh dunia.

Pendeta di gereja yang Anda datangi adalah salah satu pemimpin yang harus Anda ikuti. Jika Anda merasa tidak bisa menaatinya, Anda harus pindah ke gereja lain. Tetapi, Anda tidak dapat duduk di rumah dan membatasi diri untuk melihat para pengkhotbah di televisi, dan menganggap bahwa Anda adalah anggota prajurit Allah yang efektif. Dengan segala ketidaksempurnaannya, gereja lokal adalah alat yang dipilih Allah untuk memengaruhi masyarakat, menolong para pengungsi yang tidak memiliki rumah, menyediakan fasilitas pendidikan untuk mempelajari Alkitab dan menyelami prinsip-prinsip kehidupan Kristen, dan menyediakan berbagai macam pelayanan dan dukungan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, serta meningkatkan perkembangan kerohanian Anda. Anda mungkin ingin bergabung/mendukung beberapa organisasi parachurch [organisasi antar denominasi gereja yang berkecimpung dalam bidang kesejahteraan - Red.] untuk membantu orang-orang miskin (reformasi sosial) dan mengerjakan pekerjaan tambahan untuk penginjilan. Akan tetapi, di dunia nyata dan di gereja lokal, sangatlah penting untuk mematuhi pemimpin organisasi yang Allah tugaskan di setiap pelayanan. Salah satu kesimpulan terbaik dari tanggung jawab kita sebagai pengikut Kristus dapat kita temukan dalam Ibrani 13:17.

5. Ikutilah bagan petunjuk Allah.

"Bagan Petunjuk" ini adalah Alkitab. Alkitab harus menjadi sumber utama kekuasaan rohani orang Kristen. Semua pengalaman dan pengetahuan harus diuji dengan Alkitab, dan jika terdapat pertentangan, Alkitablah yang harus dipatuhi. Beberapa teolog zaman ini dan orang awam telah mencoba untuk menjadikan pengalaman pribadi atau pengetahuan sekuler mereka sebagai otoritas utama kerohanian mereka, menggantikan Alkitab. Apabila ini terjadi, kuasa kegelapan memiliki senjata penghancur yang dapat mereka gunakan untuk melumpuhkan kekuatan para prajurit Allah. Tidak ada lagi standar kuat untuk kebenaran doktrinal, moralitas pribadi, atau keadilan sosial. Doktrin, moralitas, dan keadilan menjadi apa yang diyakini masing-masing individu. Akibatnya, peperangan kuat yang berasal dari pemikiran tunggal Allah, menjadi tercampur dengan pandangan dan keyakinan individu yang saling bertentangan. Kejengkelan Allah terhadap Iblis kemudian berhenti, dan tentara Iblis bebas menyerang sesukanya terhadap para pengikut Kristus.

Tidak ada yang sempurna selain Allah.
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Jadi, Bagan Petunjuk Allah, yaitu Alkitab, harus menjadi sumber kerohanian utama, melebihi semua pengalaman dan pengetahuan manusia. Ini bukan berarti kita menjadikan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sebagai berhala. Keduanya hanyalah alat yang membantu kita tetap berada dalam kehendak Jenderal Perang kita, yaitu Kristus yang hidup. Alkitab haruslah menjadi petunjuk doktrinal tertinggi kita, serta menjadi kode perilaku pribadi dan sosial, jika kita berharap menjadi prajurit rohani yang hebat. Peran Alkitab dalam kehidupan kita digambarkan dengan tegas oleh Rasul Paulus dalam 2 Timotius 3:16-17. Ketika Anda mengikutinya dan semakin dekat dengan Kristus melalui doa dan pendalaman Alkitab bersama saudara seiman, Anda akan mendapatkan kepekaan yang semakin tajam untuk merasakan surga Allah. Kita tidak dapat merasakan kegirangan dan kepuasan akan Kerajaan Allah sebelum kita berada bersama Kristus di surga selamanya.

Allah telah membangun jembatan penghubung antara dunia dan surga dengan meninggalkan Roh-Nya di tengah-tengah kita. Setelah menyerahkan hidup kepada Kristus, kita harus tetap terbuka dan responsif saat Roh Kudus bekerja di dalam dan melalui kita. Semakin sungguh-sungguh kita berada di bawah pengendalian Roh Kudus, dunia Roh akan semakin nyata. Dengan demikian, diarahkan oleh "Bintang Betlehem" berarti membawa hadirat Allah ke dalam hidup kita, lalu menemukan dan mengikuti kehendak-Nya. Samudra kehidupan terkadang bergelombang dan bahkan mengancam untuk menenggelamkan kita setiap saat, tetapi betapa tenangnya kita saat mengetahui ada cahaya yang menuntun kita sepanjang jalan. Bintang itu bukan tujuan akhir kita, tetapi ia akan tetap menjadi lentera laut, mercusuar di langit yang akan memberitakan kasih Allah kepada manusia selama-lamanya. (t/Yusak)

Diterjemahkan dari:
Judul asli buku : The return of the Star of Betlehem
Judul bab : Afterword: How to Navigate by the Star
Judul asli artikel : How to Navigate by the Star
Penulis : Ken Boa & William Proctor
Penerbit : Zondervan Publishing House, Grand Rapids 1980
Halaman : 180 -- 189
 
Diringkas dari:
Nama situs : NATAL SABDA
Alamat URL : https://natal.sabda.org/bernavigasi_menggunakan_bintang_
Tanggal akses : 22 Oktober 2012

Komentar