Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Doa dalam Konseling Kristen

Edisi C3I: e-Konsel 183 - Doa dalam Konseling

Doa adalah bagian yang sangat penting dalam konseling. Saat-saat tertentu pada masa konseling, Anda perlu berdoa bagi si konseli. Terkadang, bermanfaat pula jika pada waktu konseling, konselor berusaha mengetahui pola berdoa konseli dan hal apa yang biasanya ia doakan. Ajarlah jemaat Anda tentang pentingnya berdoa dan bantu mereka untuk mengalami kehidupan doa yang berarti serta tetap. Hal itu merupakan alat yang luar biasa berguna pada waktu mengalami masa krisis dalam hidup.

Tanyakan kepada si konseli, "Bagaimana saya dapat berdoa untuk Saudara saat ini?" dan "Bagaimana saya dapat berdoa untuk Saudara selama masa konseling ini?" Jangan lupa memberi tahu orang itu pada waktu konseling berikutnya bahwa Anda berdoa untuknya. Banyak konseli mengatakan kepada saya bahwa satu-satunya hal yang membuat mereka tetap berfungsi dan bahkan tetap hidup adalah karena mereka tahu bahwa ada satu orang yang berdoa untuk mereka.

Berdoa

Jangan merasa bahwa Anda harus membuka setiap waktu konseling dengan doa. Kebutuhan orang yang sedang Anda bantu itulah yang akan menentukan pelayanan doa Anda. Tanyakan pada diri Anda sendiri dan Allah, "Apakah doa merupakan alat yang dapat digunakan pada orang ini sekarang?" Adalah tidak bermanfaat kalau Anda mendoakan atau memimpin orang-orang untuk berdoa ketika mereka sendiri enggan melakukannya.

Pada saat-saat tegang dan krisis, Anda akan dapat mengetahui pengertian orang itu mengenai Allah. Sering kali, Saudara memperoleh informasi tentang hal ini melalui pola doa orang tersebut sebelum atau selama waktu konseling. Penggunaan doa dapat menimbulkan banyak pertanyaan mengenai Allah. Siapakah Allah yang kepada-Nya kita datang dalam doa? Apa tanggung jawab Allah pada masa yang penuh penderitaan dan kesukaran dalam hidup? Kuasa apakah yang Allah miliki untuk menghilangkan penderitaan seseorang? Sebagian orang merasa tertolong dengan menerima kesukaran mereka sebagai kehendak Allah. Sebagian orang lain tidak mau menerima pandangan ini. Kitab Ayub menimbulkan banyak pertanyaan yang masih diajukan orang sampai hari ini. Allah memang terlibat dalam setiap situasi krisis dan ketegangan. Ia memang peduli.

Ada orang-orang yang merasa bahwa doa adalah suatu bentuk sihir. Mereka merasa bahwa dengan berdoa mereka akan memengaruhi Allah untuk mengangkat kesukaran itu dan membalik prosesnya. Sebagaimana seorang berkata, "Aku tidak tahu tentang doa dan Allah. Dahulu ketika aku sakit, aku berdoa dan sembuh. Tetapi kali ini aku berdoa dan aku belum sembuh. Di manakah Allah?" Inilah suatu pandangan yang terbatas mengenai doa dan Allah. Doa bukan hanya merupakan cara untuk mencabut kesulitan, melainkan cara untuk memberi arti pada apa yang sedang terjadi di dalam kehidupan kita.

Dalam doa mereka, sebagian orang akan mengajukan pertanyaan "Mengapa, Allah? Mengapa?" Ini lebih merupakan protes daripada pertanyaan. Namun, hal tersebut adalah suatu hal biasa dari tindakan yang menuju pada kesediaan untuk menerima dan menimbulkan iman yang lebih besar di tengah-tengah penderitaan. Orang akan merasa bersalah jika Anda melarang mereka bertanya seperti itu. Larangan seperti itu tidak menguntungkan. Apalagi jika Anda menunjukkan kepada mereka orang yang tidak pernah bertanya apa-apa atau yang memiliki "iman serta kepercayaan luar biasa kepada Allah". Masing-masing kita maju secara berbeda-beda dalam kehidupan Kristen kita. Sebagian orang lebih mudah memiliki iman daripada orang yang lain. Memprotes Allah dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada-Nya merupakan satu bentuk doa. Sayangnya, kita mungkin tidak memasukkan hal itu dalam definisi kita tentang doa. Adalah berguna kalau kita memberi tahu orang itu bahwa protesnya pun merupakan doa.

Anda mungkin menemukan orang-orang yang tidak mau berdoa karena katanya mereka sedang benci dan marah terhadap Allah. Suruh mereka membayangkan Allah sedang duduk di kursi lain di ruangan itu dan mereka boleh mengatakan kepada-Nya bagaimana perasaan mereka. Waktu orang tersebut melakukannya, Anda dapat memberi tahu dia bahwa apa yang baru ia nyatakan itu adalah doa. Dan Allah ingin agar ia membicarakan semua perasaannya dengan Allah.

Waktu Anda berdoa untuk orang itu, hati-hati dengan apa yang Anda minta Allah lakukan. Adalah penting bahwa kita meminta Allah memberikan penghiburan-Nya, kekuatan-Nya, dukungan-Nya, wawasan-Nya, dan juga penting bahwa kita berterima kasih kepada-Nya atas apa yang akan terjadi pada masa mendatang meskipun kita tidak tahu apa yang akan terjadi itu.

Saya menyukai apa yang dikatakan oleh Lloyd Ogilvie dalam bukunya "God's Will in Your Life":

Bila kita berada dalam kesukaran, tidak tahu akan berbuat apa, kita perlu memuji Allah atas hal yang membuat kita tegang atau tertekan .... Terus menaikkan pujian selama jangka waktu tertentu akan mempersiapkan kita untuk menerima apa yang selama ini Tuhan sudah nantikan dengan sabar untuk menunjukkan sesuatu kepada kita atau melepaskan sesuatu dari kita. (Lloyd Ogilvie, God's Will in Your Life (Eugene, Ore.: Harvest House, 1982), hal. 136)

Doa adalah bagian yang sangat penting dalam konseling.
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Doa bukan berarti menanggulangi keengganan Allah untuk menuntun kita; doa mempersiapkan kehendak kita untuk menerima apa yang Ia kehendaki bagi kita. Doa mengubah suasana hati kita dan memberi kita keinginan yang baik. (idem, hal. 164)

Akan tetapi, mencapai sikap dan kepercayaan seperti ini merupakan suatu proses, dan tidak mungkin dipaksakan kepada orang yang Anda layani. Anda dapat membantu si konseli agar terus maju melalui proses konseling, penelaahan firman, dan berdoa. Periksa kepercayaan dan praktik doa Anda sendiri. Ada banyak buku yang praktis dan bermanfaat untuk membantu kita dan orang-orang lain dalam proses ini. Terutama ada satu buku yang bagus, yaitu "How to Get What Your Pray For - Harmonizing Your Desires With God's" oleh Bill Austin (Tyndale).

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku : Konseling Krisis: Membantu Orang dalam Krisis dan Stres
Judul asli buku : Crisis Counseling
Judul asli artikel : Doa Penulis: H. Norman Wright
Penerjemah : Tidak dicantumkan
Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang 1996
Halaman : 287 -- 289
Sumber
Halaman: 
287 -- 289
Judul Artikel: 
Doa
Judul Buku: 
Konseling Krisis: Membantu Orang dalam Krisis dan Stres
Pengarang: 
H. Norman Wright
Penerbit: 
Yayasan Penerbit Gandum Mas
Kota: 
Malang
Tahun: 
1996

Komentar