Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

e-Konsel 304 - Anak Tunagrahita

Prioritas Mendidik Anak yang Kurang Normal

Edisi C3I: e-Konsel 304 - Anak Tunagrahita

Tanya:

Bagaimana prioritas mendidik anak yang kurang normal, seperti IQ rendah, cacat fisik (tuli, bisu, atau cacat mental), hiperaktif, autis, dan lain-lain? ... baca selengkapnya »

Melayani Konseli

Edisi C3I: e-Konsel 304 - Anak Tunagrahita

Melayani konseli terutama dilakukan dengan membangun hubungan percakapan. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membangun suasana hubungan konseling. ... baca selengkapnya »

Prioritas Mendidik Anak yang Kurang Normal

Edisi C3I: e-Konsel 304 - Anak Tunagrahita

Tanya:

Bagaimana prioritas mendidik anak yang kurang normal, seperti IQ rendah, cacat fisik (tuli, bisu, atau cacat mental), hiperaktif, autis, dan lain-lain? ... baca selengkapnya »

Keterbelakangan Mental

Edisi C3I: e-Konsel 304 - Anak Tunagrahita

Keterbelakangan mental lebih jarang dirujuk dalam tulisan keagamaan dan medis kuno daripada gangguan psikologis murni. ... baca selengkapnya »

Anak Tunagrahita

Edisi C3I: e-Konsel 304 - Anak Tunagrahita

Shalom,

Di dunia ini, tidak ada seorang pun yang sempurna. Setiap orang tua pasti ingin memiliki anak-anak yang lahir secara normal, namun kenyataannya ada beberapa orang tua yang dianugerahi anak yang kurang sempurna, entah secara fisik atau secara mental. Orang tua yang memiliki anak yang tidak sempurna (berkebutuhan khusus) seperti ini seharusnya tidak dijauhi, tetapi justru didukung dan dikuatkan; demikian juga dengan anak-anak mereka yang memiliki kebutuhan khusus itu.

Dalam edisi 303 ini, e-Konsel menghadirkan artikel yang membahas tentang keterbelakangan mental -- apa penyebabnya dan stigma masyarakat tentang hal ini. Simak pula tanya-jawab tentang memprioritaskan pendidikan bagi anak yang berkebutuhan khusus. Kiranya sajian kami berguna bagi Anda dan konseli yang Anda layani. Soli Deo Glori.

Pemimpin Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >

Komentar


Syndicate content