Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

e-Konsel 399 - Mengatasi Kelelahan Psikis

Mengatasi Kelelahan Psikis

Edisi C3I: e-Konsel 399 - Mengatasi Kelelahan Psikis

Salam konseling,

Kelelahan psikis, kewalahan, dan burnout. Siapa yang tidak akrab dengan kata-kata tersebut? Kita semua, pada satu titik dalam hidup ini, pernah mengalaminya meski mungkin dalam tingkatan yang berbeda. Kelelahan atau kewalahan secara psikis ini bisa disebabkan oleh faktor internal (dari diri sendiri) atau faktor eksternal (dari luar/lingkungan/orang lain). Ketika mengalaminya, sudah pasti sukacita dan damai sejahtera yang dari Tuhan sulit untuk tinggal dalam hati dan pikiran kita. Yang ada hanyalah perasaan kering, kosong, lelah, bahkan tak jarang meningkat menjadi perasaan putus asa. Jika kita tidak mengatasinya secara tepat dalam terang firman Tuhan, perasaan stres dan depresi pelan-pelan akan mengambil alih, dan dengan cepat memengaruhi relasi dan aspek-aspek kehidupan kita yang lain. ... baca selengkapnya »

Jalan Keluar dari "Kewalahan"

Edisi C3I: e-Konsel 399 - Mengatasi Kelelahan Psikis

Saya yakin sebagian besar wanita tahu apa yang saya maksud dengan kata "kewalahan". Kewalahan adalah apa yang terjadi pada kita ketika kita mengambil terlalu banyak dan kita sampai pada titik saat kita terlalu lelah untuk melanjutkan. Tugas-tugas yang pernah Anda nikmati menumpuk terlalu tinggi, dan sekarang Anda tidak merasa seperti membawa tugas-tugas itu lagi. Itu menjadi berat. Itu menjadi sulit. Itu menjadi terlalu banyak. Dan, Anda lelah. Tugas itu sendiri tidak berubah -- Anda yang telah berubah. ... baca selengkapnya »

Kewalahan Menghadapi Anak

Edisi C3I: e-Konsel 399 - Mengatasi Kelelahan Psikis

Pertanyaan: Saya mempunyai 2 orang anak laki-laki, Adi (14 tahun) dan Ario (12 tahun). Entah mengapa mereka selalu bertengkar setiap hari dan bermusuhan. Tingkah laku mereka juga tidak sopan dan tidak menghargai kami sebagai orangtua. Kami memang punya andil dalam hal ini, memang 10 tahun pertama pernikahan kami sangatlah berantakan. Kami bertengkar hampir setiap hari terutama karena ibu mertua saat itu tinggal bersama kami dan selalu ikut campur dalam semua hal. Setelah beliau meninggal 2 tahun lalu barulah kami sedikit membaik, pertengkaran kami cepat selesai dan saya lebih lega. Untuk anak-anak sepertinya sudah terlambat, menurut kami mereka kurang ajar dan berani melawan. Apa yang harus kami lakukan Bu, saya dan suami sudah kewalahan. ... baca selengkapnya »

Komentar


Syndicate content