Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Editorial

Edisi C3I: e-Konsel 122 - Pertanyaan-Pertanyaan Tentang Konseling Alkitabiah

Hanya karena serangkaian ayat Alkitab disertakan dalam sebuah konseling, bukan berarti bahwa konseling tersebut merupakan konseling yang alkitabiah. Bahkan ketika nama Kristus turut disebutkan, juga tidak serta merta menandakan bahwa konseling ini adalah konseling yang Kristen. Bukan tidak mungkin bahwa hal-hal tersebut hanya menjadi pembungkus nilai-nilai sekular yang bersumber dari berbagai teori dan latar belakang ilmu psikologi dan psikiatri.

Konseling yang alkitabiah jelas bukan sekadar menyertakan ayat-ayat Alkitab atau nama Kristus dalam konseling. Konseling yang alkitabiah akan menempatkan Alkitab sebagai prinsip utama dalam memberikan konseling. Rangkaian konseling tersebut harus menelanjangi setiap dosa yang menjadi sumber masalah setiap konseli.

Edisi kali ini sengaja diangkat untuk memperjelas batasan-batasan antara konseling alkitabiah dan konseling yang non-alkitabiah. Bagi para konselor, hal ini jelas amat penting karena posisi mereka sangat vital. Sedangkan bagi pembaca awam, hal ini juga dapat menolong untuk memilah apakah suatu konseling yang diikuti adalah konseling yang benar-benar alkitabiah atau sebaliknya. Semoga bermanfaat.

Staf Redaksi e-Konsel, Raka

Komentar