Karakter/Kepribadian

Karakter/Kepribadian

artikel tentang Karakter / Kepribadian

artikel tentang Karakter / Kepribadian

Hidup Berbelaskasihan

Hidup bisa saja keras. Sering kali ada rasa sakit, kekecewaan, kesepian, dan kehilangan. Kita harus mengucapkan selamat tinggal kepada mereka yang kita kasihi, dan tertinggal sendiri. Kita mengabaikan posisi yang merupakan impian hati kita. Kita diberi tahu hasil MRI oleh dokter dengan nada suram dan kemudian matanya menatap lantai. ... baca selengkapnya »

Pengampunan -- Satu Langkah yang Mengarah kepada Allah

Pengampunan -- Satu Langkah menuju Allah

David Augsbereger berkata, "Karena tidak ada satu pun yang kita maksudkan yang selalu benar, dan tidak ada satu pun yang kita usahakan yang selalu tanpa salah, dan tidak ada satu pun yang kita capai tanpa keterbatasan atau kesalahan yang kita sebut manusiawi, kita diselamatkan oleh pengampunan." ... baca selengkapnya »

Waktu dan Hati yang Bijaksana

Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian hingga kami beroleh hati yang bijaksana. (Mazmur 90: 12).

Manusia memerlukan dua hal yang penting yaitu otak yang pintar dan hati yang bijaksana. Namun seringkali lebih banyak orang menuntut otak yang pintar daripada hati yang bijak. Kepandaian dan pengetahuan dalam otak dan bijaksana dalam hati berbeda sekali. Musa menulis mazmur diatas dengan suatu kerinduan untuk memiliki hati yang bijaksana dalam mengisi hidupnya didalam ruang dan waktu yang sangat singkat. Musa lebih mengutamakan hati yang bijaksana. Musa adalah seorang yang memiliki kepandaian dan pengetahuan didalam otaknya yang ia peroleh selama `sekolah" dan "kuliah" di Mesir. ... baca selengkapnya »

Memaknai Ulang Arti Hidup

Tuhan Yesus berkata, "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa". Artinya, manusia tidak akan menemukan makna hidup yang kekal jika terpisah dari Kristus. ... baca selengkapnya »

Mengatasi Keletihan Mental

Edisi C3I: Edisi 363 - Merdeka dari Keputusasaan

  1. Faktor Kepribadian yang Menambah Kerentanan
    1. Pasif, tidak bisa menolak permintaan, takut mengecewakan orang.
    2. Haus akan penghargaan sehingga berupaya keras menyenangkan hati orang tanpa mengenal batas.
    3. Kurang memahami atau peka pada keterbatasan pribadi, tidak tahu kemampuan, tidak tahu keletihan, sehingga menganggap diri senantiasa bisa, sindroma "single fighter".
    4. Mendasarkan penghargaan diri atas "fungsi"; tanpa fungsi, tidak ada kegunaan.

Kasih Agape

Edisi C3I: e-Konsel 357 - Berkomitmen untuk Hidup dalam Kasih Tuhan

Diringkas oleh: S. Setyawati

Manusia sering kali merasa diri lebih benar atau lebih baik daripada orang lain. Itulah sebabnya, manusia lebih mudah menghakimi orang lain dan berusaha mengambil selumbar di mata orang lain. Padahal, di dalam matanya sendiri, ada balok yang besar. Lukas 6:42 mengingatkan agar kita tidak menjadi orang munafik dan suka menghakimi. ... baca selengkapnya »

Hidup Baru dalam Kristus: Seperti Apa Seharusnya?

Edisi C3I: edisi 356 - Komitmen Baru dalam Kristus

Bagaimana cara hidup baru dalam Kristus? Tak sedikit orang Kristen mengetahui cara hidup baru dalam Kristus meskipun telah bertahun-tahun, bahkan mungkin berpuluh tahun, menjadi Kristen. Secara sederhana, hidup baru dalam Kristus tak lebih dari sekadar meninggalkan pelanggaran dan dosa yang masih kita lakukan. Hidup baru dalam Kristus berarti tidak lagi menuruti keinginan daging yang menuntun ke dalam kebinasaan, tetapi hidup baru dalam tuntunan Roh Kudus setiap hari sebagai jawaban atas keselamatan yang telah Allah berikan melalui pengurbanan Anak Tunggal-Nya di kayu salib. Ini artinya kita harus mengizinkan Allah memindahkan kita dari kegelapan menuju ke dalam terang ajaib, yaitu kerajaan Anak-Nya (Kol. 1:13). ... baca selengkapnya »

Manusia Baru

Edisi C3I: edisi 356 - Komitmen Baru dalam Kristus

Setiap orang Kristen pasti pernah bergumul dengan dosa yang ada pada dirinya. Kita tahu tidak seharusnya kita berdosa, tetapi kita tetap melakukan perbuatan yang sama. Ada yang terus bergumul dengan emosi marah; tidak mau marah namun toh marah. Ada yang bergumul dengan dosa berbohong; kita tahu itu salah, tetap saja kita mengulangnya. Ada yang bergumul dengan dosa seksual; kita ingin lepas tetapi terus melakukannya. Kita merana dan ingin bebas, tetapi masih terbelenggu oleh dosa yang sama. Kadang, kita bertanya-tanya, di manakah kebenaran ayat yang berbunyi, "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang" (2 Korintus 5:17). Apakah artinya ayat ini? ... baca selengkapnya »

Penyembuhan Konflik Antara Pribadi Impian dan Pribadi yang Sebenarnya

Edisi C3I: e-Konsel 352 - Konflik dengan Diri Sendiri

Sebagian besar anak memiliki fantasi tentang siapa mereka atau ingin menjadi apa mereka ketika besar nanti -- pilot, pemadam kebakaran, pengusaha, ibu, ayah, pendeta, dll.. Pribadi mereka yang sebenarnya harus bertumbuh melebihi pribadi impian mereka. Ini merupakan sesuatu yang sedikit menimbulkan konflik bagi mereka karena mereka tidak dapat menjadi pribadi impian untuk saat ini. ... baca selengkapnya »

Aku Marah kepada Diriku Sendiri

Edisi C3I: edisi 352 - Konflik dengan Diri Sendiri

Diringkas oleh: S. Setyawati

Kasus 1: Radio mengumumkan bahwa temperatur mencapai 65 derajat Fahrenheit pada pukul delapan pagi, dan Seth memutuskan untuk memperbaiki anak tangga yang menuju geladak di belakang rumahnya. Dalam waktu 15 menit, Seth sudah ada di luar rumah, dengan memegang palu. ... baca selengkapnya »