Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Karakter/Kepribadian

Karakter/Kepribadian

artikel tentang Karakter / Kepribadian

artikel tentang Karakter / Kepribadian

Makna Pengampunan

"Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." (Efesus 4:32)

Untuk menyelesaikan konflik masa lalu, kita harus mengampuni mereka yang telah menyakiti kita. Setelah menghibur Cindy, yang mengalami trauma emosi karena perkosaan yang dialaminya, saya berkata, "Cindy, kau juga harus mengampuni orang yang telah memerkosamu." Tanggapan Cindy ternyata sama dengan tanggapan sebagian besar orang yang disakiti secara fisik, emosi, ataupun seksual oleh orang lain: "Untuk apa aku mengampuni dia? Anda tidak tahu betapa sakitnya hati saya atas perlakuannya!" ... baca selengkapnya »

Sumber
Judul Artikel: 
Makna Pengampunan
Situs: 

sumberkristen.com/Artikel/maknapengampunan.htm

Betapa Serius Dusta, Ternyata

Edisi C3I: e-Konsel 124 - Dusta

Mengapa Hukum Allah ada sepuluh pasal? Dengan perkataan lain, mengapa "dasa"? Mengapa bukan, misalnya "panca" atau "sapta"? Orang Yahudi punya semacam legenda yang cukup populer menjawab pertanyaan ini. Mengapa jumlahnya "sepuluh", itu pasti bukanlah karena angka itu angka keramat. Bagi orang Yahudi, angka "tujuh" secara simbolis lebih bermakna. Atau "dua belas". Kata yang empunya cerita, konon Allah tiba pada angka "sepuluh" itu, setelah proses tawar-menawar yang cukup panjang dengan Musa. Semula Yahweh menghendaki angka yang jauh lebih tinggi. Alasan-Nya, hukum itu mesti dibuat sejelas mungkin agar tidak disalahtafsirkan. Karena itu, mesti dibuat amat rinci. Tapi Musa keberatan. Pada satu pihak, ia mengakui, semakin spesifik sebuah perintah, semakin jelaslah ia. ... baca selengkapnya »

Konsep Diri yang Unik di Hadapan Allah

Dalam video-video MTV selalu ditonjolkan orang nomor satu. Mereka adalah orang-orang yang sukses dalam karier di bidang musik, olah raga, dan bintang film. Selain menerima berbagai penghargaan berupa piala atau piagam, mereka pun disanjung para penggemarnya.

Tampak kebanggaan menghiasi pupil mata dan menantang diri mereka untuk mencapai sukses lebih tinggi lagi. Semua yang diraih memantapkan konsep diri mereka sebagai public figur beken. Menurut Philip Yancey, "Harga diri adalah semacam kecanduan, kerinduan ego untuk dibelai, yang tidak akan pernah terpuaskan."

Orang dibius oleh konsep popularitas yang mendunia. Bagi mereka, konsep diri dipuaskan dengan pemenuhan ego.

Sumber
Halaman: 
40 - 43
Judul Artikel: 
Kalam Hidup, Nopember 2005
Penerbit: 
Yayasan Kalam Hidup, Bandung

Suami Istri: Perlukah Berdoa Bersama?

Ibadah!

Orang segera berpikir bahwa kata "ibadah" sangat erat kaitannya dengan kebaktian bersama. Orang yang beribadah biasanya memang

Sumber
Halaman: 
45 - 49
Judul Artikel: 
Kalam Hidup, Juni 2005
Penerbit: 
Yayasan Kalam Hidup, Bandung

Diubahkan Lewat Persoalan

Edisi C3I: e-Konsel 096 - Diubahkan Melalui Masalah

Allah memiliki suatu tujuan di balik segala masalah.

Dia menggunakan keadaan-keadaan untuk mengembangkan karakter kita. Bahkan sebetulnya, Dia lebih bergantung pada keadaan untuk menjadikan kita serupa dengan Yesus ketimbang pada kegiatan kita membaca Alkitab. Alasannya jelas: Anda menghadapi berbagai keadaan 24 jam sehari. ... baca selengkapnya »

Mengenal Autis

Edisi C3I: e-Konsel 091 - Awas Autis!

Banyak sekali definisi yang beredar tentang Autis. Tetapi secara garis besar, Autis, adalah gangguan perkembangan khususnya terjadi pada masa anak-anak, yang membuat seseorang tidak mampu mengadakan interaksi sosial dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Pada anak-anak biasa disebut dengan Autis Infantil.

Schizophrenia juga merupakan gangguan yang membuat seseorang menarik diri dari dunia luar dan menciptakan dunia fantasinya sendiri: berbicara, tertawa, menangis, dan marah-marah sendiri. ... baca selengkapnya »

Kejujuran

Edisi C3I: e-Konsel 089 - Kejujuran

  1. Definisi Kejujuran

Bila Nilai-Nilai Moral Saling Bertentangan

Edisi C3I: e-Konsel 088 - Moralitas

Sebagai orang Kristen, kita berjuang agar tetap bebas dari dosa dan perbuatan dursila. Adakalanya, khususnya sebagai petobat baru, hal ini berarti menjauhi kawan-kawan yang memengaruhi kita untuk berbuat dosa. Namun, kita tidak akan bisa memengaruhi dunia jikalau kita tidak berteman dengan orang yang belum percaya walaupun mereka hidup dursila.

Paulus menghadapi soal ini ketika berurusan dengan jemaat di Korintus: ... baca selengkapnya »

Komentar


Syndicate content