Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Parakaleo

Perspektif Psikologis: Istimewa

Salah satu kesalahpahaman umum yang sering kali berdampak buruk pada perkembangan diri adalah keyakinan bahwa untuk menjadi seseorang yang berharga kita harus memiliki keistimewaan. Seakan-akan kita berkata, tanpa keistimewaan kita adalah orang yang tidak bernilai. Masalahnya adalah kebanyakan manusia di bumi adalah orang biasa, yang tidak mempunyai keistimewaan tertentu. Tidak banyak orang yang memiliki keistimewaan membuat film seperti George Lucas dan tidak banyak orang yang dapat menggubah lagu seperti George Frederick Handel dan tidak banyak orang yang dapat memutar uangnya secepat George Soros. Kebanyakan George yang kita kenal adalah George yang biasa, tanpa keistimewaan tertentu. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
3 - 4
Judul Artikel: 
Parakaleo, Januari Maret 2005, Vol. XII, No. 1
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2005

Peran Konseling Awam: Istimewa

Haruskah saya menjadi orang yang istimewa supaya saya dicintai suami saya? ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
1 - 2
Judul Artikel: 
Parakaleo, Januari Maret 2005, Vol. XII, No. 1
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2005

Retrospeksi

Walter Trobisch dalam bukunya The Misunderstood Man menceritakan tentang seorang kepala suku di Afrika yang pada suatu hari mengumpulkan semua pria yang sudah menikah di rumahnya. Ceritanya, ia mengkhawatirkan kalau-kalau the real man (pria sejati) sudah tidak ada lagi karena kekuasaan istri di rumah mereka masing-masing. Ia meminta semua pria yang hadir memilih. Yang merasa dikuasai oleh istrinya boleh meninggalkan rumah tersebut lewat pintu sebelah kanan, sedangkan yang lain lewat pintu sebelah kiri. Heran, ternyata cuma satu orang yang berjalan keluar lewat pintu sebelah kiri. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
4
Judul Artikel: 
Parakaleo, April Juni 1996, Vol.III, No. 2
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Dr. Paul Gunadi, Dr. Yakub B.Susabda
Tahun: 
1996

Pertanyaan Anda

Saya mempunyai anak perempuan, Ani usia 8 tahun dan baru kelas III SD. Sejak ia masuk sekolah yang baru (5 bulan lalu kami pindah rumah) ia banyak mengalami kesulitan dengan pelajaran dan sampai saat ini ia belum mempunyai teman apalagi sahabat. Memang sekolah yang lama kualitasnya kurang baik, sehingga ia tertinggal dalam banyak hal. Kami berdua sibuk bekerja, setelah pulang sekolah ia hanya ditemani pembantu dirumah. Saya sendiri sudah terlalu lelah setelah bekerja, dan tidak mampu melakukan yang lain karena sering lembur. Akhir-akhir ini kami sulit sekali memahami apa yang terjadi dengan anak ini karena ia suka berbohong. PR seringkali tidak dikerjakan, ulanganpun tidak belajar; nilai-nilai hampir semua jelek. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
4
Judul Artikel: 
Parakaleo, Juli September 2004, Vol. XI, No. 3
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2004

Perspektif Psikologis: Saya Begini dan Begitu

Pernikahan menjadi buruk tidak dengan seketika. Sebagaimana relasi yang kuat dibangun lewat rentang waktu yang panjang, demikian pulalah relasi menjadi buruk lewat tahapan peristiwa yang menimpanya. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
3 - 4
Judul Artikel: 
Parakaleo, Juli September 2004, Vol. XI, No. 3
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2004

Peran Konseling Awam: Kejujuran dan Dusta

Kejujuran seringkali hadir secara dilematik ditengah kehidupan yang berdosa ini. Pertanyaan "apakah saya harus jujur dalam segala hal terhadap pasangan saya?" merupakan pertanyaan yang secara teoritis jelas dan mudah untuk dijawab, tetapi secara praktis selalu menyisakan berbagai kemungkinan dan ekses. Kita tahu bahwa Iblis adalah bapak semua pendusta (Yoh 8:44). Tetapi apakah sebenarnya "dusta?" Apakah dusta dan kejujuran merupakan dua hal yang selalu bertolak belakang, atau sebenarnya bisa mempunyai titik temu integrasinya dalam konteks-konteks hidup tertentu? ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
1 - 2
Judul Artikel: 
Parakaleo, Juli September 2004, Vol. XI, No. 3
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2004

Pikir dan Rasa

Saya tiba di Bandara Sukarno Hatta Terminal II sekitar satu jam setelah bom meledak di sana. Selain melihat kerusakan fisik gedung, saya pun sempat melihat ceceran darah di tanah-tanda bahwa kekerasan baru saja terjadi dan darah telah tumpah. Sejenak saya merenungkan bahwa sejam yang lalu ada orang mengerang kesakitan namun pada saat yang sama, ada orang tersenyum puas karena tujuan mereka tercapai. Sudah tentu untuk dapat tersenyum puas, kita tidak dapat membayangkan akibat yang begitu penuh darah dan erangan sakit. Untuk bisa tersenyum, kita harus memisahkan darah dari marah. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
3 - 4
Judul Artikel: 
Parakaleo, Januari Maret 2003, Vol. X, No. 2
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2003

Jiwa yang Sehat

Ada pelbagai cara untuk mendefinisikan sehat mental; atau, kita dapat mengatakan ada pelbagai ciri jiwa yang sehat. Bagi Freud, jiwa yang sehat adalah jiwa yang dipandu oleh ego - komponen rasional dalam kepribadian yang kuat. Bagi Maslow jiwa yang sehat adalah jiwa yang beraktualisasi diri yaitu jiwa yang tidak lagi terikat pada dirinya sendiri melainkan pada hal-hal yang melampaui dirinya. Bagi Aliport diri yang sehat adalah diri yang integral terintegrasi menjadi satu keutuhan oleh intensi atau arah hidup di depannya. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
3 - 4
Judul Artikel: 
Parakaleo, Januari Maret 2003, Vol. X No. 1
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2003

Perspektif Psikologis: Ibu dan Anak Perempuan

Firman Tuhan memerintahkan suami untuk mengasihi istrinya (Efesus 5:33). Meski tidak dikemukakan secara eksplisit, kita dapat menyimpulkan bahwa dikasihi merupakan kebutuhan wanita yang pokok (sama seperti kebutuhan dihormati bagi para pria). Terpenuhinya kebutuhan ini sedikit banyak menjamin kehidupan suamiistri yang harmonis. Namun saya pun melihat bahwa kebutuhan untuk dikasihi tidak berlaku untuk relasi pernikahan saja. Pemenuhan kebutuhan ini juga berpengaruh besar pada pertumbuhan anak perempuan menjadi wanita dewasa dan ternyata peranan ibu dalam proses ini tidaklah dapat disepelekan. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
3
Judul Artikel: 
Parakaleo, Oktober Desember 2002, Vol. IX, No. 4
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2002

Peran Konseling Awam: Mengapa Aku Tidak Cantik

Saya seringkali berfikir hidup ini memang tidak fair. Teman-teman saya mempunyai orang tua yang balk-balk, bahkan sebagian besar kaya, tetapi saya paling sial. Terlebih lag), wajah saya tidak cantik. Tidak heran jikalau sampai sekarang ini belum pernah saya berpacaran. Saya tidak tahu mengapa saya tidak mempunyai apa-apa yang dapat saya banggakan. Mengapa hidup ini tidak fair. Saya tidak mempersalahkan Tuhan. Saya tahu Tuhan mengasihi saya, tetapi saya takut, bagaimana masa depan saya. Akankah saya menikah dan mempunyai keluarga yang bahagia? Saya tidak mau hidup sendiri. Teman-tman dekat saya dibangku kuliah yang sama, sudah mempunyai pacar semua. ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
1 - 3
Judul Artikel: 
Parakaleo, Oktober Desember 2002, Vol. IX, No. 4
Penerbit: 
Departemen Konseling STTRII
Kota: 
Jakarta
Editor: 
Paul Gunadi Ph.D., Yakub B.Susabda Ph.D., Esther Susabda Ph.D.
Tahun: 
2002

Komentar


Syndicate content