Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Melatih Anak Membaca Alkitab

Disadur oleh: S. Setyawati

Vany, anak perempuan yang masih berusia 8 tahun, tetapi sudah pandai membaca. Dalam keseharian, ia sangat gemar membaca buku-buku cerita seperti "Cinderela", "Si Kancil yang Cerdik", dan sejenisnya.

Setiap kali diajak oleh mamanya untuk membaca Alkitab, ia hanya bertahan selama beberapa menit. Sebagai konselor Kristen, saran apa yang akan Anda berikan kepada orang tua Vany?

Sebagai orang tua, selain bertanggung jawab untuk mengasuh, merawat, dan membesarkan anak, kita juga memiliki tanggung jawab lainnya. Tanggung jawab moral dan spiritual adalah tanggung jawab penting yang diemban oleh para orang tua. Untuk menolong orang tua Vany, ada beberapa saran yang dapat kita berikan.

Untuk mendorong anak dalam membaca Alkitab, kita tidak perlu memberikan target-target, misalnya memintanya untuk membaca 20 ayat, 1 perikop atau 1 pasal. Hal ini justru akan menjadi beban bagi si anak. Semakin kecil usia anak, semakin sedikit ayat yang perlu dibaca. Semakin besar usia anak, semakin banyak ayat yang perlu dibaca. Jika anak sudah mulai senang dengan suatu cerita dalam Alkitab, ia akan dengan senang hati menyelesaikan pembacaan sampai cerita utama selesai, meskipun cerita tersebut panjang dan terdiri atas beberapa pasal.

Jika anak mengalami kejenuhan membaca Alkitab, orang tua tidak perlu memaksa. Untuk sementara, alihkan perhatian anak untuk membaca buku-buku yang lebih "ringan" dan "mudah dicerna", seperti buku saat teduh atau buku rohani ringan. Apabila anak sudah mulai bersemangat kembali, ajak si anak untuk melanjutkan pembacaan Alkitab yang mudah dimengerti, misalnya Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Injil, dan Kisah Para Rasul.

Untuk membaca Imamat, Tawarikh, Wahyu, Ibrani, dan beberapa kita yang lain tentu membutuhkan kedewasaan dan ketekunan, bahkan kadang memerlukan beberapa alat bantu -- konkordansi, peta Alkitab, tafsir Alkitab, dan lain-lain. Untuk sementara, khususnya ketika anak Anda masih kecil, pembacaan kitab-kitab tersebut boleh ditunda.

Selain membaca Alkitab secara langsung, orang tua juga dapat menggunakan pedoman yang dikeluarkan LAI atau buku renungan harian yang melampirkan ayat bacaan hari ini. Anda dapat mengikuti pedoman itu, karena ayat yang dilampirkan biasanya ada hubungannya dengan uraian yang disampaikan dalam buku renungan harian tersebut. Hal ini membantu orang tua dalam melatih anak membaca Alkitab dan menolong anak memahami arti dan penerapan praktis pengajaran Alkitab dengan mudah.

Orang tua juga disarankan untuk mengajak dan mendorong anak ikut sekolah minggu, kelompok sel anak. Mengapa? Karena pada umumnya, sekolah minggu dan persekutuan kelompok sel anak memberikan ayat hafalan yang harus dihafalkan anak-anak. Biasanya satu ayat untuk satu minggu. Hal ini mendorong anak untuk membaca Alkitab dengan tekun. Jika kebiasaan ini dilakukan setiap minggu, hasilnya sudah cukup bagus untuk bekal hidup anak selanjutnya.

Kami harap, apa yang kami sampaikan ini dapat membantu para orang tua dalam melatih anak membaca Alkitab. Jika Anda memiliki ide atau saran yang lain, silakan bagikan kepada kami dan pembaca publikasi e-Konsel dengan cara mengirimkannya ke alamat kontak e-Konsel. Selamat melayani, Tuhan Yesus melengkapi.

Disadur dari:

Judul buku : Mendidik Anak
Judul bab : Kasus dan Tanya Jawab
Penulis : Ir. Jarot Wijanarko
Penerbit : Suara Pemulihan, Jakarta 2010
Halaman : 185

Komentar