Harapan yang Hilang

Semua orang pasti mempunyai pengharapan di dalam kehidupannya. Mereka tentu berharap menjadi lebih baik dalam kehidupannya ini, baik di dalam pelayanan, pekerjaan dan keluarga, dan seterusnya. Tetapi fakta nyatanya yang kita hadapi adalah kadang-kadang kita kehilangan arah hidup itu sendiri, kehilangan harapan untuk melanjutkan hidup itu sehingga ada banyak orang yang berkata: "Buat apa sih saya ini hidup?"

Harapan hilang terjadi ketika seseorang tidak lagi memiliki tujuan hidup yang jelas dan tidak merasakan buat apa hidup ini dan biasanya dampak akhirnya adalah keputus-asaan atau depresi yang sangat kuat. Tetapi bagi kita yang beriman kepada Tuhan, tidak ada harapan yang betul-betul hilang karena di dalam Tuhan lah kita mendapatkan pengharapan yang sejati. Itu yang patut kita camkan dan patut kita syukuri bersama, selama kita diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini.

Dr. Paul Gunadi menguraikan tentang harapan yang hilang dalam perbincangan di bawah ini:

   T: Sebenarnya apa yang terjadi pada orang-orang yang kehilangan
      harapan untuk melanjutkan hidup?
   J: Kita perlu menyadari bahwa kita adalah orang yang rapuh. Kita
      seringkali tidak menyadari kerapuhan kita itu.... Kita harus
      menyadari, bahwa kita ini sebetulnya tidak berdiri sendiri, kita
      ini bisa ada karena ada faktor-faktor yang mendukung kita. Nah
      salah satunya adalah teman-teman dan kerabat, yang lainnya lagi
      adalah tujuannya kita hidup. Sewaktu teman-teman tidak ada lagi,
      sewaktu tujuan hidup pun tidak lagi jelas, buat apa kita hidup,
      kita akan kehilangan harapan dan biasanya dampak akhirnya adalah
      keputusasaan atau depresi yang sangat kuat.

   T: Mungkinkah kesadaran bahwa seseorang atau kita itu ditebus oleh
      Tuhan Yesus itu dengan harga yang begitu tinggi itu akan
      menumbuhkan rasa berarti di dalam kehidupan ini, bahwa Tuhan itu
      rela mati untuk saya yang berdosa?

   J: Betul, harusnya inilah yang menjadi dasar tujuan hidup kita,
      fondasi kita bahwa saya berharga dan sebegitu harganya sehingga
      Tuhan rela mati bagi hukuman dosa saya dan saya tahu bahwa pada
      akhirnya saya akan pulang ke Tuhan kembali. Jadi sebagai orang
      Kristen, kita tidak hidup seperti perahu yang diombang-ambingkan
      oleh angin topan, oleh gelombang yang besar, karena kita tahu ke
      mana kita pergi, kita tahu jelas, itu bukan suatu dugaan saja
      tapi suatu kepastian.


   T: Apakah ini yang perlu terus-menerus dibangun di dalam kehidupan
      kita?
   J: Betul dan waktu kita membangun hal itu kita memang pada
      kenyataannya melawan arus, sebab kita harus akui bahwa dalam
      hidup ini yang dinilai tinggi sebagai tujuan hidup adalah
      kemapanan material.


   T: Apakah kemapanan material itu adalah sistem kehidupan yang ada di
      sekitar kita?
   J: Betul dan kita akhirnya tergiring pula untuk mempunyai pandangan
      yang sama, sehingga sewaktu kita tidak berhasil mencapai status
      tersebut, kecenderungannya adalah kita merasa gagal dalam
      mencapai tujuan hidup itu, dan kita tidak lagi bisa memiliki
      tujuan hidup seperti itu.


   T: Justru biasanya kita terjebak di sana dengan pertanyaan apa sih
      sebenarnya rencana Tuhan itu, kok Dia membiarkan kita mengalami
      hal-hal yang tidak enak?
   J: Betul, dan jawabannya memang tidak bisa kita ketahui dengan
      cepat, bahkan sampai mati ada kalanya tidak kita mengetahuinya.
      Seorang yang kenal Tuhan Yesus dan percaya pada-Nya ada kalanya
      juga bisa kehilangan arah ketika badai terlalu keras menerpa
      kita. Kita bisa goyang, tapi yang menjadi penghiburan kita adalah
      dalam keadaan seperti itu pun Tuhan tidak menolak kita, Tuhan
      menerima, mengerti bahwa kita ini manusia yang rapuh dan bisa
      goyang, dan Dia dengan cara Dia yang ajaib menyadarkan kita akan
      makna hidup ini kalau kita terus mencari Dia. Kalau kita terus
      mencari Tuhan dan dekat kepadanya. Dia akan membisikkan kepada
      kita tujuan hidup ini.


   T: Dengan kata lain, bagi orang-orang yang beriman kepada Tuhan
      Yesus tidak ada istilah hilang harapan sama sekali itu, dalam
      arti kata yang sebenar-benarnya. Karena harapan itu tetap ada,
      sebagaimana Tuhan Yesus itu ada sehingga harapan kita itu ada
      pada Tuhan Yesus sendiri. Apakah begitu, Pak Paul?
   J: Betul, jadi adakalanya kita tidak melihat dengan jelas harapan
      itu namun tidak berarti terhilang, sebab harapan kita ada pada
      Tuhan sendiri dan Tuhan tidak mungkin dan tidak akan membiarkan
      kita sendirian.
      

Sumber
Halaman: 
--
Judul Artikel: 
TELAGA - Kaset T037B (e-Konsel Edisi 006)
Penerbit: 
--