Lima Langkah Menuju Masa Pensiun yang Kreatif

Edisi C3I: e-Konsel 079 - Menjelang Pensiun

Usia tengah baya ialah saat untuk mulai mengajukan pertanyaan mengenai gaya hidup dan kegiatan dalam tahun-tahun di masa yang akan datang. Jika mungkin, setiap orang seharusnya tidak perlu dan tidak pernah pensiun. Tetapi, agar ia tidak usah dipensiunkan, ia harus membuat rencana sejak saat ini untuk mengadakan peralihan yang diperlukan dari pekerjaannya sekarang memasuki "masa pensiun yang kreatif."

  1. Pilihlah tempat untuk tinggal

    Seseorang yang sedang menolong orangtuanya mengambil keputusan di mana mereka akan tinggal, akan mendapat suatu pegangan untuk keputusannya sendiri kelak. Di mana ia akan tinggal bukan hanya berarti daerah di suatu negara atau di luar negeri, melainkan juga rumah macam apa yang akan ditempati.

    Suatu solusi yang kreatif atas masalah ini mungkin adalah mencari atau membeli sebuah rumah kecil. Pemukiman khusus bagi orang- orang yang sudah pensiun merupakan suatu contoh yang baik untuk masa pensiun yang kreatif. Sudah menjadi pengharapan yang tidak tertulis bahwa orang-orang yang tinggal di daerah tersebut akan bekerja lebih keras lagi untuk menanam pohon-pohon atau rumput, mengecat tembok, membuat jalan, dan menolong-orang yang baru masuk. Dalam proyek yang berkembang dan berkesinambungan, selalu ada pekerjaan yang harus dikerjakan dan akibatnya, orang akan terus merasa penting dan berguna.

  2. Gaya hidup

    Gaya hidup merupakan sebuah keputusan lain yang akan mempengaruhi ukuran dan lokasi tempat tinggal itu. Jika satu pasangan berencana untuk tinggal di dalam satu rumah dengan pekarangan yang cukup luas, mereka perlu mempersiapkan sejak dini untuk gaya hidup seperti itu. Tetapi pasangan itu merencanakan untuk hidup lebih sederhana, mereka juga perlu untuk belajar hidup dengan sederhana sebelum mereka sampai pada waktu dimana mereka harus hidup demikian.

  3. Uang

    Uang akan menjadi masalah utama dan perencanaan secara hati-hati pada usia tengah baya sangatlah menentukan. Setelah seseorang mengambil keputusan di mana ia akan tinggal dan gaya hidup seperti apa yang akan dijalaninya, kemudian ia perlu memperhitungkan jumlah tabungan, investasi, rencana pensiun, dan jaminan sosial yang diperolehnya. Ia harus memperhitungkan berapa banyak uang yang akan diperolehnya dari semua perencanaan ini dan dengan inflasi yang berkepanjangan, apa yang akan dimilikinya bila saatnya tiba.

    Tanpa merasa terlalu pesimistis, penting untuk diingat bahwa ia harus memeriksa sumber-sumber keuangan dimana ia mempercayakannya. Misalnya, kebanyakan uang pensiun tidak dapat dipindahkan dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Jika seseorang memutuskan untuk pindah pada karier lain, maka ia akan kehilangan banyak tahun pensiunnya.

    Menabung merupakan contoh lain dari sumber keuangan dengan rasa aman yang palsu. Seseorang dapat merasa berbesar hati bahwa ia mendapat bunga 6 atau 7 persen dari simpanan jangka panjangnya. Apa yang tidak diperhitungkannya untuk jangka waktu pendek adalah bahwa ia harus membayar pajak pendapatan dari penghasilan itu ditambah ia kehilangan sebagian lain karena inflasi, sehingga tabungannya semakin berkurang daya belinya.

    Sumber-sumber yang berwujud uang bagaimanapun juga harus dihubungkan dengan inflasi, sehingga jika orang itu membutuhkannya, mereka akan dapat memberli seperti dahulu dengan apa yang akan mereka beli sekarang.

  4. Bekerja

    Bekerja seharusnya bukan merupakan pilihan, tetapi seharusnya merupakan bagian dari rencana jangka panjang. Bekerja mungkin bukan untuk tujuan untuk mendapatkan uang, tetapi setiap orang harus terus menyumbangkan bagiannya kepada masyarakat.

    Ketika orang yang lebih tua ditanya, "Jika Anda mewarisi uang yang cukup untuk hidup cukup mewah pada sisa umur hidup Anda, apakah Anda masih mau bekerja?" Tanggapannya secara serempak adalah, "Ya".!

  5. Suatu program mengenai langkah-langkah kecil

    Setelah mengikuti penilaian di bidang-bidang ini, suami dan istri itu harus membuat garis besar suatu program mengenai langkah- langkah kecil yang menjurus kepada sasaran yang terpenting. Bagian dari rencana ini mungkin adalah memakai waktu libur untuk menyelidiki berbagai daerah di Indonesia, di mana mereka mempertimbangkan untuk tinggal. Mereka mungkin mulai berbicara dengan teman-teman lain mengenai kemungkinan untuk memusatkan sumber-sumber keuangan mereka untuk tahun-tahun yang akan datang. Mungkin mereka mengalihkan investasi mereka atau mencari investasi baru. Pendidikan lanjut atau latihan kejuruan mungkin dibutuhkan untuk memperoleh ketrampilan baru untuk tahun-tahun masa pensiun yang kreatif. Perencanaan jangka panjang seharusnya juga mencakup anak-anak dan keluarga mereka sehingga hubungan dan komunikasi berkala dapat dipertahankan.

    Sampai tahap ini, orang juga harus mempertimbangkan dampak dari kematian yang tidak disangka-sangka. Apa yang akan dilakukan oleh istrinya jika suaminya meninggal lebih dahulu (yang biasanya terjadi menurut statistik)? Bagaimana hal ini akan mempengaruhi tahun-tahun sebelum pensiun dan langkah-langkah dan arah khusus apa yang harus diambil oleh jandanya?

    Rencana pensiun dapat diubah dalam tahun-tahun berikutnya, tetapi jika tidak Anda rencanakan sama sekali, Anda hanya akan hanyut ke masa pensiun, dan mungkin memasuki suatu keadaan kacau yang menyebabkan frustasi.

Sumber
Halaman: 
70 - 72
Judul Artikel: 
Krisis Tengah Baya
Penerbit: 
Yayasan Kalam Hidup, Bandung