Liburan Natal

Edisi C3I: e-Konsel 102 - Beristirahat Sejenak

Liburan pasti menambah sekaligus mengganggu kehidupan keluarga. Dimana liburan diadakan sebagian besar tergantung pada orang dewasa- -namun, sayangnya, banyak aspek liburan berada diluar kendali seseorang. Ada pepatah lama yang mengatakan "sederhana saja bila ada sesuatu yang berada diluar kendali Anda. Jika Anda tidak bisa melawannya maupun melarikan diri, terjun dan mengalir saja bersama dengan pergulatannya!"

Kita akan membahas secara singkat mengenai peristiwa liburan-liburan yang besar dan menawarkan saran-saran yang difokuskan pada anak dan orangtua. Kami juga akan memfokuskan pada masalah dan memberikan solusi-solusi praktis.

Setiap orang tahu bahwa Natal selalu dikomersialkan dan begitu ramai namun demikian peristiwa Natal tetap saja indah. Pada saat Natal seakan seluruh dunia dihiasi. Ada rasa kesetiakawanan yang kental di setiap akhir Desember yang tidak pernah begitu terasa di bulan-bulan lain sepanjang tahun. Anda bisa merasakannya di seluruh dunia -- di Meksiko dan Paris dan London dan Toronto. Natal bisa mendekatkan orang-orang yang Tuhan tahu kita butuhkan.

Namun, mungkin saja kita malah merasa jemu dengan gembar-gembor media dan kita pun menyesalkan fakta bahwa kostum Halloween masih tergeletak di lantai ruang tamu ketika toko-toko mulai dipenuhi dengan kertas-kertas kado Natal dan Santa Claus muncul di mana-mana. Juga beberapa orang non-Kristen yang jadi merasa terabaikan ketika Natal tiba.

Saran kami bagi orangtua agar dapat menjadikan liburan Natal ini menyenangkan bagi semua orang antara lain:

  1. Buatlah sederhana. Sukacita tidaklah harus rumit. Anak-anak lebih senang menikmati kesenangan yang sederhana dan pesta kecil daripada hal-hal mewah. Sebenarnya terlalu banyak mainan baru dan peristiwa-peristiwa besar dalam satu waktu justru berlebihan.
  2. Dahulukan acara-acara ritual keluarga. Dengan demikian anak-anak mendapatkan kesenangan yang luar biasa saat mengetahui setiap anggota keluarga punya kaos kaki yang digantung pada malam Natal atau ketika semua orang akan pergi ke rumah nenek untuk makan malam pada malam itu.
  3. Berikan hadiah-hadiah yang terbaik bagi anak-anak Anda. Ajarkan kepada anak Anda sukacita dalam memberi. Bantulah anak Anda dalam membuat daftar, rencana, membuat dan membungkus hadiah-hadiah kecil. Ajarkan kepada anak bahwa memberi suatu hadiah selalu memerlukan beberapa pertimbangan yaitu keinginan, kebutuhan dan selera dari penerima. Pertimbangan ini adalah bagian dari komunikasi dan anak-anak Anda akan membutuhkan kemampuan berkomunikasi ini sepanjang hidup mereka.
  4. Libatkanlah anak Anda dalam melakukan persiapan-persiapan khusus seperti membungkus hadiah, memasak makanan istimewa, dll.
  5. Selesaikan masalah keluarga tentang siapa pergi kemana. Pendapat sedih namun umum yang seringkali didengar adalah: "Anakku dan cucu-cucuku selalu menghabiskan Natal mereka dengan saudara- saudaranya." Cobalah untuk menghindari jebakan itu. Belajarlah bersukacita dari pilihan lain atau ajaklah seluruh keluarga besar merayakannya bersama (setiap keluarga membawa meja kecil, kursi, dan peralatan makan sendiri). Jika Anda tinggal jauh dari keluarga besar Anda, undanglah keluarga lain atau teman-teman yang tinggal sendiri.
  6. Jangan terlalu berharap kepada anak-anak sampai mereka dewasa. Anak-anak akan bertingkah sesuai dengan usia mereka--atau justru sedikit lebih kekanakan -- di saat liburan. Liburan itu sangat menarik, yang membuat anak-anak menjadi kelelahan. Berharaplah mereka mengeluh dan bertingkah kekanak-kanakan. Usahakanlah menghibur mereka sebelum mereka menangis. Jika Anda tidak bisa, bawalah tissue sebanyak-banyaknya.
  7. Jangan berharap terlalu banyak pada diri Anda sendiri! Stres tingkat tinggi selalu muncul pada saat liburan, mungkin karena setiap orang melakukan terlalu banyak hal. Kebanyakan orang menambahkan tugas-tugas liburan pada tugas-tugas rutin mereka. Kapan saja jika memungkinkan, hapuslah tugas rutin. (Bagi Marilyn, penulis buku ini, dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyadarkannya bahwa saat membersihkan rumah adalah setelah pesta usai, dan bukan sebelumnya.)
  8. Biarkan para kerabat memanjakan anak-anak Anda pada saat Natal. Satu hari dari 365 hari tidak akan berdampak apa-apa.
  9. Jangan lupa menyediakan waktu bagi Anda dan kekasih/suami Anda. Jangan lakukan apa-apa untuk anak-anak, sehingga satu-satunya kesenangan hanya diberikan kepada Anda. Liburan bukan hanya untuk anak-anak; liburan juga untuk orangtua.
  10. 1
  11. Terakhir, jangan abaikan atau lupakan aturan-aturan untuk keselamatan. Liburan juga merupakan saat yang "berbahaya".
(T/Rat)
Sumber
Halaman: 
95 - 96
Judul Artikel: 
Child Care Parent Care
Penerbit: 
Doubleday & Company, Inc., New York, 1987