Problema Alkohol

Edisi C3I: e-Konsel 082 - Dimenangkan dari Minuman Keras

AYAT ALKITAB

2Korintus 5:17, 1Yohanes 1:8,9, Yohanes 3:16
Yohanes 8:36, Yesaya 26:3, Galatia 5:22,23
1Korintus 10:13, Matius 11:28, Roma 12:1,2
Amsal 28:13, 2Korintus 2:14, Roma 14:11,12

LATAR BELAKANG

Kebiasaan minum-minuman keras dapat mengakibatkan kecanduan. Kekurangan, kesalahan, dan masalah seseorang dapat dilipat- gandakannya, bahkan sering pula diikuti oleh perubahan kepribadian. Walaupun ketika berada di bawah pengaruh alkohol, orang bersangkutan dapat merasa mantap, namun sebenarnya dia tidak dewasa, merasa tidak aman dan dihantui oleh rasa bersalah dan depresi. Dia merasa ada sesuatu yang tak beres dalam dirinya. Karena tidak dapat menghadapi keterikatannya pada alkohol dengan masalah-masalah yang dimunculkannya, dia menyangkal bahwa dia bermasalah. Dalam usaha menutupi problema alkoholnya, dia bertindak tidak jujur, melontarkan kesalahan pada anggota keluarganya, bosnya, sahabatnya atau nasib buruk yang menimpa hidupnya. Kecenderungan berbelit-belit dan berpura-pura ini menimbulkan kehidupan serupa sandiwara, kadang- kadang malah seperti lelucon walaupun tragis.

Seorang pecandu alkohol sangat memerlukan pertolongan. Tetapi biasanya, sebelum orang bersangkutan mengalami pukulan hidup yang menggoncangkan, sukar sekali diharapkan perubahan. Langkah pertama menuju perubahan adalah mengakui bahwa dirinya bermasalah. Harapan pasti ada! Allah sanggup membebaskan orang dari ikatan alkohol.

------------------------------Kutipan-------------------------------

Menurut Billy Graham:

"Alkitab mengajarkan bahwa kebebasan dari ikatan-ikatan dunia ini dapat dialami...bukan melalui zat-zat kimiawi, tetapi melalui Kristus yang akan menyelaraskan hati dan pikiran seseorang dengan Allah, melalui penaklukan diri kepada kehendaknya dan penerimaan keampunan-Nya.... Kebebasan dari pikiran yang hancur dan kebiasaan- kebiasaan buruk yang menghancurkan banyak kehidupan manusia, hanya didapat di dalam Kristus. Mengapa Alkitab sedemikian menentang masalah alkohol? Sebab ia merupakan musuh hidup manusia. Segala hal yang membahayakan manusia dan kesejahteraannya, ditentang Allah!"

--------------------------Kutipan_Selesai---------------------------

STRATEGI BIMBINGAN
  1. Jika orang yang Anda layani sedang dalam keadaan mabuk, semua usaha pelayanan hanyalah penyia-nyiaan waktu. Percakapan yang terjadi bukan dengan orangnya, tapi dengan "mabuknya", sehingga malah akan membawa akibat negatif bagi si pemabuk. Jadi aturlah pertemuan pada saat lain yang lebih baik. Jika keadaannya di luar kontrol, hubungi pusat pelayanan kesehatan terdekat.

  2. Karena pemabuk cenderung tidak jujur dan sering menipu, pembimbing harus menunjukkan sikap kasih yang "keras". Tanyakan, apakah dia sungguh ingin ditolong, atau, apakah dia menghubungi Anda karena ingin mendapat simpati dan dukungan atas tindakannya?

  3. Walau bersikap keras, janganlah menunjukkan sikap menghakimi dan menyerang dengan ayat-ayat Firman Tuhan. (Sesudah Anda menjelaskan Injil kepadanya, ayat-ayat itu akan keluar sendiri pada saat yang tepat).

    Yakinkah dia bahwa dia berbicara dengan orang yang tepat, sebab Anda senang berbicara dan berusaha membantunya.

  4. Tegaskan bahwa dia harus mengakui adanya masalah yang tak dapat diselesaikannya sendiri. Alkohol jauh lebih kuat dari dirinya dan dia tidak dapat mengalahkannya sendirian.

  5. Bersediakah dia membuang alkohol demi kebaikan hidupnya? Kurang dari ini, tidak ada kelepasan. Dia harus berhenti bersandiwara. Dia sendiri bertanggung jawab atas kondisi dan masalah dirinya.

  6. Tanyakan apakah dia sudah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya pribadi. Kristus mati disalib baginya, untuk menyelamatkan dan mengubahnya. Jelaskan "Damai dengan Allah", [["Damai dengan Allah" -- Traktat untuk menolong/menuntun orang non-Kristen agar dapat menerima Kristus (dari LPMI/PPA); atau Buku Pegangan Pelayanan, halaman 5; CD-SABDA: Topik 17750]].

  7. Kembalilah pada bahasan butir 3 di atas.
    1. Dia tidak boleh lagi menggunakan alkohol. Dia harus bergantung pada janji Allah dalam menghadapi pencobaan, tiap-tiap hari. (1Korintus 10:13)

    2. Dia harus memutuskan segala jenis hubungan yang membuatnya diperbudak oleh alkohol. (1Korintus 15:33).

    3. Dia harus membangun hubungan-hubungan baru: Carilah suatu badan Kristen yang mengkhususkan diri dalam pelayanan terhadap problema alkohol. Libatkan diri dalam suatu gereja yang mementingkan Firman Tuhan, yang di dalamnya dia dapat menyembah, mempelajari Alkitab, dan bersekutu bersama, yang kelak akan menguatkan kerohaniannya.

    4. Nyatakan secara jujur bahwa mungkin dia dapat kembali pada kebiasaan lamanya, namun itu tidak usah mengakhiri harapannya untuk sembuh. Pembaruan ulang dapat dilakukan berdasarkan 1Yohanes 1:9 dan langkah-langkah dalam butir 5 ini, dapat diulang tiap hari.

    5. Berdoalah bersamanya, agar dia lepas dari kecanduan dan keterikatannya, serta mengalami perubahan pikiran dan hidup dari kuasa Allah (Roma 12:1-2). Dorong dia untuk mengembangkan kehidupan doa.

  8. Jika orang yang Anda bimbing adalah seorang Kristen korban alkohol, gunakan juga langkah-langkah di atas. Lalu jelaskan "Pemulihan" [["Pemulihan" -- Traktat bagi orang yang sudah menerima Kristus, namun undur dari-Nya dan kini mencari keampunan; (dari LPMI/PPA); atau Buku Pegangan Pelayanan, halaman 11 ; CD-SABDA: Topik 17753]], sambil menegaskan 1Yohanes 1:9 dan 1Yohanes 2:1.

  9. Bagi kedua kasus di atas, anjurkan mereka untuk mencari bimbingan lebih lanjut dari pendeta, atau psikolog yang menguasai masalah alkohol atau ketergantungan obat. Seringkali, berbagai akar masalah seperti rasa tidak aman, rasa bersalah, kegagalan, ketertekanan, penyimpangan seks, dan lain sebagainya, harus dilayani lebih serius.

Sumber
Halaman: 
170 - 171
Judul Artikel: 
Buku Pegangan Pelayanan
Penerbit: 
Persekutuan Pembaca Alkitab (PPA)