Kelly

Ada saat-saat di dalam hidup kita yang menonjol seperti batu mulia. Ada yang diharapkan dan direncanakan, ada pula yang direkam. Kadang-kadang, saat-saat itu diberikan kepada kita sebagai sesuatu yang memberikan pemahaman baru. Yang kumaksud ialah beberapa peristiwa luar biasa yang mengubah cara pandang kita terhadap dunia dan kehidupan. Pada Desember 1990, aku mendapat hadiah cinta dan harapan yang sangat besar sehingga jalan hidupku mengalami perubahan. Hadiah yang kumaksud ialah Kelly. Ia adalah seekor anjing pelacak yang berbulu coklat keemasan.

Pada akhir 1989, aku menjadi editor majalah yang terbit secara berkala di Illinois, yakni "Golden Retriever Klub". Klub kami mencari jalan untuk menarik anggota-anggota baru. Aku membaca beberapa artikel tentang anjing-anjing yang mengunjungi orang sakit dan orang-orang di rumah perawatan serta di rumah sakit. Beragam cerita mengenai anjing dan apa yang dilakukannya telah membuatku berpikir bahwa program semacam ini mungkin cocok untuk klub kami. Ini merupakan kiat yang luar biasa untuk melibatkan pemilik anjing pelacak yang bermutu.

Menjelang Desember 1990, program terapi awal untuk anjing pada Klub Golden Retriever di Illinois siap dimulai. Kami membentuk kelompok-kelompok pada beberapa daerah pinggiran di Chicago. Tepat sebelum Natal, aku dan Kelly berencana untuk melakukan kunjungan kami yang pertama ke sebuah panti untuk para wanita yang menderita cacat mental.

Aku sangat gugup pada saat melakukan kunjungan itu. Kami pergi ke panti itu bersama dengan dua anggota klub. Mereka memunyai anjing yang bisa segera menyesuaikan diri. Salah satu di antaranya cukup terampil dalam menjalankan perintah tuannya. Sebaliknya, Kelly tidak mudah untuk menyesuaikan diri dan ia tidak seterampil anjing lain dalam menuruti perintah tuannya. Aku menjadi lebih yakin ketika aku membuat suatu kesalahan asumsi tentang Kelly. Kupikir Kelly bisa mempertahankan diri dalam menghadapi kedua anjing milik temanku yang luar biasa.

Aku melakukan perjalanan yang tidak terlalu jauh dari rumah. Perjalananku diwarnai dengan langit yang mendung dengan temperatur sekitar tiga puluh derajat. Hari yang kelabu itu seakan-akan cocok dengan suasana hatiku. Tidak ada seorang pun dari kami yang pernah melakukan sesuatu seperti yang terjadi di panti itu. Semua rencana yang akan kami lakukan pada kunjungan itu tiba-tiba menjadi tidak berarti. Kami tidak tahu apa yang kami harapkan dari para penghuni. Kami semakin takut dengan apa yang jarang kami lihat dan kami dengar di tempat itu.

Mungkin kami telah membuat suatu kesalahan. Meskipun anjing-anjing kami telah diuji dan terdaftar pada Terapi Anjing Internasional, mereka mungkin belum siap untuk melakukannya. Saat itu, beberapa penghuni segera turun ke gang dan menuju ke arah kami sambil tersenyum. Kami tidak mungkin untuk berputar kembali. Kami menarik napas dalam-dalam sambil tersenyum untuk menunjukkan keberanian. Kami pun menggenggam rantai anjing di tangan kami dengan erat. Kemudian kami masuk ke pondok pertama dari ketujuh pondok yang harus kami kunjungi.

Banyak di antara wanita yang kelihatan sakit di tengah suasana ruangan yang terang-benderang dan penuh dengan aksesoris menarik. Beberapa di antara mereka duduk di kursi roda, sedangkan yang lain dijaga sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan jatuh. Beberapa penghuni duduk di sofa atau di kursi yang ditempatkan dalam kelompok-kelompok yang penuh keceriaan. Sebuah permadani bekas yang berwarna terang menambah sentuhan seperti suasana di rumah. Sebuah pohon Natal kecil ada di salah satu sudut dan sedang menunggu untuk dihias. Ketika kami memasuki ruangan, anjing-anjing mengambil alih dan mulai berjalan dari satu kelompok ke kelompok lain. Sepertinya, anjing-anjing ini meminta belaian dari para penghuni panti. Wanita-wanita itu menuruti keinginan mereka dengan senang hati.

Ketika anjing-anjing itu berkeliling di tengah tawa riang dan celotehan gembira dari para penghuni panti, Kelly bergerak menuju ke salah seorang wanita yang duduk di kursi roda. Kelihatannya perempuan itu sedang tidur. Kelly berusaha untuk menarik perhatiannya. Bila Kelly mendekatinya, kupikir wanita itu tidak akan mengalami apa pun karena ia berada di ruang harian bersama penghuni lainnya.

Kelly berjalan ke arah kursi roda itu. Ia menyorongkan dan mendorongkan kepalanya yang lembut di bawah lengan wanita itu. Ternyata tidak terjadi apa pun. Kelly mendorong lebih keras dan belum terjadi apa-apa. Kemudian Kelly menaikkan moncongnya ke pipi wanita itu dan memberikan salah satu ciumannya yang berharga. Ciuman yang dingin, basah, dan sangat berair. Ternyata kali ini berhasil! Wanita itu membuka matanya. Perlahan-lahan, ia memusatkan perhatiannya kepada Kely. Kemudian ia mulai meneriakkan suara-suara yang menunjukkan ketakutannya. Ini pun membuatku takut. Ekor Kelly semakin cepat berkibas dan ini belum pernah kulihat sebelumnya. Ia terus menjilati pipinya. Kelihatannya Kelly sangat menyukainya.

Wanita itu mengulurkan tangannya untuk menarik Kelly lebih dekat. Rupanya ia mengalami kesulitan karena gerakan tangannya sangat terbatas. Tetapi ia berhasil mendekatkan kepalanya ke kepala Kelly. Lalu suara ketakutannya pun berhenti. Ia mulai bersenandung: "Bayiku! Bayiku!" secara berulang-ulang.

Salah seorang perawat menjaga anjing-anjing yang lain. Ternyata ia mendengar keributan yang disebabkan oleh Kelly. Ia bergegas ke arah kami dan kelihatannya terguncang. Apa yang telah kami perbuat? Apakah Kelly membuat wanita ini marah? Seharusnya, aku tidak membiarkan Kelly menciumnya.

"Mary Ann? Mary Ann? Apakah Anda dapat mendengarku?" perawat itu berteriak di telinga wanita itu. Mata Mary Ann berkedip ke arah perawat itu, tetapi ia tak pernah berhenti bersenandung. Bahkan, ia menarik kepala Kelly lebih keras. Perawat itu melihat ke arahku dan air mata menetes di pipinya.

"Mary Ann berada pada tahap akhir dari penyakit Alzheimer," perawat itu menerangkan. "Dia belum pernah mengucapkan sepatah kata pun dalam dua setengah tahun terakhir. Sebetulnya, kami tidak tahu apakah ia bisa berbicara. Selama ini, ia dalam keadaan setengah sadar dan tak pernah menunjukkan reaksi pada siapa pun atau apa pun. Sekarang, lihatlah padanya! Ia tertawa dan berbicara dengan anjing Anda!"

Beberapa perawat lainnya menyadari apa yang sedang terjadi antara Kelly dan Mary Ann. Mereka kagum pada Kelly dan peristiwa penting itu. Marry Ann terus memeluk Kelly dan berbicara dengannya. Ia terus mengucapkan kata-kata yang sama secara berulang-ulang. Mary Ann dan Kelly terus saling berinteraksi selama lebih dari lima menit. Tiba-tiba, Mary Ann memejamkan matanya. Lengannya jauh ke samping dan ia tidur kembali.

Perawat menerangkan bahwa keadaan Mary Ann makin lama makin buruk. Tak ada yang bisa dilakukan untuk memperlambat atau menghentikan penyakitnya. Tak seorang pun mengharapkan Mary Ann untuk "bangun". Tetapi, ia bisa bangun. Mary Ann terbangun selama lebih dari lima menit. Mary Ann tahu bahwa dirinya masih hidup serta ada satu sosok bersamanya dan sekaligus mencintainya. Ini adalah hadiah Natal dari Kelly kepada orang asing yang bernama Mary Ann.

Kunjungan kami berlanjut dan kami membawa anjing-anjing kami ke pondok-pondok lain. Kami mengunjungi penghuni-penghuni yang lain. Anjing-anjing kami mengadakan sedikit pertunjukkan. Mereka memakai topi-topi Santa yang lucu dan memberikan cinta sebanyak yang mereka terima selama ini.

Sepanjang sore, aku terus berpikir tentang kejadian yang dialami oleh Mary Ann. Aku memutar rekaman di benakku beberapa kali dan menghayatinya. Ternyata aku menyukai kisah itu. Ketika Kelly dan anjing yang lain memberikan ungkapan cinta dan kegembiraan kepada wanita-wanita ini, aku memikirkan apa yang baru saja kulihat dan kurasakan dalam waktu yang pendek itu. Kusadari bahwa aku tidak akan pernah menukarkan momen itu dengan semua hadiah yang terbaik di dunia sekalipun. Kelly telah membawa keajaiban khusus untuk Mary Ann dan yang lain.

Aku bersyukur karena Kelly menjadi bagian dalam hidupku. Aku sangat beruntung karena bisa menyaksikan peristiwa itu. Ini yang kumaksud dengan munculnya batu mulia dalam hidup kita. Kadang-kadang, batu-batu mulia itu datang ketika kita tidak mengharapkannya. Ini suatu kesanggupan untuk menemukan hadiah bagi hati dan jiwa secara tak sengaja, bahkan ini dilakukan oleh seekor anjing. Itu yang diberikan oleh Kelly kepadaku. Kelly bukanlah mempertunjukkan sesuatu. Ia adalah hewan piaraan dan bulunya mulai berwarna abu-abu karena bertambahnya usia. Ketika aku bersama Kelly di waktu Natal, aku dapat menemukan kembali kehangatan khusus dan cinta yang lembut yang mendatangkan kegembiraan bagi orang lain.

(Kesaksian dari Gloria S. Dittman, Lake Zurich, Illinois)

Sumber
Halaman: 
70 -- 76
Judul Artikel: 
The Magic of Chrismas Miracle
Penerbit: 
PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta 2002