Surat

Edisi C3I: e-Konsel 019 - Komunikasi

Dari: "Deddy GTC" <deddy_gtc@>
>Shaloom,
>Terima kasih atas kiriman artikel kepada saya, God Blees You,
>Saya ingin menanggapi perihal artikel: Patah Hati & Depresi
>"Apa yang pernah kita semua alami tentunya kasus-kasus yang berbeda
>dan pada intinya menyakitkan hati dan mempengaruhi pikiran. Oleh
>karena itu setiap kita yang mengalami case tsb. mencari orang yang
>dapat dipercaya untuk curhat. Langkah-langkah yang tertulis dalam
>artikel sudah sangat bagus sekali, hanya sering kali hanya bersifat
>sementara, saya berpikiran
>PERTAMA: kita harus terus menjaga hati dari segala kewaspadaan,
>karna setiap detik, setiap saat kita akan terus menghadapi case
>yang satu kepada case yang lain.
>KEDUA: kita banyak berdoa dan membicarakannya kepada Tuhan Yesus,
>sumber kehidupan & Penghiburan. Kita dapat percaya pada teman atau
>siapa saja, tapi suatu saat case kita terus akan diungkapkan, susah
>ya mencari sahabat yang dapat menyimpan rahasia Iman, dan sering
>sekali orang percaya (ngakunya kristen) tapi kalau ada orang yang
>krisis Kasih eeeeehhhhh malah dicuekin, bahkan disingkirkan bukanya
>dirangkul, sedikit sekali ada orang yang dapat melakukan kasih
>Kristus yang sesungguhnya (1Korintus 13). .>
>Banyak sekali dalam gereja belakangan ini terlihat krisis kasih,
>dan bahkan yang timbul justru roh kritik, Pendeta dikritik, diaken,
>majelis, penatua bahkan pendeta pun mengkritik jemaatnya, apa sih
>yg dicari.....????? bukankah itu akan terjadi perpecahan &
>pemberontakan? .>
>Saya menyarankan bagaimana sikap kita menghadapi hal serupa:
>1. Mengampuni setulusnya setiap orang yang menyakitkan kita.
>2. Mengubah roh kritik menjadi Roh bersyafaat (doakan).
>3. Pemulihan pribadi (temui orang yang menyakitkan).
>4. Mempercayai kembali (dalam hal yang tidak membuat jatuh dalam
> dosa kembali).
>5. Berkata benar dan jangan bersilat kata.
>6. Beribadah secara teratur.
>7. Baca Firman every day dan Pray (disiplin). .>
>Ini saja saran & tanggapan saya, biarlah menjadi berkat untuk semua
>saudara, saudariku, Tuhan Yesus memberkati. .>
>Salam & Doa,
>Sahabatmu, Rekan sekerja,
>Ir. Deddy Leswanto

Redaksi: Terima kasih atas tanggapannya yang panjang lebar, terutama tambahan saran-sarannya. Kami yakin hal ini dapat menjadi berkat bagi pembaca yang lain. Marilah kita terus bergandeng tangan untuk saling membangun agar kita dapat menjadi berkat dan nama Tuhan dimuliakan.