Editorial

Edisi C3I: e-Konsel 138 - Okultisme

Media cetak dan elektronik sudah menjadi barang yang dengan mudah bisa kita nikmati di mana saja. Dapat dipastikan bahwa setiap orang sudah pernah menggunakannya, setidaknya mengetahui dan melihatnya. Memang, di zaman yang sudah serba canggih ini peranan media massa semakin penting. Dengan keberadaan mereka, kita bisa mendapatkan berbagai informasi dari berbagai belahan dunia. Selain itu, media massa juga bisa menjadi sarana hiburan saat kepenatan mulai kita rasakan.

Bila dimanfaatkan dengan tepat, media massa bisa menjadi alat yang akan memperkaya pengetahuan kita. Namun sebaliknya, media massa juga bisa menjadi "pembunuh" bila tidak digunakan dengan bijaksana. Tidak hanya orang dewasa saja yang bisa menjadi korbannya, saat ini anak-anak pun sangat berpeluang menjadi korban. Perhatikan saja, berapa lama seorang anak duduk di depan televisi atau permainan setiap harinya. Perhatikan juga berapa banyak majalah dan buku cerita yang sering kali dengan jelas menampilkan cerita-cerita yang mengandung unsur kekerasan, pornografi, mistis, dan khayalan.

Di sinilah sikap bijaksana dan selektif orang tua sangat berperan. Orang tua harus pandai mengatur dan mengontrol anak-anak mereka supaya mereka tidak dikuasai oleh media massa. Mengingat pengaruh buruk media massa terhadap anak jika tidak digunakan dengan tepat, pada edisi ini, Redaksi mengajak pembaca mengoreksi lagi seberapa besar media massa memengaruhi kehidupan anak-anak kita.

Silakan simak, kiranya menjadi berkat.

Pimpinan redaksi e-Konsel, Christiana Ratri Yuliani