Bagian C: Pernikahan (Membawa Teman Hidup kepada Kristus)

Pernikahan (Membawa Teman hidup Kepada Kritus)
Strategi Bimbingan
  1. Ucapkan selamat atas keinginannya menyaksikan pengalaman hidup terindah dalam Injil, kepada kekasih hidupnya. Hendaknya dia berhati-hati atas peringatan yang diberikan di atas.
  2. Nasihatkan orang yang anda layani untuk tidak bertindak seolah-olah Allah. Dia tidak dapat memaksa teman hidupnya untuk menerima Kristus, juga tidak berusaha bertindak sendiri ganti tindakan teman hidupnya. Orang yang berusaha mengatur semua hal dengan kekuatannya sendiri, akan menghadapi banyak malapetaka.
  3. Nasihatkan dia untuk tidak bersitegang atau menghakimi, tetapi bersikap rendah hati. Sikap sangat menentukan.
  4. Anjurkan orang Kristen tersebut untuk mendewasakan kerohaniannya melalui pembacaan dan penelaahan Firman Tuhan, belajar berdoa dan mempraktekkannya dengan setia. Doa sangat besar nilainya. Serahkan teman hidup pada Tuhan dan dalam iman, mohonkan pertobatannya. Malah lebih bijaksana untuk tidak mendoakan secara terbuka. Percayailah Allah. Dia memiliki cara bekerja yang ajaib.
  5. Teladan berpengaruh besar! Izinkan teman hidupnya melihat Yesus dalam sikap dan tindakannya.
  6. Biarkan kasihnya meluap. Kasih sejati tak dapat ditiru. Paulus berkata: "Kasih itu sabar: kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Kasih tidak berkesudahan." (1Kor 13:4,8). Berusahalah untuk menyatakan bahwa "kasih Allah telah dicurahkan dalam hati kita . . . " (Rom 5:5).

  7. Jangan berusaha memaksa dengan adu argumentasi atau mengkhotbahi. Tindakan ini justru akan menghasilkan perlawanan yang lebih dalam. Metode yang dianjurkan Paulus, ialah hidup bersama dalam damai. Lihat 1Kor 7:12-15.
    "Rasul Petrus mengungkapkan sesuatu tentang masalah ini. Dia berkata: 'Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan istrinya.' (1Pet 3:1). Ini bukan tugas yang mudah, tetapi itu adalah tanggung jawab anda, bukan suami anda. Anda harus menghayati suatu kehidupan yang akan menantang teman hidup anda mengambil keputusannya sendiri. Ini tidak dapat dilakukan dengan memarahi atau mengkhotbahi, tetapi dengan menunjukkan sikap lembut dan penaklukan diri yang sebelumnya tidak pernah dilihatnya. Entah yang Kristen sang suami atau sang istri, sebagai seorang Kristen dia harus selalu siap menerima cemoohan atau perlakuan salah terhadap imannya. Ingatlah ini baik-baik: Tak seorang pun yang berada dalam posisi lebih baik untuk memenangkan seseorang pada Kristus, kecuali teman hidupnya sendiri."
    _Selesai
  8. Jangan memaksa teman hidup untuk ke gereja atau menghadiri kebaktian Kristen tertentu, kecuali dia sudah menunjukkan kecenderungan untuk melakukannya. Sebagai gantinya, perkenalkan dia pada sahabat-sahabat Kristen dan acara sosial di rumah tangga Kristen lainnya. Teman hidupnya kelak akan melihat perbedaan dalam kehidupan pasangannya. Kesempatan untuk bersaksi, kelak akan datang.
  9. Berdoalah dengannya, memohon pengertian, hikmat dan kesabaran untuk menunggu saat yang tepat, dan melakukan semua petunjuk di atas.
Pernikahan (Membawa Teman Hidup Kepada Kristus)
Latar Belakang
Strategi Bimbingan
Ayat Alkitab

"Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan istrinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup istri mereka itu. Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah." (1Pet 3:14)

"Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit --, maka hal itu akan diberikan kepadanya." (Yak 1:5)

"Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik." (Yak 3:17)

"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Fili 4:6,7)