Kubur Kosong

Edisi C3I: e-Konsel 289 - Kebangkitan Yesus

Hari Sabat telah berakhir dan sahabat-sahabat Yesus sekarang dapat mengunjungi kubur itu. Menjelang fajar menyingsing pada hari pertama minggu itu, perempuan-perempuan yang telah melihat Yusuf dan Nikodemus menguburkan Yesus datang kembali untuk mengurapi tubuh-Nya.

Hari itu adalah hari Minggu -- hari yang kelabu, yang menurut para perempuan itu akan disusul hari-hari serupa. Tidak diragukan, mereka pasrah terhadap masa depan yang akan diisi perjalanan menyedihkan seperti saat itu. Mereka tidak tahu apalagi yang dapat mereka perbuat terhadap Orang yang mereka kasihi dan yang telah mati itu, selain meratap di kubur-Nya serta membubuhi tubuh-Nya dengan rempah-rempah. Namun, betapa suatu kejutan menanti mereka!

Sementara mereka berjalan menuju taman itu, mereka sangat khawatir tentang siapa yang akan menggulingkan batu berat penutup kubur itu, sehingga mereka dapat masuk ke dalam kubur dan membubuhkan rempah-rempah yang telah mereka siapkan. Namun, ketika mereka tiba, mereka melihat batu itu sudah terguling! Mereka disapa oleh seorang malaikat yang mengatakan kepada mereka bahwa Yesus sudah bangkit.

Kubur Yesus kosong

Dengan memikirkan latar belakang ini, mari kita meneliti bukti kubur itu kosong. Pertama, kita dapat mengandalkan catatan sejarah. Tentunya para penguasa di zaman Yesus tidak menghendaki apa pun selain Yesus tetap tinggal di tempat di mana Yusuf telah meletakkan Dia. Fakta sederhana bahwa mereka memeteraikan kubur itu dan menempatkan para pengawal untuk menjaganya -- suatu tindakan yang sangat tidak biasa -- mengindikasikan bahwa mereka diperintahkan untuk menjaga tubuh yang ada di balik batu penghalang itu. Anggaplah mereka mampu melaksanakan tugas itu. Anda dapat memastikan bahwa Mahkamah Agama Sanhedrin dan para pejabat lainnya akan menjadi orang pertama yang menggunakan fakta kubur yang berisi sebagai bukti, sewaktu para murid mulai mengumumkan kepada setiap orang bahwa mereka telah melihat Yesus hidup. Akan tetapi, tidak ada bukti historis yang menunjukkan bahwa para pejabat itu tahu di mana tubuh Yesus berada. Sebagaimana yang akan kita lihat, bukti memperlihatkan bahwa tubuh-Nya tidak ada lagi di dalam kubur.

Kedua, ada sesuatu yang bahkan lebih konklusif daripada tidak bertindaknya para pejabat itu, yakni tindakan dari beberapa saksi mata. Orang pertama yang melihat dan mengabarkan kubur itu kosong adalah perempuan-perempuan yang datang membawa rempah-rempah. Catatan Markus memaparkan kejadian itu kepada kita: "Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan. Merekapun sangat terkejut, tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: 'Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.'" (Markus 16:5-6)

Petrus dan Yohanes adalah orang berikutnya yang melihat bahwa Yesus sudah bangkit. Ketika mereka mendengar kabar sukacita yang luar biasa itu dari Maria dan perempuan-perempuan lain, mereka berlari secepatnya ke kubur itu. Yohanes tiba di kubur itu lebih dahulu, namun tidak masuk ke dalam. Sebaliknya, dia hanya melongok ke dalam kubur yang terbuka dan melihat kain kafan yang telah ditinggalkan Yesus. Sesuai karakternya, Petrus tidak puas dengan pandangan jarak jauh. Dia langsung masuk ke dalam kubur dan mengamati kain kafan dan kain penutup muka tidak terusik dan tergulung rapi. Lalu Yohanes masuk ke dalam dan melihat kain kafan itu. Harus diingat, Yohanes adalah orang yang menuliskan catatan ini di dalam pasal 20 dari Injilnya. Jika Anda membutuhkan saksi mata untuk meyakinkan bahwa kubur itu kosong, Anda mendapatkannya di dalam diri Rasul Yohanes. Dia ada di sana, dan menuliskan apa yang dilihat-Nya. Itulah bukti historis yang kuat di antara kitab siapa pun.

Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Bukti kuat ketiga bahwa kubur itu kosong adalah reaksi para penguasa ketika para penjaga melaporkan segala peristiwa di taman itu. Mereka ingin menghancurkan kredibilitas dan pengaruh Yesus. Maka, tentunya mereka bertindak bodoh dengan menyebarkan gosip bahwa para murid telah mencuri jasad-Nya -- jika Yesus masih di dalam kubur. Tidak, hilangnya Yesus adalah satu-satunya penyebab keresahan mereka. Pasti kolusi mereka dengan para penjaga menjadi bukti kuat bahwa kubur itu kosong.

Kita berhadapan dengan dua fakta:

  1. Yesus mati dan dikuburkan.
  2. Dalam waktu singkat, kubur-Nya kosong.

Pertanyaannya: Di manakah Yesus?

Diambil dari:
Judul asli buku : Discovery Series Bible Study: "Did Christ Really Rise from the Dead?"
Judul buku terjemahan : Seri Hikmat Ilahi: "Benarkah Kristus Bangkit dari Kematian?"
Judul bab : Mempertimbangkan Bukti
Penulis : Dave Branon
Penerjemah : Grace Purnamasari Christian
Penerbit : RBC Ministries
Halaman : 12 -- 13