Temperamen Melankolik

Melankolik terkenal sebagai manusia sensitif. Kalau orang kolerik tidak senang dengan hal-hal yang kecil, melankolik adalah sebaliknya. Ia terlalu banyak disibukkan dengan hal-hal kecil yang kadang-kadang tidak pantas untuk dipikirkan. Ia adalah orang yang sulit mengambil keputusan. Seorang wanita yang melankolik akan sulit memberikan respons kepada seorang pria yang menyatakan cinta kepadanya. Ia mampu untuk menggumulinya selama bertahun-tahun untuk sebuah keputusan.

Ia adalah seorang yang berpikir dalam dan analitis. Karenanya ia sangat menghargai karya-karya musik, sastra, seni. Dalam pekerjaan, ia selalu melakukan yang terbaik. Ia tidak akan menerima suatu tanggungjawab apabila yang lain belum juga ia selesaikan. Kalau seorang kolerik, yang penting banyak pekerjaan, bagi melankolik, yang penting selesai dengan sempurna. Beda dengan kolerik, ia adalah seorang yang pesimis dan selalu melihat segala sesuatu dari sisi negatif. Orang mengenal dia sebagai "Si Pemurung". Setiap hari dilewatinya hanya dengan memikirkan dirinya sendiri. Ia terlalu khawatir akan kehidupannya, makanya ia mudah stres dan depresi.

Terhadap orang lain ia sering mengkritik, kalau ia melihat ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya. Selalu curiga pada hal-hal yang baru, termasuk pada orang lain. Karena itu ia sulit mendapat kawan. Ia terlalu idealis dan teoritis. Karena terlalu banyak pertimbangan, akibatnya untuk mengambil keputusan pun sulit.

Pada dasarnya orang-orang melankolik adalah orang-orang jenius yang dipenuhi oleh talenta dan kreativitas tinggi. Tapi karena mereka cenderung perfeksionis dan tidak percaya diri, hal ini membuatnya merasa menjadi orang yang tidak berguna. Bukti orang-orang melankolik kaya dengan talenta dalam Alkitab, seperti: Yakub, Salomo, Elia, Yesaya, Daniel, Yunus, Yohanes Pembaptis, rasul Yohanes, dan Musa. Bila mereka diberi satu tanggung jawab untuk menyelesaikan satu pekerjaan, mereka akan bekerja keras untuk memenuhi batas waktu dan standar tinggi.

Orang melankolik tidak mudah menjalin persahabatan dengan orang lain, tetapi akan sangat setia kepada orang-orang yang akrab dengannya. Sifat khas ini membuat orang-orang melankolik sangat berbakti kepada Tuhan bila mereka sudah dipenuhi oleh Roh Kudus. Musa, sebagai anak angkat puteri Firaun, menjadi orang kedua sesudah Firaun. Tetapi Musa memilih untuk "menderita sengsara dengan umat Tuhan" (Ibrani 11:24-25).

Musa adalah seorang yang berbakat dan memiliki ilmu pengetahuan di atas rata-rata, namun ia juga adalah seorang yang penuh dengan keraguan dan cenderung dikuasai oleh perasaan rendah diri. Setelah bergulat dengan 1001 argumen dan pertimbangan, akhirnya ia mempercayai dirinya sepenuhnya di dalam Allah. Dan ia menjadi seorang yang sangat dipakai Allah untuk memimpin umat Israel keluar dari tanah Mesir.

Musa, Elia, dan Yunus adalah tiga hamba Tuhan yang besar yang sangat rela berkorban sehingga sering mengalami depresi dan kehilangan semangat untuk hidup dan memohon kepada Tuhan supaya diizinkan mati (1 Raja 19:4, Yunus 4:1-3).

Karena itu Sukacita dan Damai Sejahtera merupakan kebutuhan mutlak bagi tiap orang melankolik untuk menggantikan emosinya yang murung, suka mengeluh, sangat sensitif, kecenderungan mencela, curiga dan dendam. Dan iman akan membuat dia keluar dari rasa tidak percaya dirinya.

Sumber: Situs GKK Gading dan Buletin Shining Star September 2003