Satu-Satunya Pengikut Kristus di Tempat Kerja

Edisi C3I: edisi - 330 Konselor yang Penuh Kasih

Didi adalah pemuda berusia 26 tahun dan merupakan salah satu anggota di gereja Anda. Minggu lalu, ia berbicara dengan Anda selama kira-kira 25 menit. Didi merasa patah semangat. Ia adalah satu-satunya orang Kristen di kantornya. Semua orang yang menyebut diri temannya itu menyulitkan dia dengan mengatakan dia sebagai "pengikut Yesus" yang aneh.

Mereka mengatakan bahwa ia demikian bodohnya sehingga mau tertarik kepada soal keagamaan semacam itu. Ia juga mengalami tekanan yang cukup berat dari pacarnya, yang bukan seorang Kristen, dan yang mendesaknya untuk tidak usah ke gereja lagi. Ia mengakui bahwa beberapa dosa yang pernah mengganggunya sebelum ia menjadi Kristen, sekarang muncul kembali. Dosa itu termasuk kemarahan, kebencian, kata-kata kotor, dan gosip. Ia juga menyebutkan suatu "dosa seksual", tetapi tampaknya ia malu untuk membicarakannya. Didi juga mengeluh bahwa ia sering gugup dan ketakutan. Ia juga sering tidak memunyai nafsu makan dan sering terbangun pagi-pagi sekali, dan tidak dapat tertidur kembali karena "pikirannya sedang berputar". Ia merasa murung dan patah semangat. Minggu yang lalu, ketika ia berbicara tentang dirinya yang begitu tertekan, Anda dapat melihat air mata dalam matanya walaupun ia dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menguasai dirinya. Ia mengatakan bahwa ia khawatir, ia akan "kehilangan hal itu" jika keadaannya tidak segera berubah.