Pekerjaan yang Cocok (I)

Ada orang yang dengan mudah mengetahui jenis pekerjaan yang disukainya, namun ada juga sebagian orang yang mengalami kesukaran menentukan bidang pekerjaannya. Untuk memahami bidang yang cocok, ada baiknya kita mengenal teori perkembangan karier.

  1. Karier berkembang mulai dari saat anak berusia sekitar 2 tahun. Pada masa itu, anak mulai mengeksplorasi lingkungan (dengan merangkak dan memasukkan benda ke mulutnya) dan mengeksplorasi kemampuannya (memanjat atau mulai menggambar). Kebebasan yang disertai pengawasan akan memberi ruang gerak kepada anak untuk mengembangkan rasa percaya diri. Jadi pada masa balita, peran serta orang tua sangat penting untuk menumbuhkan inisiatif dan kemandirian anak. Orang tua yang terlalu membatasi akan menumpulkan inisiatif anak dan melemahkan kemandiriannya.

  2. Tatkala anak memasuki usia sekolah, bermain menjadi bagian penting dalam perkembangan karier anak. Tipe permainan atau aktivitas yang disukai anak sering kali mencerminkan karier anak pada masa dewasa. Bermain juga merupakan cikal bakal bekerja sebab baik bermain maupun bekerja berbagi etos yang serupa. Dalam bermain, kita harus bertenggang rasa, saling tolong, kreatif, dapat memecahkan masalah dan mengatasi tantangan guna mencapai tujuan bersama -- kualitas yang dituntut dalam bekerja. Jadi, kesempatan bermain merupakan waktu yang penting dan bermanfaat bagi anak. Jika anak kehilangan waktu bermain, ia akan kehilangan kesempatan mengembangkan etos bekerja bersama.

  3. Pada masa remaja, anak terjun ke dalam kehidupan bersama teman, dan di sinilah keterampilan menjalin dan mempertahankan relasi diasah. Bila anak kehilangan kesempatan bergaul, besar kemungkinan ia akan kehilangan kesempatan mengembangkan kesanggupan berelasi -- sesuatu yang sangat penting dalam perkembangan karier karena bukankah semua lapangan kerja menuntut adanya kemampuan untuk menjalin dan menjaga relasi.

  4. Pada masa remaja, anak pun mulai mengenali minat serta kemampuan dan ketidakmampuannya lewat pendidikan yang ditempuhnya. Jika sampai saat remaja anak tetap tidak tahu apa minat dan kemampuannya/ketidakmampuannya, besar kemungkinan ia akan mengalami keterlambatan dalam perkembangan kariernya. Pada fase remaja, sebaiknya anak diberi kesempatan mengenal berbagai jenis pekerjaan serta tuntutannya. Pengenalan ini akan membantunya melihat dirinya dengan lebih jelas di dalam lingkup pekerjaan itu.

  5. Baik pada masa anak maupun remaja, penyingkapan dini terhadap jenis pekerjaan tertentu akan memengaruhi perkembangan karier, apalagi bidang tersebut menjadi bidang yang akhirnya dikuasai dengan baik.

  6. Juga, pada masa anak dan remaja, peran panutan sangat besar dalam pemilihan karier karena ada kaitan antara pemilihan karier dan panutan di mana kita cenderung memilih karier yang dipilih oleh panutan kita.

  7. Dalam menentukan karier, sedapatnya kita memilih karier yang merupakan perpanjangan sekaligus ekpresi diri. Dengan kata lain, pilihan karier serasi dengan kepribadian kita.

  8. Ada kalanya karier merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan emosional. Ini tidak salah, namun dapat mengaburkan bakat semula. Jadi, penting bagi kita untuk mengenal diri dan kebutuhan dengan tepat.

  9. Jika diperhadapkan dengan pilihan antara kesukaan dan kemampuan, kita memilih kemampuan. Sudah tentu idealnya kita dapat menggabungkan keduanya, namun bila pilihan itu tidak ada, sebaiknya kita memilih kemampuan daripada memilih sesuatu yang kita sukai namun tak dapat kita lakukan. Pertajamlah kemampuan yang sudah ada terlebih dahulu, baru bila ada kesempatan kita mengasah kemampuan yang lemah namun kita sukai. Dengan kata lain, kita membangun karier di atas realitas, bukan angan-angan.

  10. Alih karier bukanlah sesuatu yang tidak lazim. Ada kalanya kita memilih karier atas dasar kebutuhan (ekonomi atau emosi), namun setelah kebutuhan terpenuhi, kita pun merasa resah. Pada saat itulah kita mulai mempertimbangkan alih karier, dan biasanya ada dua kemungkinan:

    1. jika sebelumnya kita memilih yang sesuai kebutuhan sekarang, kita memilih karier yang sesuai minat dan kemampuan;

    2. kita melihat adanya kebutuhan mendesak dan kita terpanggil untuk memenuhinya.

  11. Di luar itu semua, ada sesuatu yang turut memengaruhi karier, yakni kesempatan. Tuhanlah yang memberi kesempatan dan kadang itu tidak diberikannya. Kadang maksud-Nya adalah melatih kita untuk siap melakukan tugas yang akan Ia embankan pada kita. Ada kalanya Ia menutup kesempatan karena Ia tahu bahwa kita dapat merugikan orang atau diri sendiri. Kadang Ia menarik kesempatan karena Ia ingin mengalihkan kita ke suatu bidang yang lain. Pada intinya kita tidak selalu tahu rencana Allah; jadi tugas kita hanyalah melakukan tanggung jawab atau bagian kita. Terimalah porsi yang Ia tetapkan untuk kita dengan penuh syukur. Yusuf berkata kepada saudaranya, "Janganlah takut sebab aku inikah pengganti Allah? Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar" (Kejadian 50:19-20).

Sajian di atas kami ambil/edit dari isi kaset TELAGA No. T204A yang telah diringkas/disajikan dalam bentuk tulisan. Jika Anda ingin mendapatkan transkrip lengkap kaset ini lewat e-mail, silakan kirim surat ke: < owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org> atau < TELAGA(at)sabda.org >. Atau kunjungi situs TELAGA di:

==> http://www.telaga.org/audio/pekerjaan_yang_cocok_1

Sumber
Judul Artikel: 
TELAGA - kaset No. T204A (e-Konsel Edisi 199)