Akar Pahit

Edisi C3I: e-Konsel 372 - Akar Luka Batin

Kepahitan dikenal dalam Alkitab sebagai racun rohani dan suatu jalan yang melaluinya banyak orang diperdaya (Ibrani 12:15). Kepahitan adalah sumber munculnya masalah fisik dan rohani yang tak terhitung banyaknya, yang ditemukan dalam jutaan jiwa manusia sekarang ini. Alkitab mengatakan kepada kita bahwa BANYAK orang diperdaya oleh rupa-rupa kepahitan. Kepahitan terkadang sulit dikenali karena kepahitan bukanlah suatu gejala atau sesuatu yang terlihat "di atas permukaan" (baca: secara lahiriah) seperti halnya kemarahan. Banyak orang mengaku bahwa mereka bukan orang yang pemarah atau pembenci, tetapi kepahitan bukanlah tentang hal-hal semacam itu. Banyak masalah yang tidak selalu terlihat secara lahiriah, tetapi menetap di dalam sistem seseorang. Kepahitan adalah sebuah akar!

Ibrani 12:15, "Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang."

Apa yang dimaksud dengan akar? Akar adalah sumber, atau suatu mata air yang membual, yang berada di bawah permukaan air. Akar tidak secara langsung memperlihatkan atau menunjukkan dirinya, tetapi ia adalah sumber nutrisi atau bahan bakar bagi elemen-elemen lain yang ada di permukaan. Pada umumnya, Anda tidak melihat sebuah tanaman menunjukkan sistem akarnya, tetapi apabila tanaman tersebut tidak memiliki sistem akar, tanaman tersebut tidak akan bertahan hidup. Akar tidak memperlihatkan dirinya di atas tanah, tetapi menjalankan fungsi di bawah tanah dan menjadi "bahan bakar" semua yang ada di atas tanah.

Marilah kita amati sebuah sistem akar tanaman secara lebih dekat. Di mana letak akar-akar tanaman? Di bawah tanah. Dapatkah seseorang melihat sistem akarnya? Tidak, karena akar tersebut tersembunyi di bawah tanah atau di bawah permukaan tanah. Demikian halnya dengan kepahitan dalam jiwa seseorang. Kepahitan adalah sesuatu yang tersembunyi, yang terletak di dalam batin, dan kepahitan menimbulkan kemarahan dan emosi-emosi negatif lainnya terhadap orang lain dan keadaan di sekitar kita. Seseorang yang memiliki akar pahit menyadari bahwa ia akan lebih gampang marah karena sesuatu yang dilakukan orang lain di sekitarnya. Hal ini dapat diumpamakan seperti sebuah mata air yang mengalir di bawah tanah, yang menanti saatnya untuk memperlengkapi sesuatu yang ada di atas tanah.

Kepahitan dapat tersimpan dalam diri seseorang.

Ada begitu banyak wanita yang diperkosa mengembangkan perbudakan rohani dan emosional yang mengerikan. Hal ini bukan karena mereka sudah diperkosa, tetapi karena mereka membiarkan trauma menguasai mereka. Zaman sekarang, banyak wanita "diperbudak" karena mereka merasa pahit hati atas apa yang telah dilakukan kepada mereka bertahun-tahun yang lalu. Saya yakin Clinton Clark pernah mengatakan bahwa dalam pengamatannya, tampaknya anak-anak laki-laki yang dicabuli oleh pria-pria dewasa dan mengampuni si pelaku pencabulan serta melupakan hal itu, dapat menang dengan mudah tanpa tertawan oleh roh homoseksual yang najis. Akan tetapi, orang-orang yang membiarkan trauma mengganggu mereka, membiarkan hal itu berlalu dengan tetap dihantui roh homoseksual dan perbudakan-perbudakan yang lain. Begitulah cara roh-roh jahat memperoleh jalan masuk ke dalam kehidupan seseorang melalui peristiwa pemerkosaan dan tindakan kekerasan. Sesungguhnya, intinya bukan tentang tindakan kekerasan atau pemerkosaan, tetapi kepahitan dan perasaan tidak sehat yang berkembang dalam diri seseorang yang telah "dimanfaatkan". Setan-setan menumbuhkan kepahitan dan ketidakmauan untuk mengampuni, dan ini menjadi sebuah pintu yang terbuka lebar bagi mereka untuk masuk ke dalam diri seseorang dan meluaskan perbudakan rohani, mental, dan bahkan fisik.

Saat ini, banyak orang yang telah terluka, tidak mengekspresikannya secara lahiriah, tetapi lebih memilih menyimpan perasaan terluka dan kepahitan di dalam batin. Di situlah, perasaan tersebut bertumbuh dan membusuk. Saya mengenal wanita-wanita yang telah diperkosa, mereka adalah orang-orang yang baik, lemah lembut, dan penyayang. Akan tetapi, di dalam batin, mereka diperbudak oleh apa yang telah diperbuat kepada mereka bertahun-tahun yang lalu. Meskipun mereka bukanlah pribadi-pribadi yang pemarah atau yang kasar, bukan berarti mereka bebas dari akar pahit. Seperti yang saya katakan di awal, kepahitan adalah akar, dan akar tidak selalu terlihat di permukaan. Akar pahit memunculkan kemarahan yang tidak benar dan emosi lain ke permukaan, tetapi kepahitan itu sendiri bekerja di bawah permukaan.

Kepahitan adalah sebuah akar. Dengan demikian, kita lebih sulit mengidentifikasi dan mengeksposnya dibanding masalah-masalah yang terlihat lainnya. Namun, semuanya mengandung racun yang mematikan, yang perlu dikeluarkan. Apabila akar tersebut dibiarkan begitu saja, akar tersebut akan bertumbuh dan membusuk, serta memiliki kemampuan untuk memunculkan masalah-masalah lahiriah lainnya seperti sifat mudah tersinggung, kemarahan, kebencian, dll.. Orang-orang yang pahit hati lebih mudah melihat keadaan di sekitar mereka sebagai sumber masalah ketimbang melihat bagaimana mereka menangani keadaan tersebut. Alih-alih membiarkannya berlalu dan mengampuni, mereka membiarkan perasaan tersebut menguasai mereka, dan perasaan tersebut menelan mereka hidup-hidup. Ini adalah cara biasa yang digunakan setan untuk memasuki kehidupan manusia zaman sekarang.

Entah kepahitan terwujud secara lahiriah atau tidak, tidak menjadi masalah. Karena sifat alamiah emosi dan perasaan yang selalu berubah-ubah, keduanya tidak selalu dapat diamati secara lahiriah, tetapi bagaimanapun juga, itu tidak mengurangi fakta bahwa emosi dan perasaan tersebut benar-benar ada. Jika ada akar pahit, kepahitan harus dipotong sampai ke akarnya dan dibuang dari jiwa seseorang. Kita harus memutuskan untuk membuang semua luka dan perasaan yang tidak keruan di dalam sistem kita, dan menyesal karena telah menyimpan racun tersebut di dalam hati kita. Berbaliklah dari perasaan tersebut dan tinggalkanlah perasaan itu, izinkanlah kasih Allah bekerja di hati Anda. (t/S. Setyawati)

Diterjemahkan dari:

Nama situs : Great Bible Study.com
Alamat URL : http://www.greatbiblestudy.com/bitterness.php
Penulis asli artikel : Root of Bitterness
Penulis artikel : Robert L.
Tanggal akses : 25 Februari 2015

 

Unduh Audio