e-Konsel 180 - Membedakan Gangguan Jiwa dan Kerasukan Setan

e-Konsel 180 - Membedakan Gangguan Jiwa dan Kerasukan Setan

Membedakan Gangguan Jiwa dan Kerasukan Setan

Membedakan Gangguan Jiwa dan Kerasukan Setan

Masalah-Masalah Seputar Kerasukan Setan

Edisi C3I: e-Konsel 180 - Membedakan Gangguan Jiwa dan Kerasukan Setan

Di tengah pelayanan-Nya, Tuhan Yesus sering kali mengusir setan dari orang-orang yang kerasukan setan. Misalnya, dalam Markus 9 diceritakan tentang seorang pemuda yang dirasuk setan. Pemuda itu tidak dapat berbicara, dan sering kali dihempas-hempaskan di tanah oleh setan. Murid-murid Yesus tidak dapat berbuat apa-apa, oleh sebab itu Yesus mengusir setan itu dari tubuh pemuda tersebut dan menyembuhkannya. Apakah setan masih merasuk dan melakukan hal-hal yang sama hari ini? Ajaran Alkitab dan pengalaman-pengalaman

Bimbingan Pengusiran Setan

Edisi C3I: e-Konsel 180 - Membedakan Gangguan Jiwa dan Kerasukan Setan

Perbedaan Sakit Jiwa dan Kerasukan Setan Orang yang dirasuki setan tidak berarti gila. Penyakit jiwa harus dibedakan dengan kerasukan setan. Bagaimanakah membedakan antara orang yang kerasukan dengan orang yang sakit jiwa? Mental Disease: Sakit jiwa Demon Possession: Kerasukan setan Latar Belakang dan Sebab Musababnya Sakit Jiwa Seseorang yang sakit jiwa dapat disebabkan oleh keturunan, kena racun alkohol, bergaul dengan perempuan tuna susila, yang menyebabkan racun masuk ke dalam otak, atau pada

Editorial

Edisi C3I: e-Konsel 180 - Membedakan Gangguan Jiwa dan Kerasukan Setan

Salam sejahtera, Ada pandangan yang keliru dalam masyarakat mengenai gangguan kejiwaan, khususnya skizofrenia, dan kerasukan setan. Biasanya orang yang menderita skizofrenia diasumsikan kerasukan setan karena tingkah laku atau perbuatannya yang sering kali aneh. Padahal sebenarnya skizofrenia sangatlah berbeda dengan kerasukan setan. Bisa saja gejala atau tingkah laku penderitanya hampir sama, tetapi sebab dan cara penanganannya tentulah berbeda. Untuk itu, penting bagi para konselor dan pembimbing

Skizofrenia atau Kerasukan Setan?

Edisi C3I: e-Konsel 180 - Membedakan Gangguan Jiwa dan Kerasukan Setan

Setiap tahun, banyak orang yang memiliki masalah emosional dianggap kerasukan setan, namun kerasukan setan sering kali bukanlah penyebabnya. Keputusasaan yang dirasakan penderita anggapan yang salah ini (khususnya setelah pengusiran setan gagal menyelesaikan masalah) sering kali lebih merugikan daripada sumber permasalahan yang sebenarnya.

Konselor pastoral harus mampu membedakan kerasukan setan dan gangguan mental yang serius, seperti skizofrenia. Yang pertama harus dilakukan adalah memeriksa apakah seseorang menderita penyakit atau tidak, baik mental atau pun fisik. Pemikiran untuk memeriksa apakah seseorang mengalami kerasukan dapat dilakukan hanya jika semua penjelasan alamiah yang mungkin menjadi penyebabnya tidak mencukupi. ... baca selengkapnya »