Fokus C3I November 2007 - Pulih dari Luka-Luka Batin

Fokus C3I November 2007 - Pulih dari Luka-Luka Batin

Ada ungkapan yang mengatakan, "Orang yang kita kasihi adalah orang yang paling berpeluang untuk menyakiti kita." Tampaknya hal ini adalah sesuatu yang mustahil, namun pada kenyataannya ada banyak kasus yang membuktikan ungkapan itu. Kasus-kasus pelecehan seksual dan kekerasan yang akhir-akhir ini diberitakan oleh media massa, sebagian besar justru dilakukan oleh orang-orang terdekat dari korbannya. Sebagai contoh, beberapa bulan yang lalu kita pernah mendengar berita tentang seorang ibu yang tega menyekap anaknya sendiri selama berbulan-bulan. Kasus ini akhirnya terungkap setelah salah satu tetangganya melaporkan ke pihak kepolisian.

Kejadian-kejadian seperti ini, selain mengakibatkan luka secara fisik, tak jarang juga menyebabkan korbannya mengalami luka batin. Luka-luka batin yang dialami korban ini bisa dalam bentuk rasa takut, dendam, benci, tidak mau mengampuni, bahkan trauma. Selain menyebabkan terganggunya relasi dengan sesama, luka batin juga bisa menganggu relasi korban dengan Tuhan. Oleh sebab itulah, seseorang yang mengalami luka batin perlu mendapatkan penanganan yang tepat untuk menyembuhkan luka-luka itu.

Bila saat ini ada saudara, sahabat, teman atau bahkan salah satu dari anggota keluarga kita yang mengalami luka batin, bagaimana kita bisa menolongnya? Beberapa artikel berikut kiranya bisa menjadi pedoman dalam menolong mereka. Selamat menyimak, Tuhan memberkati.

Ada ungkapan yang mengatakan, "Orang yang kita kasihi adalah orang yang paling berpeluang untuk menyakiti kita." Tampaknya hal ini adalah sesuatu yang mustahil, namun pada kenyataannya ada banyak kasus yang membuktikan ungkapan itu. Kasus-kasus pelecehan seksual dan kekerasan yang akhir-akhir ini diberitakan oleh media massa, sebagian besar justru dilakukan oleh orang-orang terdekat dari korbannya. Sebagai contoh, beberapa bulan yang lalu kita pernah mendengar berita tentang seorang ibu yang tega menyekap anaknya sendiri selama berbulan-bulan. Kasus ini akhirnya terungkap setelah salah satu tetangganya melaporkan ke pihak kepolisian.

Kejadian-kejadian seperti ini, selain mengakibatkan luka secara fisik, tak jarang juga menyebabkan korbannya mengalami luka batin. Luka-luka batin yang dialami korban ini bisa dalam bentuk rasa takut, dendam, benci, tidak mau mengampuni, bahkan trauma. Selain menyebabkan terganggunya relasi dengan sesama, luka batin juga bisa menganggu relasi korban dengan Tuhan. Oleh sebab itulah, seseorang yang mengalami luka batin perlu mendapatkan penanganan yang tepat untuk menyembuhkan luka-luka itu.

Bila saat ini ada saudara, sahabat, teman atau bahkan salah satu dari anggota keluarga kita yang mengalami luka batin, bagaimana kita bisa menolongnya? Beberapa artikel berikut kiranya bisa menjadi pedoman dalam menolong mereka. Selamat menyimak, Tuhan memberkati.

Apa yang Dimaksud dengan Luka Batin?

  1. Luka batin sama dengan luka fisik

    Pertanyaan untuk Diskusi

    Bayangkan suatu luka di kaki: Bagaimana luka itu dapat sembuh? Apa yang dapat menolong luka itu agar sembuh? Bagaimana luka batin dapat dibandingkan dengan luka fisik?

    Dalam kolom pertama tabel berikut, didaftarkan karakter luka fisik. Dalam kolom kedua, didaftarkan pula karakter luka batin. Kalau mungkin, tuliskan bagan ini pada papan tulis atau di atas sehelai kertas lebar. Kedua jenis luka ini perlu dirawat agar dapat sembuh. ... baca selengkapnya »

    Sumber
    Halaman: 
    33 -- 46
    Judul Artikel: 
    Menyembuhkan Luka Batin Akibat Trauma; Bagaimana Gereja dapat Menolong
    Penerbit: 
    Kartidaya Jakarta dan Gloria Grafa Yogyakarta, 2005
    Situs: 

    --

Korban Tindak Kekerasan

Edisi C3I: e-Konsel 136 - Pola Mendidik Anak dalam Keluarga Kristen

Pdt. Dr. Vivian Soesilo, seorang pakar dalam bidang konseling serta dosen paruh waktu di Seminari Alkitab Asia Tenggara Malang,

Sumber
Halaman: 
--
Judul Artikel: 
TELAGA - Kaset T221B
Penerbit: 
--

Mendekatkan Diri kepada Tuhan dalam Kedukaan dan Kesedihan

Edisi C3I: e-Konsel 123 - Mengatasi Kesedihan

Apakah saat ini Anda sedang mengalami kedukaan dan kesedihan? Apakah Anda kehilangan seseorang yang Anda sayangi sehingga Anda merasa kesepian? Apakah seseorang yang Anda sayangi yang ingin menghilangkan kebiasaan buruknya akhirnya mengecewakan Anda? Atau apakah Anda terbeban pada kehidupan orang lain sampai Anda tidak tahu apakah Anda bisa bertahan atau tidak?

Pada saat-saat seperti di atas menghampiri, kadang-kadang kita merasa sudah tidak bisa lagi bertahan hidup. Anda bertanya kepada diri Anda sendiri, apakah setiap hari akan seburuk ini? Apakah ini akan terjadi selama bertahun-tahun? Apakah hidup saya bisa lepas dari kedukaan dan kesedihan ini? ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
78 — 83
Judul Artikel: 
With God All Things are Possible
Penerbit: 
Bantam Books, Noroton, Connecticut 1972