Bagian A: Depresi
Depresi
Latar Belakang
Dari sekian banyak faktor yang menyiksa hidup, mungkin depresilah yang
paling bertanggung jawab atas kepedihan dan ketertekanan manusia. Sulit
untuk memberi batasan, membeberkan gejala-gejala dan mengatasinya. Sering
dimengerti sebagai kondisi emosi yang dipengaruhi oleh gangguan kejiwaan
(entah neurotik atau psikotik), yang ditandai oleh perasaan putus asa,
serba kurang, murung, patah semangat, sedih, kesulitan berpikir dan
memusatkan perhatian serta ketidak-aktifan.
Orang-orang yang depresi memiliki citra diri yang negatif, sering diikuti
oleh perasaan bersalah, malu dan mengecam diri sendiri. Beberapa bentuk
depresi yang neurotik berkaitan dengan tindakan atau kebiasaan salah, dan
reaksi-reaksi salah terhadap kebiasaan salah itu. Sesudah serangkaian
tindakan salah dan reaksi salah yang mengikutinya terjadi, lahirlah
perasaan bersalah dan depresi. Jika dosa merupakan inti masalahnya, ia
tidak boleh diremehkan. Jangan pula mendukung anggapan, bahwa yang
bertanggung jawab atas masalah-masalah kepribadian adalah peristiwa atau
orang lain. Setuju dengan anggapannya tadi atau tidak memperlakukan dosa
dan kesalahannya secara serius, akan merampas kemungkinannya untuk
mengalami jalan keluar yang nyata dan langgeng. Baik Kristen ataupun
bukan, dapat menjadi korban depresi. Keduanya sering hanya mementingkan
perbaikan perasaan sementara waktu. Tetapi ini bukan prioritas utama.
Yang lebih penting ialah mencari akar penyebab depresinya. Dengan
membereskan hidup rohaninya, tentu depresi akan berangsur teratasi.
Di sinilah fungsi Alkitab untuk berperan. Kuasa Roh Kudus akan pasti
mengalir sebagai akibat diambilnya langkah-langkah positif pada jalan
menuju pemulihan dan keutuhan diri. Pembimbing Kristen harus berperan
sebagai pembangkit Harapan. Walaupun belum terjadi keputusan rohani,
usahakan menanamkan pengharapan dan perasaan positif dalam dirinya.
Bersabarlah. Masalah-masalah rumit yang tidak dapat diselesaikan secara
cepat dan mudah, seringkali terlibat dalam depresi. Orang yang depresi tak
dapat melejit keluar dari depresi karena sekedar perintah. Seringkali
dibutuhkan berbulan-bulan bantuan profesional kepadanya.
Latar Belakang
Ayat Alkitab
Strategi Bimbingan
Untuk yang bukan Kristen:
- Orang yang anda bimbing mungkin menunjukkan gejala-gejala depresi
sebagai akibat kemarahan, dendam, kesalahan-kesalahan nyata ataupun
tidak, kasihan diri, rasa bersalah dan pelanggaran susila, yang belum
diselesaikan. Yakinkan bahwa anda senang dan ingin membantunya mencari
penyelesaian.
- Tanyakan apakah dia sudah mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan
dan Juruselamatnya pribadi. Jika belum, jelaskan "Damai dengan Allah"
di 17750. Ingat bahwa meringankan dosanya berarti merugikan dia.
Agar yang bersangkutan mengalami keampunan, harus ada kesadaran dan
pengakuan dosa.
- Jelaskan soal "Kepastian Keselamatan", di 17752. Tegaskan bahwa
pengalamannya dengan Kristus memberi harapan nyata. Dari dalamnya dapat
lahir kepekaan dan pengertian baru, dalam keinginannya mengatasi
masalah-masalah yang menyebabkannya depresi.
- Anjurkan dia untuk membaca dan mempelajari Firman Tuhan. Melaluinya ia
diajar mengerti kehendak dan jalan-jalan Allah. Pikirannya akan
disesuaikan dengan Allah, menghasilkan damai dalam hati (Lihat
Yes 26:3).
- Dorong dia untuk belajar berdoa tiap hal. Kita bisa rnengakui dosa dan
diperbaharui melalui doa. Kita belajar mengalami penyertaan dan restu
Allah. Sambil memuji dan bersyukur kepada-Nya, kita menyembah Dia. Kita
menyuarakan keinginan-keinginan kita sehubungan dengan kebutuhan diri
kita dan orang-orang lain.
- Nasihatkan dia untuk memupuk persahabatan dengan orang yang dapat
memberinya dukungan dan kekuatan yang dibutuhkannya. Teman-teman
semacam itu dapat ditemukannya dalam persekutuan wilayah atau kelompok
PA dari suatu gereja yang mementingkan Firman Tuhan. Persekutuan
sedemikian mampu pula membukakan kesempatan baginya untuk melayani dan
mengalihkan perhatiannya pada kebutuhan orang lain.
- Dorong dia untuk mencari pertolongan dari seorang pendeta atau psikolog
Kristen yang memenuhi syarat, untuk mendapatkan bimbingan berkelanjutan
sehingga semua segi depresinya dapat diselesaikan sesuai petunjuk
Alkitab.
Untuk yang Kristen:
- Seorang Kristen pun mungkin menderita depresi sebagai reaksinya
terhadap situasi-situasi yang menekan, kegagalan dan kemunduran;
seperti kematian anggota keluarga, anak yang memberontak, atau
kehilangan pekerjaan.
- Terhadap hal tadi, anda selalu harus menyatakan kasih dan kekuatan,
seperti:
"Bukan anda sendiri yang mengalami penderitaan."
"Allah memelihara dan tidak meninggalkan anda sendirian."
"Tuhan Yesus bukan saja menanggung dosa-dosa kita, tetapi juga
kesedihan dan kedukaan kita."
- Jelaskan padanya bahwa masalahnya itu mungkin diakibatkan oleh
ketidakmampuannya mempercayakan segala situasi hidupnya kepada
Allah. Mungkin dia perlu menyerahkan diri ulang kepada Kristus,
sambil tanggap dan taat pada kehendak Allah (Lihat Rom 12:1,2).
- Nasihati dia untuk kembali mendisiplin diri menelaah Alkitab dan
berdoa (Lihat Ams 3:5,6 dan Yes 26:3).
- Anjurkan dia untuk setia beribadah dan melayani dalam suatu gereja
tertentu.
"Keputus-asaan adalah lawan dari iman. Ia merupakan senjata iblis untuk
menggagalkan pekerjaan Allah dalam kehidupan kita. Keputusasaan membutakan
mata kita terhadap kemurahan Allah dan membuat kita hanya melihat
keadaan-keadaan yang tak menguntungkan. Aku tak pernah menjumpai seorang
yang menyediakan waktu untuk berdoa dan mempelajari Firman Allah tiap
hari, dan yang beriman kuat, mengalami keputusasaan berlarut-larut."
- Seorang Kristen mungkin juga mengalami depresi karena ketidak-taatan
dan dosa yang tak terselesaikan, seperti kemarahan, kepahitan, cemburu,
dendam, perceraian, pelanggaran susila, dan lain sebagainya.
- Sesudah masalahnya diungkapkan, yakinkan orang tersebut bahwa
tindakannya mencari penyelesaian adalah benar. Tegaskan bahwa
langkah pertama menuju pemulihan diri adalah pembaharuan rohani.
- Jelaskan "Mencari Keampunan dan Pemulihan", 17753 sambil
menekankan Amsal 28:13 dan 1Yohanes 1:9.
- Sesudah dia menerima anjuran tadi, tunjukkan bahwa selain itu
mungkin dia masih perlu mengambil langkah-langkah pemulihan lainnya.
Misalnya, dia perlu memperbaiki hal-hal yang rusak akibat gosip,
kritik, iri, pelanggaran susila, dan lain-lain. Bila mencuri, dia
harus mengembalikan barang curiannya.
- Nasihatkan dia untuk bersungguh-sungguh mempelajari Alkitab. Belajar
memikirkan pikiran-pikiran Allah adalah bantuan tak ternilai bagi
pemulihan rohaninya (Lihat Fili 4:8 dan Rom 12:2).
- Usulkan dia untuk terlibat dalam ibadah, persekutuan dan pelayanan
di suatu gereja yang mementingkan Firman Tuhan.
- Anjurkan dia untuk memikirkan kemungkinan ditangani oleh para ahli
bimbingan Kristen, sampai semua akar masalah depresinya dibereskan
dalam petunjuk Alkitab.
- Seorang Kristen bisa juga depresi karena telah membuat tujuan dan
sasaran hidup yang melampaui kemampuannya mencapai. Ini bisa terjadi
baik dalam hal ekonomi maupun rohani; kegagalan menyebabkan depresi.
- Jelaskan dengan sabar bahwa sasaran-sasaran yang berlaku pada orang
lain, belum tentu cocok untuk yang bersangkutan. Kenyataan bahwa
kini dia depresi, mungkin menunjukkan bahwa dia berada pada jalur
yang salah.
- Tunjukkan bahwa keberhasilan atau kegagalan tidak dapat diukur
oleh ukuran manusia, tetapi oleh hal-hal berikut:
Apakah keinginanku sesuai dengan kehendak Allah dan dapat didukung
oleh Firman Allah?
Apakah yang kuinginkan adalah demi kemuliaan Allah atau untuk
memuaskan angan-angan diri atau ambisi sendiri? Apakah aku didorong
oleh kesombongan rohani?
Apakah keinginanku selaras dengan petunjuk yang Paulus berikan?
- Menjadi diriku yang sebenarnya -- yaitu sebagaimana Allah telah
menciptakanku; belajar hidup dengan kekuatan dan kelemahan yang
ada. "Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana
aku ada sekarang dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya
kepadaku tidak sia-sia." (1Kor 15:10).
- Berusaha untuk melebihi orang lain atau menyaingi mereka, adalah
kerohanian yang salah dan menghambat keberhasilan (Lihat
2Kor 10:12).
Anjurkan orang itu untuk memperbaharui tekad rohaninya. "Tetapi
carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu." (Mat 6:33).
Dorong dia untuk belajar berdisiplin dalam penelaahan Alkitab dan doa.
Usulkan dia untuk menyusun ulang prioritasnya agar lebih selaras
dengan kemampuan-kemampuannya; untuk itu dia perlu mengambil satu hari
khusus.
Anjurkan dia untuk mencari pertolongan bimbingan dari para ahli
Kristen, jika tindak lanjut diperlukan.
Latar Belakang
Strategi Bimbingan
Ayat Alkitab
"Sesungguhnya penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita
yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan
ditindas Allah. Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia
diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan
keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita
menjadi sembuh." (Yes 53:4,5)
"Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal,
namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian,
kami dihempaskan, namun tidak binasa." (2Kor 4:8,9)
"Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi
aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan
hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman
dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk
aku." (Gal 2:20)
"Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar
kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan
meluruskan jalanmu." (Ams 3:5,6)
"Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa
akan memulihkan semangat yang patah?" (Ams 18:14)
Mazmur 38:2-5,22,22