Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Seluruh Sukacita dan Damai

Edisi C3I: e-Konsel 186 - Sukacita di dalam Tuhan

"Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan." (Roma 15:13)

Banyak orang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Namun, mereka mengatakan tidak memiliki sukacita dan damai yang timbul sebagai hasil dari rasa percaya itu. Mereka tidak menyatakan hal itu di gereja Kristen atau di tempat yang terbuka, melainkan ketika mereka ditekan dengan masalah keselamatan pribadi. Kadang-kadang mereka akan berkata, "Saya benar-benar percaya kepada Kristus, tetapi saya tetap saja tidak bahagia. Saya sangat menderita sampai-sampai saya tidak percaya bahwa saya sudah diselamatkan." Pernyataan itu serupa dengan pernyataan ini: firman Tuhan menyatakan bahwa siapa pun yang percaya kepada Yesus tidak dihukum, tetapi mereka yang menyatakan bahwa mereka telah percaya Yesus, dihantui oleh ketakutan akan penghukuman yang membuat mereka berkeyakinan bahwa mereka tidak mungkin sudah dibebaskan dari angkara murka.

Saya berbicara kepada mereka yang berhati lembut dan yang ingin memiliki hati yang lembut, kepada mereka yang menghadapkan wajahnya ke Yerusalem, meskipun sekarang ini mereka berjalan dalam kegelapan. Bila Anda benar-benar ingin mendapatkan sukacita dan kedamaian dengan percaya kepada Yesus, saya yakin Tuhan akan memberkati Anda sehingga Anda bisa mendapatkan sukacita dan damai itu.

Berhati-hatilah ketika menilai sukacita dan damai; jangan menilainya terlalu tinggi. Ingatlah bahwa sukacita dan damai, meski sangat diperlukan, bukanlah bukti nyata dari keselamatan. Ada banyak orang yang memiliki sukacita yang besar dan penuh damai namun tidak diselamatkan karena sukacita mereka terpancar dari suatu kesalahan, dan kedamaian mereka adalah kedamaian palsu yang tidak bersandar di atas batu kebenaran sejati, namun pasir imajinasi mereka sendiri. Tentu merupakan pertanda baik saat Anda menemui cuacanya hangat -- pertanda musim kemarau telah tiba -- tapi ada juga hari-hari yang cerah dan penuh sinar matahari saat musim penghujan. Oleh sebab itu, saya tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa musim kemarau telah tiba. Di sisi lain, ada juga hari-hari dingin saat musim kemarau sehingga, jika kita harus menyimpulkan berdasar keadaan itu, mungkin saja saat itu adalah bulan November, bukan Mei.

Demikian halnya dengan sukacita dan damai; keduanya seperti hari-hari yang cerah. Sukacita dan damai datang kepada mereka yang tidak beriman, yang sedang berada dalam dinginnya ketidakpercayaan mereka. Sukacita dan damai itu mungkin tidak ada dalam diri Anda yang sudah percaya kepada Kristus; atau bila sukacita dan damai itu ada dalam diri Anda, mereka tidak tinggal diam, karena mungkin saja ada hari-hari dingin pada bulan Mei, dan bahkan mungkin ada kesedihan dan kesusahan dalam diri orang-orang yang benar-benar percaya.

Pahamilah bahwa Anda tidak harus memiliki sukacita dan damai sebagai bukti mutlak bahwa Anda sudah diselamatkan. Seseorang mungkin berada dalam sekoci penolong, tetapi sekoci itu mungkin berguncang keras sehingga dia bisa merasakan dirinya sangat mabuk dan berpikir bahwa dirinya masih ada dalam bahaya. Bukan perasaan amannya yang membuat dia selamat; disadari atau tidak, dia selamat karena dia berada dalam sekoci penolong.

Pahamilah bahwa sukacita dan damai bukanlah sesuatu yang sempurna atau merupakan bukti-bukti keselamatan yang sangat diperlukan. Dan jelas, sukacita dan damai bukanlah bukti-bukti yang tak dapat berubah. Orang Kristen yang paling bersinar sekalipun kadang-kadang kehilangan sukacita mereka. Beberapa dari mereka yang berdiri teguh di dalam Tuhan -- dan mereka yang Anda anggap sangat beriman -- menyimpan banyak kecurigaan tentang diri mereka sendiri.

Sukacita dan damai adalah elemen normal dari seorang Kristen, namun orang tersebut terkadang kehilangan elemen itu. Sukacita dan damai merupakan keadaan lazim mereka sebagai manusia, namun ada kalanya, dengan pergolakan di dalam diri dan peperangan di luar diri, sukacitanya hilang dan kedamaiannya hancur. Daun-daun yang ada pada sebuah pohon membuktikan bahwa pohon itu hidup, namun ketiadaan daun-daun itu tidak lantas menjadi bukti bahwa pohon itu mati. Sukacita dan damai sejati mungkin merupakan bukti yang memuaskan, namun tidak adanya sukacita dan damai tidak lantas membuktikan ketiadaan iman dalam diri seseorang.

Yang terpenting, menyatakan Anda percaya Kristus karena Anda merasa bahagia adalah tidak masuk akal. Misalnya seorang pria, dalam keadaan krisis moneter, berkata, "Saya yakin bahwa bank tempat saya menyimpan uang itu aman." Mengapa? "Karena saya tidak kuatir dengan uang saya." Seseorang akan menanggapinya, "Tidak masuk akal." Namun, dia mungkin berkata, "Saya yakin bahwa uang saya aman," dan Anda balik bertanya, "Apa alasannya?" "Karena saya yakin bank itu aman." "Oh, ada benarnya; itu alasan yang baik," kata Anda. Pada kasus yang pertama, dia meletakkan emosinya sebagai sebab dan mencoba menjadikannya sebagai suatu sebab, tapi hal itu tidak bisa diterima.

Seorang pria berkata, "Saya punya rumah besar di India." Lalu Anda bertanya, "Bagaimana Anda tahu?" Dan ia menjawab, "Karena saya merasa sangat bahagia ketika memikirkannya." Menanggapi jawaban itu, Anda akan berkata, "Anda tidak masuk akal, itu tidak membuktikan apapun, sedikit pun tidak." Tetapi bila dia berkata kepada Anda, "Saya sangat bahagia," dan Anda bertanya lagi mengapa dan dia menjawab, "Karena saya punya rumah di India." "Oh, itu mungkin benar," kata Anda. Seorang pria mungkin sangat bersyukur untuk apa yang ia punya, tetapi menjadikan sukacita dan damai sebagai bukti dari fakta eksternal merupakan suatu hal yang sangat konyol. Orang yang berkata, "Saya tahu saya diselamatkan karena saya bahagia," adalah sangat tidak masuk akal. Yang benar adalah Anda bahagia karena Anda telah diselamatkan. Saya berdoa untuk Anda, semoga Anda tidak berbuat sesuatu yang tidak masuk akal di hadapan Tuhan!

Kasus lain. Misalnya seseorang mengkhawatirkan kesehatan seorang teman dekatnya. "Saya ingin teman saya sehat, tetapi saya tidak ingin mengkhawatirkannya. Sekarang ini saya sama sekali tidak tahu tentang keadaannya, dan saya khawatir. Bila saya merasa tenang, maka saya bisa yakin bahwa teman saya baik-baik saja." "Bagaimana bisa?" begitulah jawaban Anda, "ucapanmu tidak masuk akal. Yang harus kamu lakukan adalah mencari tahu apakah teman Anda sehat, dan kemudian Anda akan merasa tenang."

Bila Anda berkata, "Saya percaya saya diselamatkan bila saya merasa bahagia." Apakah ada alasan yang logis dalam kalimat itu? Sebaliknya! Pertama, percayalah bahwa Anda diselamatkan, dan kemudian kebahagiaan akan mengikutinya. Anda tidak bisa percaya bahwa Anda diselamatkan bila Anda tetap melakukan apa yang tidak Tuhan kehendaki untuk Anda lakukan, yang artinya Anda memandang sukacita dan damai Anda sendiri, bukannya memandang karya Yesus Kristus.

Orang Kristen tetap adalah manusia. Mereka mungkin saja mengidap penyakit atau didera cobaan lain, dan kemudian mereka merasa depresi karena itu. Lalu bagaimana? Anda bisa mendapatkan sukacita dan damai dengan percaya.

Saya adalah sasaran depresi roh ketakutan sehingga saya harap tak seorang pun dari Anda pernah merasakan keadaan yang sangat menyedihkan seperti yang saya rasakan ini. Namun saya selalu kembali pada hal ini: saya tahu saya percaya Kristus. Saya hanya boleh bergantung kepada Tuhan. Bila Dia jatuh, saya akan jatuh bersama-Nya; tetapi bila Dia tidak jatuh, saya pun tidak akan jatuh. Karena Dia hidup, saya juga akan hidup, dan saya berdiri lagi dan berjuang melawan depresi dan kesedihan yang jiwa saya rasakan, dan memenangkannya. Jadi, saya harap Anda pun demikian, dan harus, karena tidak ada jalan lain untuk keluar. Pada masa di mana Anda benar-benar mengalami depresi, Anda akan mendapatkan sukacita dan damai dengan percaya kepada Kristus.

Tapi ada yang berkata, "Bagaimana kalau Anda benar-benar jatuh ke dalam dosa yang besar?" Mengapa perlu lebih banyak alasan bahwa Anda seharusnya menggantungkan diri Anda kepada-Nya? Apakah menurut Anda Yesus Kristus hanyalah untuk orang-orang yang berbuat dosa kecil? Apakah Dia seorang dokter yang hanya menyembuhkan sakit kepala? Tidak diperlukan iman untuk percaya kepada Kristus bila saya tidak berdosa, tetapi iman benar-benar diperlukan saat saya melanggar hukum, jahat, dan kotor. Pada saat saya tersandung dan jatuh, membuat sukacita dan damai saya rusak parah, saya kembali dengan iman kepada Sumber Air itu dan berkata, "Tuhan, saya tidak pernah sangat suka mengakui dosa dan bertobat seperti malam ini sebelumnya, karena hari ini saya telah memalukan diri saya sendiri. Saya telah berkata dan melakukan apa yang tidak seharusnya saya lakukan, dan saya malu dan sangat bingung, tetapi saya percaya Kristus bisa menyelamatkan saya, bahkan saya, dan saya akan ti nggal di dalam Dia." (t/Ratri)

Diterjemahkan dan disesuaikan dari:

Sumber
Halaman: 
101 -- 106
Judul Buku: 
Joy in Your Life
Pengarang: 
Charles Spurgeon
Penerbit: 
Whitaker House
Kota: 
New Kensington
Tahun: 
1998

Komentar