Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

situs

Malas Belajar

Dewasa ini, banyak orang tua mengeluh bahwa anak mereka malas belajar dan kesenangannya hanyalah bermain. Pertanyaannya adalah, mengapa?

  1. Sekarang bersekolah telah melebihi pekerjaan purnawaktu, dan anak membutuhkan porsi waktu santai yang lebih besar.

  2. Kebanyakan proses pembelajaran di sekolah masih mengandalkan metode menghafal dan penjelasan yang abstrak. Metode ini sangat kontras dengan permainan anak yang merangsang kreativitas. Itu sebabnya, banyak anak tidak menyukai pelajaran sekolah dan memilih bermain.

i-Humor Mobile

Edisi C3I: e-Konsel 241 - Memotivasi Anak untuk Belajar

Kabar gembira! Saat ini Anda dapat mengakses humor-humor bersih, membangun, yang dilengkapi dengan ayat Alkitab melalui HP Anda. Yayasan Lembaga SABDA telah meluncurkan situs khusus yang memudahkan para pengguna HP untuk mengakses situs i-Humor. Anda dapat mengakses setiap humor yang ada dalam situs i-Humor dengan lebih cepat dan mudah melalui HP Anda. Tidak hanya humor, ada pula artikel-artikel seputar humor yang dapat menambah wawasan dan memberkati Anda. Tunggu apalagi? ... baca selengkapnya »

Memotivasi Anak untuk Belajar

Edisi C3I: e-Konsel 241 - Memotivasi Anak untuk Belajar

Salam kasih,

Memiliki anak yang pintar dan berprestasi pasti menjadi harapan semua orang tua. Tidak ada satu pun orang tua yang ingin anaknya kelak menjadi orang yang gagal. Keberhasilan anak tergantung pada pola asuh orang tua. Khususnya dalam hal belajar. Sekolah dan guru bukanlah pihak yang paling bertanggung jawab atas keberhasilan anak dalam belajar.

Usaha belajar memang mutlak perlu, tetapi doa juga merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Agar anak bisa konsentrasi dalam belajar, anak perlu berdoa. Hal ini bisa Anda baca selengkapnya di Bimbingan Alkitabiah yang kami sajikan dalam edisi ini. Selanjutnya, untuk membantu Anda dalam memotivasi anak dalam belajar, kami pun menyiapkan tip bagi Anda. Di kolom terakhir, masih ada informasi menarik yang terkait dengan anak-anak. Jangan sampai Anda melewatkannya. ... baca selengkapnya »

Total Life Ministries

Edisi C3I: e-Konsel 240 - Mengenali Masalah Belajar Anak

Situs Total Life Ministries adalah sebuah situs berbahasa Inggris yang lahir sebagai media pelayanan konseling Kristen yang berlandaskan Alkitab. Situs ini tidak hanya menyediakan bahan-bahan konseling, namun juga pelayanan konseling langsung secara perseorangan, pasangan pranikah, dan pasangan menikah. Sayangnya, situs ini tidak memberikan akses bagi konseli yang ingin berkonseling via email. Jangan khawatir! Anda tetap bisa mendapatkan pertolongan dari artikel-artikel yang ada di situs ini. Artikel-artikel yang ada di situs ini dikategorikan dengan rapi, sehingga memudahkan Anda untuk mendapatkan artikel yang Anda inginkan. Menariknya lagi, selain artikel-artikel tersebut mudah dicetak (friendly print), Anda juga bisa menikmatinya secara audio. Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi yang kesulitan membaca tulisan kecil. Semoga situs ini memberi manfaat bagi Anda. (SS)

< www.wordbasedcounseling.org/ >

Hakikat Anak dengan Problema Belajar

Edisi C3I: e-Konsel 240 - Mengenali Masalah Belajar Anak

A. Cakupan Pengertian Anak dengan Problema Belajar

Di sekolah-sekolah umum, kita menemukan kondisi siswa yang beragam. Ada siswa yang cepat tanggap dalam belajar, ada siswa yang lamban dalam belajar di hampir semua mata pelajaran, ada siswa yang mengalami kesulitan belajar untuk mata pelajaran tertentu, ada siswa yang dasar potensinya sebenarnya bagus tetapi prestasi belajarnya sangat rendah, dan ada juga yang perkembangan prestasinya biasa-biasa saja. Menghadapi kondisi ini, pada umumnya guru kelas cenderung hanya mendasarkan pada pemenuhan kebutuhan siswa rata-rata, sedangkan siswa dengan kebutuhan belajar cepat atau lambat cenderung diabaikan. Murid-murid inilah yang akhirnya menjadi kelompok siswa yang berpotensi untuk tinggal kelas/putus sekolah. Jadi, anak yang tinggal kelas/putus sekolah belum tentu disebabkan oleh dasar potensinya yang rendah, tetapi bisa juga karena faktor lain. Faktor lain itu bisa timbul dari diri anak (kondisi fisik, kesehatan, dan motivasi belajar) dan dari luar (kondisi sekolah, lingkungan rumah, dan masyarakat). ... baca selengkapnya »

Mengenali Masalah Belajar Anak

Edisi C3I: e-Konsel 240 - Mengenali Masalah Belajar Anak

Salam kasih,

Setiap orang tua pasti mengharapkan anak-anaknya tumbuh dengan kepribadian dan kemampuan diri yang baik, sehingga pada masa yang akan datang mereka menjadi orang yang berhasil. Tidak ada satu pun orang tua yang berharap anaknya menjadi orang yang bodoh, gagal, atau tidak memiliki masa depan yang baik. Oleh karena itu, orang tua akan mengusahakan berbagai cara agar anaknya bisa meraih prestasi yang baik. Bahkan, segala upaya akan ditempuh jika mengetahui anaknya mengalami kesulitan dalam belajar.

Edisi 240 ini, e-Konsel membahas tentang mengenali pokok permasalahan dalam belajar yang dialami anak. Semoga dengan mengetahui hal-hal yang melatarbelakangi permasalahan belajar anak, Anda dapat memberikan penanganan bagi anak Anda saat dia mengalami masalah dalam belajar. Bukan hanya itu. Dalam edisi ini, e-Konsel juga memperkenalkan sebuah situs konseling manca, yang pantas dikunjungi untuk memperlengkapi keterampilan Anda dalam memberikan konseling. Ingin tahu ulasannya? Silakan baca selengkapnya di edisi ini.

Pimpinan Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >

Mengampuni? Perlukah?

Edisi C3I: e-Konsel 239 - Tujuan Penyaliban Yesus

Manusia dengan berbagai perbedaan tentu rawan dengan perselisihan atau percekcokan. Namun demikian, tidak berarti perselisihan itu tidak bisa diperdamaikan lagi. Perdamaian bisa tercapai jika pihak yang bertikai saling memberikan maaf/pengampunan. Seperti pendapat Sahabat Konsel berikut ini.

e-Konsel: Apakah pengampunan itu penting?

Komentar:

  • Ruthy Chubby'z: Penting. Tanpa pengampunan hidup kita sia-sia. Tuhan saja mau mengampuni manusia yang berdosa, apalagi kita sebagai anak-anak-Nya. Seperti dalam perumpamaan anak yang hilang, seorang ayah yang mau mengampuni anaknya yang sudah berbuat kejahatan. Dari perumpamaan itu, Tuhan mau supaya kita belajar mengampuni seperti Bapa yang di Surga yang mau mengampuni kita semua walaupun kita sering sekali berbuat dosa. Dengan memberi pengampunan, hidup kita menjadi tenang dalam Tuhan.

  • e-Konsel: @ Ruthy: Betul banget :) Apakah Ruthy sudah mengampuni orang yang berbuat salah pada Ruthy?

  • Ruthy Chubby'z: Ya, sudah. Walaupun mereka tidak minta ampun, tapi dalam hati saya sudah mengampuni dan melupakan hal-hal tersebut. (tentu karena Tuhan)

  • Josephus Rianto: 70x7 kali perintah Tuhan Yesus untuk mengampuni, bisa tidak ya? Jadi sepertinya hal ini sangat penting sekali (bandingkan Matius 6:17) bukan masalah teori, namun praktiknya.

  • Diah Arumsasi: Namun teori yang sulit dipraktikkan.. ha..ha.. bagaimana proses yang seharusnya terjadi? Butuh waktu berapa lama?

  • Asze Ae: Walau tertulis 7x70 kali, bukan berarti hanya sampai 490 kali kita mengampuni, tapi makna sesungguhnya yaitu agar kita terus mengampuni kesalahan orang lain. Melupakan kesalahan orang belum tentu mengampuni. Siapa tahu tiba-tiba teringat? Tapi kalau benar-benar mengampuni, pasti lupa akhirnya. Hha

  • Diah Arumsasi: "Siapa tahu tiba-tiba teringat?" Nah, ini yang sulit.

Tujuan Penyaliban Yesus

Edisi C3I: e-Konsel 239 - Tujuan Penyaliban Yesus

Salam kasih,

Kasih yang dilahirkan dalam tindakan nyata menghadirkan perubahan dalam hidup manusia. Kasih melelehkan hati yang beku, memberi pengharapan bagi hati yang terkulai, dan melegakan hati yang penuh ketakutan. Demikian juga dengan kasih sejati yang Yesus nyatakan di kayu salib. Yesus pasti memiliki tujuan istimewa, sehingga Dia rela menyerahkan diri-Nya mati di kayu salib. Apakah tujuan Yesus mengurbankan diri-Nya bagi kita? Mari kita simak artikel "Tujuan yang Terkandung dalam Salib Yesus" dan merenungkan dampak salib itu bagi kita. Simak juga pendapat Sahabat Konsel mengenai pengampunan. Di kolom Referensi, Anda pun dapat menyimak artikel-artikel lain seputar Paskah. Selamat menikmati sajian kami.

Segenap redaksi e-Konsel mengucapkan "Selamat Paskah 2011". Kebangkitan-Nya membangkitkan kita dari kematian menuju kehidupan kekal. Tuhan Yesus menyertai.

Redaksi Tamu e-Konsel,
Truly Almendo Pasaribu

Kefanaan Hidup

Edisi C3I: e-Konsel 238 - Alasan Yesus Mati

Sebelum menikah kita mempersiapkan pernikahan; sebelum ujian, kita mempersiapkan diri belajar; untuk banyak hal dalam hidup ini kita bersedia mempersiapkan diri. Namun sedikit di antara kita yang bersedia mempersiapkan diri menghadapi kematian. Faktanya adalah kita mesti mempersiapkan diri untuk hidup dan mati. Kita pun perlu melihat fakta tentang kematian dengan jernih agar dapat mempersiapkan diri dengan tepat.

Menghadapi Kematian ... baca selengkapnya »

Alasan Yesus Mati

Edisi C3I: e-Konsel 238 - Alasan Yesus Mati

Salam kasih,

Yesus adalah Allah di atas segala allah, Tuhan di atas segala tuhan. Dia adalah Allah yang berkuasa di surga dan di bumi. Namun demikian, Ia tidak menyayangkan kemuliaan-Nya di surga dan rela menjadi manusia. Bukan hanya itu, Dia pun rela mati di kayu salib. Semua Dia lakukan karena kasih-Nya yang begitu besar. Ia tidak ingin melihat mereka yang percaya kepada-Nya binasa dalam kekekalan. Dalam kolom Cakrawala, Anda dapat melihat lebih dalam lagi mengenai alasan mengapa Yesus rela mati bagi kita. ... baca selengkapnya »

Komentar


Syndicate content