Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Gangguan Stres Pasca Trauma
Salah satu penyebab seseorang sulit mengalami/menangani stres dengan baik adalah apabila ia pernah memiliki trauma/pengalaman mengerikan yang terjadi di masa lampau -- pengalaman buruk ini mempengaruhinya dalam waktu yang sangat lama. Bagaimana cara mengatasi ataupun menolongnya? Bahkan meski Anda tidak mengalami trauma atau Anda kemungkinan tidak hyper-sensitif/gangguan-stres, ringkasan diskusi dengan Pdt. Paul Gunadi berikut ini dapat berguna bagi Anda.
T | : | Makin hari makin banyak orang yang menyadari tentang pengaruh keluarga didalam pertumbuhan kejiwaannya. Nah masalahnya, banyak masalah yang timbul dalam suatu pernikahan yang sebenarnya berasal dari suatu trauma atau suatu masalah yang dialami sebelum mereka menikah. Nah apa yang bisa Bapak sampaikan atau uraikan tentang masalah-masalah seperti itu? |
J | : | Yang pertama adalah saya ingin menjelaskan apa yang dimaksud dengan istilah trauma. Trauma itu berarti peristiwa mengerikan yang sangat menakutkan. Di dalam salah satu diagnosis ilmu gangguan jiwa disebut dalam bahasa Inggrisnya: PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Jadi artinya adalah gangguan stres pasca trauma, yaitu stres yang muncul dan berkelanjutan namun stres itu sebenarnya timbul setelah atau sebagai akibat pengalaman mengerikan yang kita alami di masa yang lampau. |
T | : | Contoh-contoh konkret dari masalah yang mengerikan itu apa Pak? |
J | : | Misalnya salah satu yang langsung saya ingat adalah masalah
perkosaan. Misalnya seseorang atau seorang gadis disergap pada
waktu malam dan kemudian diperkosa atau ketika ia pergi dengan
teman-temannya tiba-tiba dicegat dan kemudian diperkosa, nah
peristiwa itu akan menjadi trauma, peristiwa yang sangat
mengerikan bagi dirinya. Dan itu akan menyertainya untuk waktu
yang sangat lama.
Atau seseorang yang melihat suatu pembunuhan, hal ini juga bisa mengganggunya. Ini adalah gangguan yang sering dialami juga oleh para tentara. Saya ingat sekali ada cukup banyak veteran perang Vietnam yang ada di Amerika Serikat, setelah pulang perang dari Vietnam banyak dari mereka yang menderita gangguan PTSD. Salah satu tandanya adalah mereka sering diserang oleh mimpi buruk, malam hari terbangun dengan keringat dingin, ketakutan karena mengalami mimpi buruk yang sangat mengerikan. Dan mimpi buruk ini memang sangat unik sekali, unik dalam pengertian mimpinya mempunyai tema yang sama -- misalnya ia dikejar-kejar, ia akan dibunuh, ia akan disergap, dll. Mimpinya bisa berbeda-beda tapi temanya sama, dan ia sering sering mengalami mimpi buruk seperti ini. |
T | : | Kalau orang sudah mengalami seperti itu ... bagaimana cara menghilangkannya? |
J | : | Pertama-tama dia harus mengenali dulu apa yang menjadi penyebab gangguan itu, sebab tidak sama dalam setiap kasus. Setelah dia bisa mengingatnya dengan bantuan seorang ahli terapi, seyogyanya dia kembali lagi ke saat itu, jadi dia menghidupkan kembali memorinya, mengunjungi kembali masa dimana dia mengalami peristiwa tersebut. Dan mengeluarkan emosi yang seharusnya dia keluarkan saat kejadian itu tapi mungkin karena ketakutannya ia tidak bisa mengeluarkan emosi itu. Atau dia sudah mengeluarkan emosinya, mengekspresikan perasaannya, namun belum cukup. Ia harus melanjutkan pengekspresian emosi dan ketakutannya itu lagi. Jadi ia perlu kembali ke masa tersebut dan mengeluarkan emosi- emosi yang terpendam dan setelah itu baru ia dapat mulai merasa lebih lega. Setelah hal itu dilakukan maka dalam ilmu terapi ia dapat diarahkan ke arah yang bersifat kognitif. Yaitu penyembuhan kognitif artinya, ia akan mulai belajar melihat hidup ini atau situasi ini dengan kaca mata yang berbeda. Dulu ia itu dalam keadaan tidak berdaya, tapi sekarang ia dalam keadaan yang lebih berdaya. Dulu misalnya waktu orangtuanya berkelahi ia tidak bisa berbuat apa-apa, tapi sekarang ia sudah bisa. Adakalanya orang-orang yang mengalami gangguan stres pasca trauma ini tetap menempatkan dirinya sebagai orang yang tak berdaya, nah ini yang perlu kita sampaikan kepada mereka bahwa Tidak! Engkau sekarang berdaya, engkau tidaklah setidakberdaya pada waktu engkau masih kecil. Jadi harus dilawan dan berikan perspektif yang lebih luas. Namun saya sadari ini memang berat sekali. |