Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Mendapat Tugas Penting
Edisi C3I: e-Konsel 052 - Pelayanan Kunjungan
Diutus ke Korintus
Ada beberapa kali Titus mendapat tugas khusus dari Paulus. Tujuannya
adalah untuk mengukuhkan dirinya sebagai pemimpin dalam pelayanan
jemaat. Ketika terjadi gejolak sosial di antara orang-orang kudus di
Yerusalem, Titus diutus untuk mewakili Paulus ke Korintus. Di sana
ia mengingatkan dan menasihati jemaat Korintus agar mau membuka diri
dan hati mereka, dan menyediakan bantuan pangan bagi orang-orang
percaya di Yerusalem yang sedang menderita (
Beberapa waktu kemudian, timbul masalah intern lain yang berkaitan
dengan perkembangan jemaat di Korintus. Paulus mengambil keputusan
untuk mengirim Titus ke sana. Dengan wewenang dan mandat dari
Paulus, Titus diterima dengan baik oleh jemaat Korintus. Karena ada
komunikasi yang baik di antara kedua belah pihak, maka ia berhasil
menyelesaikan masalah tersebut dengan baik juga (
Penugasan Titus ke Korintus terjadi ketika Paulus berada di Efesus --
pada pekabaran Injil yang ketiga (
Diutus ke Kreta
Penugasan lain yang penting adalah pelayanan Titus di Kreta. Pada
saat itu Titus masih muda belia, tetapi ia cakap dalam penatalayanan
jemaat. Ia diutus ke Kreta untuk membangun kehidupan iman jemaat
secara baik dan bertanggung jawab. Tanpa ragu-ragu, Paulus menjamin
bahwa Titus adalah seorang pekerja Kristus yang berkualitas.
Melalui surat penggembalaan kepada Titus, Paulus mendorong jemaat di Kreta agar menerima Titus sebagai pemimpin yang sah, karena ia ikut bertanggung jawab atas citra Titus sebagai salah seorang pemimpin Kristen.
Tenney memberi penilaian yang demikian, "Keadaan di Kreta sangat mengecewakan. Gereja tidak terorganisasi dengan baik dan tingkah laku para anggotanya pun ceroboh." Titus menghadapi keadaan ini dengan bersandar pada pimpinan Tuhan. Rupanya kehadiran dan kepemimpinan Titus sangat dibutuhkan. Ternyata ia mampu membawa jemaat ke tahap kehidupan rohani yang lebih tinggi. Tugas Titus yang lain adalah memperbaiki tata tertib (disiplin) dalam jemaat supaya mereka hidup sesuai dengan standar Firman Tuhan.
Selain itu, tugas utama Titus di Kreta adalah menyelesaikan masalah- masalah dalam jemaat yang belum diatur oleh Paulus, dan mengangkat penatua-penatua bagi jemaat-jemaat, serta mengontrol pelayanan dan pengajaran doktrin.
Tantangan lain yang dihadapinya ialah mengubah pandangan dunia (world view) masyarakat Kreta yang masih berbaur dengan ajaran dongeng-dongeng Yahudi dan Yunani serta yang lainnya. Dengan demikian setiap orang percaya di Kreta bebas dari ajaran kekafiran yang masih mengikat mereka. Di mana pun di dunia ini, setiap kelompok masyarakat diperhadapkan kepada dua sikap: menganut pandangan dunia suku atau pandangan dunia Alkitab. Tugas yang diemban Titus ini sangat berat. Ia berhadapan dengan masalah sinkretisme (perpaduan dari beberapa paham yang berbeda untuk mencari keserasian dan keseimbangan). Akhirnya ia meyakinkan mereka untuk mengambil keputusan: memilih untuk menganut satu pandangan saja, yakni pandangan dunia Alkitab, Firman Allah, dan ajaran para rasul.
Titus tidak segan-segan menegur orang yang hanya berpura-pura mengimani Kristus. Ia menuntut tanggapan dan pertobatan yang sungguh-sungguh dari masyarakat Kreta.
Yang menjadi masalah utama orang-orang Kreta ialah mereka menyia- nyiakan kasih karunia Allah. Mereka keliru menafsirkan anugerah Allah -- seolah-olah keselamatan kekal itu tidak ada sangkut-pautnya dengan kehidupan yang saleh dan ketekunan. Inilah yang menjadi hambatan besar. Karena itu, Titus perlu meluruskan pandangan yang keliru tersebut. Kehidupan yang kudus dan bertanggung jawab dalam iman merupakan panggilan umat Tuhan.
Setelah melayani beberapa waktu di Pulau Kreta, Paulus memanggil Titus ke Nikopolis (Nikopolis berarti "Kota Kemenangan") untuk bertemu dengannya. Ada beberapa keputusan penting yang perlu diambil. Titus akan mendapat tugas yang baru. Sebagai ganti Titus agar pembinaan iman jemaat-jemaat berjalan lancar, Zenas, dan Apolos diutus untuk melanjutkan pelayanannya di Kreta.
Diutus ke Dalmatia
Sesudah pertemuan Titus dengan Paulus -- kemungkinan pembicaraan
mereka seputar strategi pelayanan penjangkauan yang lebih luas dan
keefektifan kepemimpinan -- ia berangkat ke Dalmatia di sebelah
utara Nikopolis atau di sebelah barat Balkan. Di tempat yang baru
inilah Titus mengembangkan pelayanan penggembalaan bagi jemaat di
sana (
Setelah melayani di Dalmatia, tidak dijumpai lagi informasi mengenai pelayanan Titus. Menurut dugaan beberapa sarjana Alkitab, Titus meningalkan pelayanan di sana dan menyusul Paulus ke Roma. Di Roma ia membantu Paulus dalam berbagai keperluan pribadi maupun pelayanan, bahkan ia mendampingi Paulus selama menjalani tahanan. Tetapi di kemudian hari, ia kembali lagi ke Kreta dan melayani di sana.
Pembelaan Paulus bagi Titus
Ketika terjadi pertemuan atau sidang di Yerusalem (Kisah Para Rasul
15), rasul-rasul yang lain menyudutkan Titus sebagai seorang
"gentile" (bukan orang Yahudi alias kafir). Tetapi Paulus dengan
bijaksana menentang pandangan tersebut. Ia bersikap tegas terhadap
mereka dan membela Titus dengan menyebutnya "seorang yang sah dalam
iman Kristen". Dengan kata lain, Paulus menyambut Titus karena
imannya kepada Yesus Kristus. Inilah salah satu keistimewaan Paulus.
Ia beberapa kali menyapa Titus dengan nada yang ramah dan penuh
pengharapan: sebagai "saudara" (
Paulus menempatkan keberadaan Titus pada posisi yang sebenarnya, sebagaimana pandangan dan sikap Allah terhadap manusia. Rupanya para pemimpin gereja di Yerusalem ini masih berpikiran sempit dan memandang orang Yunani dengan sebelah mata. Mata rohani mereka masih diselubungi oleh selaput ke-Yahudi-an, sehingga kasih dan cara pandang mereka terhadap orang luas tidak sesuai dengan kasih karunia Allah yang telah mereka terima.