Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Liburan dan Berlibur di Luar Rumah

Segenap keluarga hendak pergi ke restoran, atau ke pantai, atau semua orang akan pergi ke Disneyland untuk liburan keluarga! Semua orang pasti akan menikmati liburannya, bukan? Belum tentu!

Sisi positifnya, outings (liburan di luar) cenderung memberikan rasa senang dan petualangan karena acara tersebut merupakan istirahat dari pekerjaan rutinitas sehari-hari. Banyak perjalanan dan aktifitas di luar yang memberi kesempatan untuk menguasai beberapa keahlian baru, bertemu dengan orang baru dan melihat tempat baru, mengunjungi teman lama dan mendatangi saudara/kerabat, mengenal teman baru dan juga memperluas jaringan untuk masa mendatang. Teman Marilyn pernah mengatakan, "Aku suka sekali bepergian karena aku bisa menyimpan memori-memori baru."

Perjalanan dan liburan tidak hanya membangkitkan semangat tetapi juga menentramkan hati orang tua karena putra-putri mereka meluangkan waktu bersama mereka seharian. Dan sangat menyenangkan ketika anak-anak berbagi kegembiraan mengenai ketidaksabaran mereka akan acara yang akan datang.

Menurut kami, sangatlah penting membantu menumbuhkan "kebersamaan" dalam keluarga dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang melibatkan semua anggota keluarga. Tetapi tak jarang pula liburan keluarga di luar tidak begitu menyenangkan.

Anak-anak dengan variasi usia memiliki minat dan rentang waktu yang berbeda. Mungkin akan sangat bermanfaat jika Anda secara terpisah mengajak batita dan anak Anda yang berumur 10 Anda ke museum. Kedua orang tua mengajak anak-anak ke museum tetapi kemudian berpisah dan membuat perjanjian untuk bertemu di kantin setelah selesai berkeliling, misalnya. Menyenangkan pula bila dua keluarga dengan anak-anak mereka mengadakan perjalanan liburan bersama dan ada banyak kemungkinan untuk bisa berkumpul bersama.

Ironis bila liburan --yang "seharusnya" menjadi saat-saat bahagia untuk semua orang yang ikut serta, sering kali cenderung menjadi sebaliknya-- liburan itu justru menimbulkan memunculkan hal-hal terburuk bagi keluarga. Para orang tua bisa mengeluarkan banyak usaha dan biaya untuk liburan keluarga, dan kemudian mereka justru mendapat banyak keluhan dari anak-anak dari pada ucapan terima kasih. Para orang tua berharap bisa beristirahat namun mereka mendapati bahwa mereka ternyata bekerja lebih keras dari biasanya. Mereka sibuk menenangkan pertengkaran antara satu anak dengan yang lain (yang cenderung bertambah ketika semua orang tinggal berdekatan), merawat kebutuhan dasar karena berada di lingkungan baru, dan menghadapi masalah yang tak diharapkan terjadi--seperti kerusakan mobil dan anjing keluarga yang hilang.

Beberapa saran mengenai liburan:

  1. Anda tidak perlu selalu ke suatu tempat. Kadang-kadang akan lebih santai jika Anda berlibur di rumah. Berjalan-jalanlah di sekitar tempat tinggal Anda. Luangkan lebih banyak waktu bersama putra- putri Anda untuk mengerjakan suatu proyek yang biasanya Anda tidak punya waktu untuk membantu mengerjakannya. Gunakan waktu dan dana liburan untuk membantu putri Anda membenahi kamarnya, misalnya.

  2. Pertimbangkan untuk berlibur dengan anak Anda satu per satu. Liburan-bersama satu anak saja -- meskipun hanya semalam -- seringkali memberi kesempatan untuk menjalin komunikasi yang lebih dalam dibandingkan dengan kehidupan keluarga sehari-hari yang terburu-buru dan sibuk. Marilyn menyimpan kenangannya bersama putrinya saat berlibur ke New York dengan mengunjungi bioskop dan musium. Untuk menghindari rasa lelah, mereka tidak makan malam sebelum pergi ke bioskop. Mereka mengganti waktu makan dengan makan seperti piknik di atas tempat tidur hotel dengan menyantap yogurt (susu asam kental), buah, keju, dll., yang dibeli di warung India terdekat. Perbincangan antara orang tua dan anak di luar peranan mereka di rumah, sangatlah luar biasa.

    Keluar bersama satu anak tidak harus selalu dilakukan saat liburan. Kebanyakan keluarga sekarang ini cenderung mempertemukan dan menggabungkan seluruh keluarga (ini lebih mudah karena Anda menjadi tahu di mana semua orang berada). Bagaimana pun juga, setiap anak unik dan memiliki hubungan yang unik dengan orang tuanya. Semua akan mendapatkan manfaat dari menghabiskan waktu bersama dengan anak. Anda bisa melakukannya dengan berjalan- jalan, bermain permainan ringan, berbelanja, dan juga acara berlibur bersama-sama.

  3. Rencanakanlah jauh-jauh hari supaya ada waktu untuk semua orang membagikan ide mereka mengenai bagaimana mereka ingin menggunakan waktu keluarga dan dana keluarga. Acara mendiskusikan rencana ini juga bisa menjadi hal yang menyenangkan. Pelajari apa impian dari setiap orang dalam hal berlibur. Apapun yang Anda rencanakan, jangan buat jadwal yang terlalu padat yang membuat semua orang sangat kelelahan dan tidak ada waktu untuk beristirahat atau tidak ingin berjalan-jalan lagi.

  4. Buatlah daftar mengenai apa yang akan Anda bawa. Ajarkan anak- anak untuk membuat daftar sendiri. Bahkan anak yang belum bisa menulis bisa mengutarakan apa yang ingin mereka lakukan, sehingga Anda bisa menuliskannya untuk mereka.

    Anak-anak perlu tahu peraturan-peraturannya. Sebagai contoh, apabila semua hendak terbang ke suatu tempat, tidak perlu membawa terlalu banyak barang. Anak berumur 3 tahun pun bisa diberi pengertian bahwa sepeda roda 3 tidak bisa dimasukkan ke dalam kopor.

  5. Salah satu anak yang lebih dewasa bisa diajarkan untuk membuat buku harian perjalanan (travel diary) untuk mencatat tempat- tempat yang dikunjungi, dan sebagainya.

  6. Memasukkan barang dan mengeluarkan barang bawaan dari mobil, mengawasi setiap barang bawaan masing-masing, tidak berkeliaran, dan mematuhi peraturan keamanan dapat diterapkan pada anak-anak dengan cara penyampaian yang sesuai dengan usia mereka. (t/Hilda)

Sumber
Halaman: 
99-100
Judul Artikel: 
Outings and Vacations
Judul Buku: 
Child Care, Parent Care
Pengarang: 
Marilyn Heins, M.D. and Anne M. Seiden M.D.
Penerbit: 
Doubleday & Company, Inc.
Kota: 
New York
Tahun: 
1987

Komentar