Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Menghilangkan Kebiasaan Masturbasi
Edisi C3I: e-Konsel 085 - Apakah Masturbasi itu Berdosa?
Suatu kebiasaan ialah sesuatu yang dilakukan berulang-ulang tanpa mempertanyakan ataupun meragukannya. Untuk menghilangkan kebiasaan melakukan masturbasi, seseorang harus membuat usaha terencana untuk menolaknya atau memutuskan kebiasaan yang mendorong dan bersifat spontan tersebut.
PERTAMA, Anda harus mempunyai kemauan untuk mengubahnya. Niat yang tulus untuk mengubah kebiasaan berdosa ini harus diucapkan kepada Allah dalam doa. Katakanlah kepada Allah bahwa Anda benar-benar ingin menghentikan kebiasaan ini, bahwa Anda merasa tidak mampu mengendalikannya, dan bahwa Anda tidak sanggup menghilangkan kebiasaan ini tanpa pertolongan-Nya. Mintalah pertolongan-Nya, dengan penuh keyakinan dan kepercayaan. Katakanlah kepada-Nya bahwa Anda mengharapkan-Nya untuk memberi kekuatan dan disiplin diri yang Anda perlukan. Mungkin Anda perlu mendoakan hal ini beberapa kali.
KEDUA, mulailah mempelajari dan mengingat kembali mengenai kebiasaan masturbasi Anda. Pelajarilah polanya. Berapa kali hal itu terjadi? Di mana dan kapan Anda melakukannya? Bagaimanakah perasaan Anda secara fisik ataupun emosional pada saat melakukannya? Sebagai contoh, seseorang mendapati bahwa ia selalu melakukan masturbasi pada larut malam, di tempat tidurnya ketika ia merasa sangat lelah. Orang yang lain mendapati bahwa hal itu terjadi bila ia merasa kosong dan agak depresi.
KETIGA, pelajarilah penggunaan metode berikut untuk memutuskan atau menghentikan kebiasaan masturbasi. Metode ini terdiri atas lima hal yang harus Anda lakukan, yaitu:
Situasi yang Berbahaya
Keadaan atau situasi berbahaya yang bagaimanakah yang Anda alami ketika melakukan masturbasi? Misalnya, apakah Anda melakukannya setiap kali Anda berada di tempat tidur, atau pada pagi hari ketika Anda sedang mandi, bila Anda merasa bosan dan gelisah? Saat-saat ini merupakan saat berbahaya bagi Anda. Dengan mewaspadai saat atau keadaan berbahaya ini serta mengubahnya bila itu dapat Anda lakukan, maka seharusnya Anda mulai dapat mengurangi kebiasaan masturbasi Anda.
Tindakan atau Perbuatan
Perbuatan apakah yang Anda lakukan untuk merangsang diri, apakah dengan mata, tangan, atau tubuh Anda? Anda harus mengambil keputusan untuk memperhatikan hal ini serta menghentikannya.
Ayat Alkitab
Gunakanlah ayat-ayat tertentu dalam Alkitab yang telah Anda hafalkan untuk memperkuat keputusan Anda dan mintalah pertolongan Allah bila Anda tergoda untuk melakukan masturbasi. Carilah ayat-ayat berikut dan cobalah menghafalkannya:
Mazmur 37:5; 46:2;
Yesaya 26:3 ;
Matius 4:4; 7:10 ;
Roma 8:28 ;
Filipi 4:13,19 .Minat atau Niat
Ucapkanlah kata-kata berikut ini dengan tegas dalam diri Anda, "Saya tidak berminat melakukan masturbasi karena ..."
- Saya tidak mau berbuat dosa.
- Saya tidak menyukai citra diri saya ini.
- Saya adalah manusia baru dalam Kristus.
- Hal itu tidak berguna bagi harga diri saya.
- Hal itu membuat saya merasa sebagai orang yang munafik atau curang.
- Saya memiliki pengendalian diri untuk menghilangkan kebiasaan ini.
Pola Pikir
Dengan penuh kesadaran, ubahlah pola pikir Anda. Kebiasaan melakukan masturbasi selalu dirangsang oleh pikiran-pikiran yang bersifat erostis dan seksual. Bila pikiran-pikiran semacam itu timbul, sangat penting bagi Anda untuk "menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus," (2Korintus 10:5b). Cara yang efektif untuk melakukan hal ini ialah mengatakan dengan tegas, "Berhenti!" Kemudian mulailah mengalihkan diri Anda dengan kegiatan atau pikiran lain.
[Dalam bahasa Inggris, kelima hal tersebut dapat disingkat sebagai HABIT -->
H: Hazardous Situation (Situasi yang Berbahaya),Dalam bahasa Inggris sendiri, kata "habit" berarti kebiasaan.]
A: Action (Tindakan atau Perbuatan),
B: Bible Verses (Ayat-ayat Alkitab),
I: Intentions (Minat atau Niat),
T: Thought (Pola Pikir).
Bila dengan penuh kesadaran Anda berusaha melaksanakan kelima hal
tersebut, Anda akan mampu mengurangi kebiasaan masturbasi. Allah
pasti akan menguatkan dan memberkati usaha-usaha Anda ini. Ingatlah,
"Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa
yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (