Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Editorial

Edisi C3I: e-Konsel 110 - Bunuh Diri

Selamat Paskah!

Lewat kebangkitan Kristus yang baru saja kita rayakan, kita kembali diingatkan betapa pentingnya makna kematian dan kebangkitan-Nya. Lewat kematian-Nya, dosa-dosa kita ditebus. Lalu lewat kebangkitan- Nya, kita diyakinkan bahwa maut sungguh-sungguh telah ditaklukkan.

Kali ini e-Konsel mengangkat topik yang terkait dengan tema kematian, yaitu tentang bunuh diri. Bila dibandingkan dengan kematian yang ditempuh Kristus, kita melihat perbedaan yang begitu signifikan. Sejumlah orang mengira bahwa dengan membunuh dirinya sendiri ia akan terbebas dari permasalahan hidupnya. Padahal, kenyataannya tidak demikian. Tapi, berbeda dengan kematian Kristus, karena dengan kematian-Nya kita justru dibebaskan dari segala beban dosa. Di sini kita melihat bahwa tindakan bunuh diri tak lebih dari tindakan egois yang sama sekali bertolak belakang dengan tujuan kematian Kristus.

Namun demikian, bunuh diri kadang masih menjadi topik yang kontroversial. Sejumlah orang menganggap bahwa dalam kondisi tertentu tindakan bunuh diri dapat dibenarkan. Sementara itu, sejumlah lainnya menganggap bunuh diri adalah dosa yang tak terampuni. Bagaimana tanggapan orang Kristen? Apa kata Alkitab tentang bunuh diri? Sajian kali ini diharapkan dapat memberi wawasan yang lebih luas sehingga dapat menolong Anda atau teman Anda untuk keluar dari pergumulan tentang bunuh diri.

Redaksi e-Konsel, Raka

Komentar