Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Masalah-Masalah Seputar Kerasukan Setan
Edisi C3I: e-Konsel 180 - Membedakan Gangguan Jiwa dan Kerasukan Setan
Di tengah pelayanan-Nya, Tuhan Yesus sering kali mengusir setan dari orang-orang yang kerasukan setan. Misalnya, dalam Markus 9 diceritakan tentang seorang pemuda yang dirasuk setan. Pemuda itu tidak dapat berbicara, dan sering kali dihempas-hempaskan di tanah oleh setan. Murid-murid Yesus tidak dapat berbuat apa-apa, oleh sebab itu Yesus mengusir setan itu dari tubuh pemuda tersebut dan menyembuhkannya.
Apakah setan masih merasuk dan melakukan hal-hal yang sama hari ini? Ajaran Alkitab dan pengalaman-pengalaman dari orang-orang percaya di seluruh dunia menjawab "ya". Paulus mengingatkan bahwa kita sebenarnya tidak bergumul dengan "daging dan darah, melainkan dengan penguasa-penguasa, penghulu-penghulu kegelapan dan roh-roh jahat di udara" (Ef. 6:12). Meskipun Roh Kudus yang tinggal dalam hidup orang percaya lebih berkuasa dari roh-roh yang ada di dunia itu (1 Yoh. 4:4), roh-roh jahat tetap masih berkeliaran di seluruh dunia, mencobai manusia seolah-olah malaikat terang, dan terus-menerus mencari mangsanya. Jelas bahwa setan dapat menjadi penyebab utama dari semua persoalan, karena pada umumnya dapat pula dikatakan bahwa pelayanan konseling kristen adalah usaha untuk mencegah dan menyingkirkan pengaruh kuasa kegelapan dalam hidup para konseli. Oleh karena itu, setiap konselor Kristen haruslah benar-benar menyadari bahwa hanya oleh kuasa Roh Kuduslah ia mamp u berdiri teguh melawan kuasa-kuasa Iblis (Ef. 6:13-18).
C.S. Lewis, seorang penulis Kristen yang terkenal, pernah mengatakan bahwa kita dapat melakukan dua kesalahan dalam memikirkan tentang setan. Kita dapat tidak memercayai keberadaan maupun pengaruhnya, atau kita percaya dan mengembangkan sikap yang berlebih-lebihan terhadapnya. Kedua sikap tersebut salah dan berbahaya dan keduanya sering kali nampak dalam pelayanan konseling. Ada konselor-konselor Kristen yang tidak mau memikirkan sama sekali tentang adanya setan dan bersikap seolah-olah setan memang tidak pernah ada sama sekali. Ada pula yang lain yang justru secara berlebih-lebihan menganggap bahwa setiap persoalan konseling adalah persoalan dengan kuasa kegelapan.
Memang Alkitab menyaksikan bahwa dalam pelayanan Tuhan Yesus, kadang-kadang Ia mengusir setan, tetapi yang lebih sering Ia lakukan adalah menghadapi masalah-masalah hidup yang nyata dari orang banyak.
Kalau kita memberikan konseling kepada seseorang secara konsisten dan ternyata tidak pernah ada perbaikan sama sekali, kita boleh mulai memikirkan kalau-kalau ada campur tangan kuasa kegelapan di sana. Konselor boleh membacakan bagian dari Alkitab yang menyaksikan tentang kuasa Kristus (mis. Fil. 2:6-11, Why. 1:5-6). Cobalah meminta kepada konseli untuk menjelaskan artinya. Kalau dia tidak dapat melakukan, kita dapat menduga adanya kemungkinan keterlibatan setan dalam persoalannya. Cobalah membaca 1 Yoh. 2:3-6, 22-23, atau 3:7-10 dan tanyakan pada diri kita sendiri bagaimana ayat-ayat ini dapat dihubungkan dengan diri konseli.
Sebelum menganjurkan atau mencoba melakukan pengusiran setan, bacalah Mrk. 9:4-29, dan rundingkanlah dengan tua-tua gereja kita. Konselor yang menghadapi masalah seperti ini sangat membutuhkan kebijaksanaan yang besar dan kuasa Allah, di samping ketekunan doa dan dukungan dari saudara-saudara seiman.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku | : | Konseling Kristen yang Efektif |
Judul asli buku | : | Effective Christian Counseling |
Penulis | : | Dr. Gary R. Collins |
Penerjemah | : | Esther Susabda |
Penerbit | : | SAAT, Malang 1998 |
Halaman | : | 181 -- 182 |