Memilih Pekerjaan

Edisi C3I: e-Konsel 54 - Pandangan Kristen tentang Pekerjaan

Bagi Anda yang saat ini masih sedang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan, simak kolom TELAGA edisi kali ini dengan narasumber Pdt. Dr. Paul Gunadi Ph.D yang memberikan enam prinsip dalam memilih pekerjaan. Selamat menyimak!

T : Sebenarnya bagaimana memilih pekerjaan itu?

J : Saya membandingkan masyarakat kita pada umumnya dengan masyarakat di Amerika Serikat. Masyarakat di Amerika Serikat lebih berorientasi pada pekerjaan, sedangkan masyarakat kita lebih berorientasi pada sekolah. Anak-anak di sana setelah lulus SMA tidak terlalu didesak untuk masuk perguruan tinggi. Mereka lebih didesak untuk melakukan sesuatu atau bekerja. Mereka kebanyakan sudah tahu mau jadi apa, baru kemudian memikirkan sekolah apa agar sekolah itu mendukung atau mempersiapkan mereka mencapai tujuannya. Anak-anak di sini kebalikannya, pokoknya lulus SMA tapi pilih jurusan apa, dan ditanya mau jadi apa juga tidak tahu. Ini memang suatu penekanan yang keliru karena yang lebih tepat adalah kita seharusnya berorientasi pada kariernya, pekerjaannya. Nah baru bersekolah yang sesuai dengan mau jadi apa nantinya.

T : Itu yang kadang-kadang menghasilkan unsur keterpaksaan, misalnya saya sudah kuliah ini mau tidak mau saya harus bekerja ini?

J : Betul, kalau memang itu bukan bidang kita tetapi kita paksakan, kita akan kesulitan nantinya.

PRINSIP PERTAMA dalam memilih pekerjaan yaitu sedapat mungkin pilihlah pekerjaan pertama kita yang paling mendekati jurusan studi dan sesuai dengan kemampuan kita. Alasannya adalah kita telah siap pakai. Kita kurang lebih sudah 4 tahun lebih dipersiapkan untuk bisa menguasai bidang itu. Saya mau mengingatkan bahwa karier itu suatu jenjang, suatu anak tangga. Kita hanya bisa naik ke anak tangga ke 10 kalau kita sudah menaiki yang ke 1, ke 2 sampai ke 9. Sekolah adalah anak tangga pertama. Jadi kita itu sudah melewati anak tangga pertama, sekarang kita masuk ke anak tangga ke 2 yang masih berkaitan dengan anak tangga sebelumnya. Jadi kepada yang mau mencari pekerjaan, pertama carilah pekerjaan yang mendekati jurusan studi kita, jangan langsung ambil atau langsung saja terima.

PRINSIP KEDUA adalah jangan terlalu memilih-milih pekerjaan. Pertama, memang seolah-olah ini berkontradiksi dengan yang baru saja kita bicarakan. Maksudnya adalah selama pekerjaan itu mendekati jurusan kita meski gajinya tidak besar atau pekerjaan itu letaknya agak jauh dari rumah sehingga harus ke kota lain saya anjurkan sebisanya diterima. Ingat prinsip bahwa kita ini sedang membangun karier dan karier dibangun di atas pengalaman kerja, tidak di atas gelar, tidak di atas sepucuk kertas, tanda kelulusan, ataupun di atas pengetahuan teoritis. Terimalah pekerjaan itu meskipun lebih susah, harus berkorban lebih besar karena tahun-tahun pertama itu penting sekali, biasanya di perusahaan atau majikan yang lain akan melihat pengalaman kerja kita, mampu tidak kita membuktikan diri dalam pengalaman itu, orang akan melihat. Waktu melihat resume atau CV kalau orang setahun pindah, setahun pindah, setahun pindah kesimpulannya adalah orang ini memang tidak mantap. Jadi sekali lagi semua orang harus membuktikan diri dalam pengalaman pekerjaan pertama itu.

PRINSIP KETIGA adalah sedapat mungkin pilihlah pekerjaan yang membuka peluang bagi kita untuk mengembangkan keahlian yang spesifik. Dengan bertambahnya jenis pekerjaan dewasa ini spesialisasi menjadi semakin penting. Jadi carilah beberapa pilihan pekerjaan yang memberi kita peluang mengembangkan kemampuan kita yang spesifik itu, jadilah pakar dalam satu bidang itu.

PRINSIP KEEMPAT adalah ingat bahwa sikap kita terhadap pekerjaan itu akan mempengaruhi performa kerja kita. Jadi bagi para pemula jangan menyepelekan pekerjaan dan berkata pekerjaan ini untuk sementara saja, untuk mengisi waktu saja. Karena yang kita hasilkan juga akan bernilai sepele atau disepelekan, tidak akan membawa kepuasan bagi kita ataupun orang yang telah mengkaryakan kita. Jadi semakin tinggi penghargaan kita terhadap pekerjaan kita, semakin tinggi dan bernilai performa kerja kita, maka yang kita hasilkan akan jauh lebih bermutu.

PRINSIP KELIMA, pilih pekerjaan yang sesuai dengan ketahanan tubuh kita. Jangan memilih pekerjaan itu kalau kita memang tidak tahan karena akhirnya nanti kita malah sering sakit atau stres. Jadi pilihlah pekerjaan yang memang bisa kita tanggung secara fisik, meskipun bagus, menggiurkan tapi kalau memang tubuh kita tidak mampu untuk melakukannya terima fakta itu.

PRINSIP KEENAM yaitu pilih pekerjaan yang mendukung keseimbangan hidup karena kalau pekerjaan membawa tekanan yang terlalu besar, itu akan menjungkirbalikkan keseimbangan hidup kita. Akhirnya hal itu akan mempengaruhi keluarga, kehidupan emosional, dan kehidupan rohani kita, kita menjadi jauh dari Tuhan dan sebagainya. Jadi ada baiknya kita berhenti sejenak, melihat, introspeksi apakah kita telah hidup seimbang, cukup waktu untuk diri sendiri, cukup waktu untuk anak dan istri atau suami kita dan terutama cukup waktu tidak untuk pekerjaan Tuhan, yang akan kita bawa ke sorga nanti sudah tentu bukan jam-jam kerja kita, tetapi apa yang kita perbuat untuk Tuhan.

T : Prinsip-prinsip tadi sangat penting untuk kita camkan dengan baik dan khususnya juga bisa dilakukan di dalam kehidupan sehari-hari. Lalu apa yang dikatakan Firman Tuhan?

J : Kolose 3:17, "Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah Bapa kita." Jadi yang pertama adalah apapun yang kita kerjakan, lakukan untuk Tuhan Yesus, artinya berikan yang terbaik karena kita mau memberikannya untuk Tuhan Yesus. Yang kedua adalah sikap kita dalam melakukannya, sikap mengucap syukur, sikap berterima kasih karena kita tahu kita memberikan ini untuk Tuhan dan dari Tuhan. Sikap penuh pengucapan syukur akan membuat kita bekerja dengan lebih baik dengan lebih bersemangat dan akan memancarkan keramahtamahan kepada orang di sekitar kita pula.


Sumber:

[[Sajian di atas, kami ambil/edit dari isi kaset TELAGA No. #92B yang telah diringkas/disajikan dalam bentuk tulisan. -- Jika Anda ingin mendapatkan transkrip lengkap kaset ini lewat e-Mail, silakan kirim surat ke: < owner-i-kan-konsel@xc.org > atau: < TELAGA@sabda.org > ]]

Sumber
Judul Artikel: 
TELAGA - Kaset T092B (e-Konsel Edisi 054)