Saya Suka Nonton

Televisi bagi banyak anak saat ini bagaikan sudah menjadi kebutuhan pokok. Bahkan sampai ada anak yang menyatakan bahwa kalau tidak ada TV berarti dunia kiamat. Besar kemungkinan, anak-anak yang berkomentar demikian dibesarkan dalam lingkungan keluarga di mana TV menjadi kebutuhan utama. Bukan tidak mungkin pula saat ini beberapa keluarga hanya mematikan televisi ketika semua acara sudah berakhir.
&nsbp
Masalah yang perlu mendapat perhatian bukan hanya berapa lama anak menonton televisi. Lebih dari itu, yang perlu diperhatikan adalah acara apa saja yang digemari dan yang sering ditonton anak-anak serta mempengaruhi hidup mereka.

Berikut ini pendapat beberapa anak sekolah minggu tentang acara favorit mereka di televisi.
 
Saya suka nonton Animax di SCTV tiap Senin sampai Jum’at, jam 3-4. Filmnya lucu, sih ….
Patricia, 2 SD
 
Saya suka semua film kartun di TV. Seringnya sih di Indosiar jam 3 sampai jam 5. Belajarnya nanti habis nonton, kira-kira jam 6.
Siao Ru, 2 SD
 
Saya nonton Animax setiap hari.
Yanuar, 5 SD
 
Saya suka Animax, khususnya yang hari Jum’at. Kalau hari Selasa dan Rabu tidak bisa nonton karena ada les. O, ya. Saya juga suka nonton Man in Black.
Edwin, 5 SD
 
Saya suka nonton TV sih, tapi kadang-kadang enggak suka juga. Nontonnya ya macam-macam ……..
Tika, 5 SD
 
Saya sukanya kuis Famili 100, tapi enggak nonton tiap hari ..
Olive, 6 SD
 
Sukanya pokoknya yang kartun .
David, 2 SD
 
Kartun di TPI, tiap sore pasti saya nonton ..
Christian, 3 SD
 
Saya sukanya Samurai X yang di Animax. Tapi makin lama ceritanya makin enggak seru ….. Selain itu saya juga suka nonton acara kuis. Ya kuis apa saja ……
Iwan, 6 SD
 
Kalau saya sukanya film kartun sama film kungfu.
David R, 3 SD
 
Saya suka nonton film kartun. Tapi enggak bisa nonton setiap hari karena mesti belajar.
Deny, 5 SD

Bila kita amati, ada kecenderungan anak laki-laki menyukai film yang mempertontonkan kekerasan. Sedangkan anak perempuan lebih bervariasi jenis tontonannya.
Kutipan pendapat anak-anak di atas memang belum dapat mencerminkan kecenderungan secara umum tentang tontonan anak-anak. Tetapi kita tahu bahwa baik film kartun maupun film anak-anak lainnya bertaburan adegan kekerasan.

Adakah dampak tontonan kekerasan terhadap perilaku anak-anak? Berbagai penelitian menunjukkan bahwa film kekerasan akan memicu tingkah laku agresi pada anak-anak. Anak yang menonton film kekerasan, apalagi film yang menggambarkan pertarungan dan kesadisan yang diperankan oleh orang dewasa atau anak-anak, akan meniru tindakan yang mereka tonton.

Film kartun yang banyak dinilai aman pun sebenarnya banyak menggambarkan adegan kekerasan. Meskipun berupa animasi, bila anak-anak terus-menerus mendapat paparan film kartun yang mengandung unsur kekerasan, imajinasi mereka akan dipenuhi pula oleh kekerasan yang mereka saksikan. Hal ini dapat kita amati dari gambar-gambar yang mereka buat, banyak di antaranya berupa gambar peperangan dan pertarungan. Pengaruh film kartun demikian perlu kita cermati, apalagi saat ini stasiun televisi berlomba menyajikan sekian banyak film kartun yang menggambarkan pertarungan yang sangat destruktif. Ditambah lagi bahwa belakangan ini banyak film kartun yang menyajikan tontonan yang berkaitan dengan ajaran anti Kristus secara terselubung. Di lain pihak, sinetron dan telenovela pun banyak menyajikan kehidupan keluarga yang sungguh tidak patut dicontoh.
 
Marilah kita cermati secara hati-hati acara yang anak-anak tonton dari televisi, karena sungguh pengaruh tontonan ini tidaklah kecil bagi kehidupan putra-putri Anda.


 
 
Rubrik: Sudut Anak
Esther Tjahja, S.Psi.
 
 
Sumber
Judul Artikel: 
Buletin Eunike (Edisi 20)
Penerbit: 
--