Iman: Masalah Kurang Iman

Edisi C3I: e-Konsel 069 - Hidup dalam Iman

IMAN: MASALAH KURANG IMAN

AYAT ALKITAB

  1. Matius 17:20
  2. Roma 5:1
  3. Markus 11:22
  4. 1Petrus 1:6-9

LATAR BELAKANG

Seringkali orang yang kita layani menyatakan keinginannya untuk memiliki iman yang lebih kuat.

Kita bisa mendefinisikan iman sebagai suatu penyerahan diri total kepada Allah: Diri, Karya, dan Firman-Nya. Iman adalah mempertaruhkan hidup kita pada kelayakan Allah untuk dipercaya. Tetapi tanpa iman yang mempengaruhi hidup kita, ia hanya sekedar slogan kosong. Penjelasan Alkitab yang paling terkenal tentang iman menunjuk kepada segi fungsinya, bukan kepada uraian tentang hakikat dan faedah iman:

"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani 11:1)

Injil adalah jalan iman. Hidup Kristen adalah perjalanan iman. Iman memperkenan Allah dan Dia menghargainya.

"Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah, barangsiapa berpaling kepada Allah ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia." (Ibrani 11:6)

STRATEGI BIMBINGAN

  1. Untuk yang non-Kristen:

    Jika orang yang Anda layani berbicara sedemikian rupa tentang iman, sampai nyata bahwa dia kurang mengerti mengenai arti iman yang menyelamatkan, jelaskan mengenai "Damai dengan Allah", [["Damai dengan Allah" -- Traktat untuk menolong/menuntun orang non-Kristen agar dapat menerima Kristus (dari LPMI/PPA); atau Buku Pegangan Pelayanan, halaman 5; atau CD-SABDA: Topik 17750]].

    Tekankan bahwa hanya melalui iman, kita dapat mengenal Allah. Masuk ke dalam hubungan yang benar dengan Dia melalui Yesus Kristus, berarti menyerahkan diri karena iman kepada Pribadi dan karya-Nya, seperti yang diungkapkan dalam kematian-Nya di kayu salib dan dalam kebangkitan-Nya.

    "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." (Roma 10:17)

    "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri." (Efesus 2:8,9)

    Jelaskan kepadanya, bagaimana "Mendapatkan Kepastian Keselamatan" [["Kepastian Keselamatan" -- Traktat untuk orang yang telah menerima Kristus, namun mengalami keraguan (dari LPMI/PPA); atau Buku Pegangan Pelayanan, halaman 9; atau CD-SABDA: Topik 17752]].

  2. Untuk yang Kristen:

    Jika orang yang menyatakan keprihatinannya tentang kelemahan imannya atau keinginannya untuk memiliki iman yang lebih kuat itu adalah seorang Kristen, maka:

    1. Tanyakan kepadanya:
      Mengapa Anda menginginkan iman lebih?
      Apa yang Anda inginkan dari iman Anda?

      Mungkin dia kurang yakin tentang hubungannya dengan Kristus. Bila demikian, jelaskan "Kepastian Keselamatan" sambil menegaskan Efesus 2:8-9.

    2. Jika ternyata posisi keselamatannya karena iman dalam Kristus, jelas, maka jelaskan padanya pengertian tentang iman yang bertumbuh.

      1. Hidup beriman tidak tumbuh dalam sekejap mata, tetapi melalui proses yang ajaib. Yang memperdalam iman kita adalah disiplin rohani.

      2. Dorong dia untuk mengakui kekurangan iman sebagai dosa. "... dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa." (Roma 14:23)

        "Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup." (Ibrani 3:12)

      3. Doronglah, supaya ia membaca Alkitab sebagai sumber iman. Dalam Perjanjian Baru saja, ada sekitar 500 ayat acuan tentang "iman", "percaya", dan sebagainya. Ia perlu membaca dan mempelajarinya! Anjurkanlah ia untuk mencatat setiap ayat yang berbicara tentang iman, lalu mempelajari masing-masing ayat sesuai dengan konteks, untuk mengetahui perkataan Allah tentang iman dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupannya.

      4. Doronglah ia untuk melatih imannya melalui hidup di dalam doa. Beberapa ayat mengkaitkan iman dengan doa, misalnya: Matius 17:20, Yakobus 5:15. Iman bertumbuh bersama pengalaman kemenangan kita dalam berdoa.

      5. Doronglah ia untuk mulai menerapkan apa yang dipelajarinya mengenai iman, mengujinya dalam hidup dan pengalaman. Misalnya, dalam Amsal 3:5-6, Allah menjanjikan bimbingan-Nya, jika kita memenuhi beberapa persyaratan. Jika orang itu ingin dipimpin Tuhan dalam keputusan atau tindakan yang akan diambilnya, ia harus melakukan persyaratan yang diberikan Tuhan agar janji bimbingan-Nya boleh dialami.

      6. Desaklah ia untuk mulai membuktikan imannya dengan memberanikan diri untuk lebih mempercayai Allah dan bertindak sesuai dengan iman. Iman sejati bersifat dinamis; melahirkan tindakan! Para pahlawan iman (Ibrani 11:1-40) adalah mereka yang bergerak bersama Tuhan, maka terlibatlah dalam pelayanan Kristen!

        "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan, jerih payahmu tidak sia-sia." (1Korintus 15:58)

Kutipan

Menurut Billy Graham:
"Iman akan menampakkan dirinya dalam tiga hal: doktrin, ibadah, dan persekutuan. Ia akan mengungkapkan dirinya dalam moral, dalam cara kita hidup dan bertindak. Alkitab juga mengajarkan bahwa iman tidak berhenti dengan mempercayai Kristus untuk keselamatan kita. Iman berlangsung terus! Iman bertumbuh! Mungkin lemah pada mulanya, tetapi akan menjadi makin kuat, sambil kita mempelajari Alkitab, berdoa, bergereja, dan mengalami kesetiaan Allah dalam hidup Kristen Anda."

Sumber
Halaman: 
74 - 75
Judul Artikel: 
Buku Pegangan Pelayanan
Penerbit: 
Persekutuan Pembaca Alkitab (PPA)