Menanggapi Kritik

Edisi C3I: e-konsel 261 - Kritik

Menerima kritik terkadang membuat hati terluka, jika kita tidak siap menerimanya. Namun demikian, tidak bijak juga bila kita tidak mau menerima kritik dari orang lain. Lebih-lebih jika mereka memberikan kritik yang membangun untuk kita. Berbicara tentang kritik, dalam Facebook e-Konsel, redaksi memberikan pertanyaan seperti ini.

e-Konsel: Bagaimana Anda menanggapi kritik dari orang lain?

Komentar:

Irsan Sugiarto: Introspeksi diri.

Masdinar Riang Duha: Kritik yang sifatnya membangun dan mengoreksi akan diterima dengan senang hati, dan berterima kasih kepada pemberi kritik.

Fitri Nurhana: Menganalisa isi dari kritik itu.

Mahardhika Dicky Kurniawan: Ditampung kemudian direnungkan.

e-Konsel:

@ Irsan: Bagus, Anda bisa meredam emosi ya.

@ Riang: Setuju, bagaimana dengan kritik yang tidak membangun/menjatuhkan? Apa yang akan Anda lakukan?

@ Fitri: Setelah itu?

@ Mahardhika: Setelah itu? Pasti melakukan perbaikan ya.

Tatik Wahyuningsih: Kalau kritikan itu memang benar dan membangun, saya tanggapi dengan baik, tetapi kalau tidak benar dan tidak membangun, tidak saya tanggapi dengan baik.

e-Konsel: @ Tatik: Oke deh.

Kami undang Anda untuk ikut berkomentar, silakan bergabung Facebook e-Konsel dengan alamat:

< http://www.facebook.com/sabdakonsel/posts/10150285508703755 >.