Membangun Kepercayaan Pascaperselingkuhan

Membangun Kepercayaan Pascaperselingkuhan

Membangun kembali kepercayaan merupakan aspek yang tidak dapat ditawar-tawar untuk memulihkan pernikahan yang telah dinodai ketidaksetiaan. Tanpa kepercayaan, tidak akan ada suatu keintiman yang sehat dan menghidupkan. Tanpa kejujuran, tidak akan ada kepercayaan.

Ketika suami atau istri yang berselingkuh pada akhirnya mengakui hubungan gelapnya, kecenderungannya adalah ia berusaha meminimalkan jangkauan dan kedalaman hubungan itu untuk menghindari kepedihan lebih lanjut. Namun pada akhirnya, suami atau istri yang dikhianati akan mulai curiga bahwa segalanya tidak berlangsung sebagaimana tampaknya, dan jurang ketidakpercayaan semakin besar. Maka, penting bagi suami atau istri yang berselingkuh untuk memberikan penjelasan lengkap tentang perbuatannya.

Hal ini bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, penting baginya untuk menjawab dengan jujur dan lengkap berbagai pertanyaan yang diajukan oleh pasangannya yang setia. Kedua, mengakui seluruhnya hubungan gelap itu kepada pasangannya merupakan suatu langkah yang sangat penting. Kebohongan dan sikap menyepelekan masalah harus diakhiri. Kebenaran harus diletakkan di tempat yang benar dalam pernikahan. Ada beberapa hal yang harus disampaikan dalam pengakuan ini:

  1. Pengakuan tentang berapa lama hubungan itu telah berlangsung.
  2. Penjelasan tentang kapan, bagaimana, dan di mana hubungan gelap itu dimulai.
  3. Pengakuan atas kebohongan apa pun yang telah diungkapkan selama atau setelah hubungan perselingkuhan itu berlangsung, dan menggantikan kebohongan ini dengan kebenaran.
  4. Pengakuan tentang hubungan apa pun yang dilakukan dengan pihak ketiga setelah perselingkuhan itu terbongkar.
  5. Jawaban yang jujur atas hal apa pun yang ditanyakan oleh suami atau istri yang setia.

Diambil dari:

Judul asli buku : Selamatkan Pernikahan Anda
Judul buku terjemahan : The Dance of Restoration
Judul asli artikel : Pengakuan Seutuhnya
Penulis : Abel Ortega dan Melodie Fleming
Penerjemah : Ellen Hanafi
Penerbit : Gloria Graffa, Yogyakarta 2008
Halaman : 64 -- 65