Syarat Utama dan Persiapan Diri dalam Peperangan Rohani

  1. Hidup Kudus

    Syarat untuk menjadi tentara dunia dengan syarat untuk menjadi tentara Tuhan sangat berbeda jauh. Syarat utama untuk menjad tentara Tuhan adalah hidup dalam kekudusan. (Yosua 3:5)

    Contoh: Bangsa Israel maju berperang melawan orang-orang Ai, mereka terpukul kalah, dan Yosua memeriksa penyebabnya, diantara bangsa Israel, ternyata ada yang berbuat dosa yaitu Akhan, Akhan mengambil dari barang-barang jarahan, Jubah yang indah, 200 syikal perak dan sebatang emas 50 syikal dan disembunyikan di dalam kemahnya. (Yosua 7:21). Karena satu orang yaitu Akhan berbuat dosa seluruh Israel terpukul kalah. Masalah Akhan diselesaikan Yosua, yaitu Akhan bersama seluruh anggota keluarganya dan semua kepunyaannya termasuk lembu sapinya, dibawa ke lembah. Akhan dilempari dengan batu, dibakar dengan api. Maka surut murka Tuhan yang bernyala-nyala untuk Israel.(Yosua 7:4-26). Setelah dosa dibersihkan dari bangsa Israel, mereka berperang melawan Ai, maka Ai dapat direbut dan dibakar (Yosua 8:19,28), bangsa Israel menang.

    Sebagai tentara Tuhan yang mau masuk dalam peperangan rohani yang berkemenangan, syarat utama hidup dalam kekudusan. Jangan ada dosa, jangan simpan dosa, kebencian dalam hati, dendam, amarah, kepahitan, bersungut-sungut, dosa perzinahan, mulut kotor, tipu daya, akal licik. Bereskan lebih dahulu semua dosa-dosa kita di hadapan Tuhan. Bereskan juga dengan orang-orang yang bermasalah dengan kita, buang segala gengsi kesombongan. Hidup dalam kerendahan hati di hadapan Tuhan dan manusia. Iblis tidak takut dan tidak lari kalau orang yang mengusirnya tidak kudus walaupun ia seorang yang pelayan Tuhan bertubuh besar dan kuat. Ingat dan lihat contoh diatas, bangsa Israel kalah berperang karena ada yang berbuat dosa. (1 Petrus 3:12, Mazmur 34:18). Maka dari itu hendaklah kita menjadi kudus di dalam seluruh hidup kita sama seperti Dia yang kudus.

    Waktu masuk dalam peperangan rohani kita berhadapan dengan Tuhan dan juga berhadapan dengan iblis. Syaratnya tetap hidup dalam kekudusan. Selain membutuhkan iman yang teguh. Iman yang tetap berdiri atas janji firman Tuhan, iman yang tidak tergoyahkan.

    Pelayanan sebagai pendoa syafaat, adalah juga pelayanan imam-imam. Imam-imam yang masuk ke ruang kudus dan ruang maha kudus harus mengenakan jubah putih lenan, sorban putih lenan, artinya: tidak bercacat cela di hadapan Tuhan.(Ulangan 23:9).

    Kuduskan diri saudara sungguh-sungguh sebelum masuk dalam peperangan rohani, ingat satu Akhan berbuat dosa, seluruh tentara Israel kalah, setelah Akhan dienyahkan dari tengah-tengah Israel barulah mereka menang. Jika mau jadi laskar Kristus harus hidup kudus. Hidup kudus adalah hidup yang berkemenangan, hidup yang diberkati.

  2. Dipenuhi Roh Kudus
  3. Dengan jujur kita katakan banyak kali dalam menghadapi kasus-kasus tertentu, kita tidak tau bagaimana kita harus berdoa. Apa yang harus kita katakan kepada Tuhan, oleh karena itu mari kembali kepada firman Tuhan yang menjadi jaminan bagi kita. Yesus sebelum naik ke surga telah menjanjikan akan mengirim seorang penolong bagi kita yaitu Roh kudus yang juga adalah Roh Kebenaran. Roh Kudus yang memberi kita kuasa. (Kisah 1:8). Dia juga adalah Penolong bagi kita dalam berdoa. Roh Kudus adalah guru doa yang luar biasa bagi kita sebab itu kita harus selalu minta dipenuhi oleh Roh Kudus, dipimpin oleh Roh, bahkan minta Roh Kudus mengajar, memimpin kita dalam berdoa juga dalam strategi peperangan rohani. (Roma 8:26-27). Andalkan Roh Kudus menjadi guru yang mengajar dan menuntun kita berdoa. Kalau kita berdoa berperang dengan pikiran manusia kita seringkali kita keliru dalam berdoa dan tidak mendapat hasil. Roh Kudus adalah guru yang paling baik dalam mengajar, memimpin kita berdoa, maupun dalam strategi peperangan rohani.(Yohanes 14:16)

    Hiduplah oleh Roh dan beri diri kita dipimpin oleh Roh (Galatia 5:6,18). Dalam melakukan peperangan rohani kita benar-benar butuh pimpinan Roh Kudus. Dia yang mengajar kita strategi peperangan rohani yang tepat pada setiap situasi dan kondisi. Roh Kudus akan menyingkapkan segala rancangan jahat si Iblis, dan mengarahkan kita ke sasaran yang tepat untuk berperang. Jangan mengandalkan kemampuan diri sendiri, kita tidak mampu, Roh Kuduslah yang akan menolong kita.

  4. Mengenakan Segala Perlengkapan Senjata Tuhan
  5. Kalau seseorang dinamakan tentara atau laskar, maka dia dapat dikenal/diketahui dari atribut-atribut yang dipakainya: sepatu, seragam militer, baret, senjata yang selalu dipegangnya, tanda pangkatnya. Setiap tentara yang bertugas pasti selalu mengenakan semua atributnya. Begitu juga kita sebagai tentara Tuhan, kita selalu siaga dengan mengenakan segala perlengkapan senjata yang telah Tuhan sediakan bagi kita. (Efesus 6:11-18)

    Ini adalah perlengkapan segenap senjata Tuhan yang harus kita kenakan dalam melakukan peperangan rohani. Saya beri suatu illustrasi: kalau ada seorang polisi lalu-lintas berdiri di tengah jalan dan mengatur lalu-lintas, namun dia hanya pakai celana pendek, kaos oblong, sandal jepit, pakai sempritan, maka masyarakat tidak akan mengindahkannya bahkan menganggap orang gila. Tetapi kalau dia memakai atribut lengkap sebagai seorang polisi maka ada wibawa bahwa dia adalah polisi lalu-lintas dan masyarakat tunduk padanya.

    Kita perhatikan ayat 11, menyatakan "Kenakanlah" dan pada ayat 13 "Ambillah". Dalam persiapan diri kita untuk melakukan peperangan rohani harus dimulai dari pengudusan diri, dipenuhi Roh Kudus sampai dengan mengenakan segenap perlengkapan senjata Tuhan. Jangan keliru doanya, bukan kita minta Tuhan yang mengenakan kepada kita, tetapi kita yang ambil dan kenakan perlengkapan senjata itu.

    Jadi doanya: Tuhan saat ini saya mau ambil dan mengenakan segenap perlengkapan senjata rohani yang dari padaMu. Saya percaya bahwa tidak ada tentara kalau mau bertugas maka harus ada tukang yang special datang untuk mengenakan bagi dia semua pakaiannya, dari sepatu sampai topi/helmnya, sekalipun tentara itu berpangkat jenderal. Dia harus mengambil dan memakai sendiri.

    Kalau kita renungkan satu persatu senjata itu mulai dari Efesus 6:14-18, maka ada rahasia-rahasia yang sangat dalam pada ayat-ayat tsb. Sebagai tentara Tuhan maka kebenaran menjadi ikat pinggangnya, keadilan sebagai baju zirahnya, rajin melayani karena kakinya berkasutkan kerelaan memberitakan Injil. Iman sebagai perisai, ketopong keselamatan, pikiran-pikiran kita terlindung dari pencemaran-pencemaran rohani, kaya dengan firman Tuhan yang menjadi pedang roh waktu berperang, senantiasa berjaga-jaga dalam doa. Seorang laskar Kristus tidak boleh lengah dalam kehidupan doa pribadinya, berjaga-jaga terus dalam doa. Ingat pesan Tuhan Yesus kepada ke 12 muridNya di Taman Getsemani. Berjaga dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan. Banyak tentara Tuhan yang jatuh kedalam pencobaan karena salah satu sebab yang sangat penting yaitu tidak sanggup berjaga-jaga dalam doa setiap hari. (Roma 6:13, Roma 13:14).

    Selain kita mengenakan segenap perlengkapan senjata rohani maka dalam Roma 13:14, kita perlu mengenakan Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang, bahkan sebelumnya kita perlu menyerahkan anggota-anggota tubuh kita kepada Tuhan untuk menjadi senjata kebenaran. Firman Tuhan ini sungguh luar biasa untuk kita cerna dan laksanakan di dalam hidup kita. Semua ayat-ayat tsb di atas tidak di tujukan pada pendoa-pendoa syafaat saja tetapi kepada semua orang-orang percaya. Kalau semua orang-orang percaya mau menyerahkan anggota-anggota tubuhnya kepada Tuhan untuk menjadi senjata-senjata kebenaran, mengenakan segenap perlengkapan senjata Tuhan, bahkan mengenakan Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang. Bahkan Tuhan sendiri yang mengajar untuk berperang (Mazmur 18:35), dan Tuhan yang mengikat pinggang kita dengan keperkasaan untuk berperang (Mazmur 18:40). Semua orang percaya siap masuk dalam peperangan rohani untuk melawan segala musuh-musuh kita yaitu iblis dengan segala roh-roh jahatnya, baik yang ada di udara, di bumi, di bawah bumi, dan di air. Saya sangat percaya benteng-benteng musuh di hancurkan, kuasa Tuhan dilepaskan dan penginjilan akan berhasil secara dahsyat, panen raya besar-besaran terjadi bagi bangsa ini. Bangsa Israel berperang, benteng Yerikho roboh, bangsa Israel menjarah. Kita menjarah jiwa bagi kerajaan Tuhan. Peperangan ini Tuhan yang punya, Dia adalah kepala barisan Israel. Dialah Panglima Perang kita yaitu Tuhan Yesus Kristus. Tentara Tuhan perlu mengenakan perisai iman untuk memadamkan panah-panah api dari si Jahat. (1 Yohanes 5:4-5, Roma 10:17).

    Iblis tidak tinggal diam, dia berjalan bagaikan singa yang mengaum-aum untuk mencari mangsanya, dia melepaskan panah-panah api untuk melemahkan iman kita. Tuhan telah memberi senjata penangkisnya yaitu iman kita. Iman sebagai perisai yang melindungi kita. Iman kita itu timbul karena pendengaran akan firman Tuhan. Sebagai laskar Kristus, kita harus terus-menerus membangkitan iman dengan mendengar firman Tuhan, melalui khotbah-khotbah di gereja, persekutuan doa, KKR, CD–CD khotbah dan kesaksian dan selalu rajin belajar firman Tuhan.

    Ingat firmanNya dalam 1 Yohanes 5:4-5; semua yang lahir dari Tuhan mengalahkan dunia, kita adalah anak-anak Tuhan yang mengalahkan dunia.

    Iman dari orang-orang yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Tuhan mengalahkan dunia ini. Tanpa iman tak mungkin orang berkenan kepada Tuhan (Ibrani 11:6). Iman kita tetap berdiri teguh dan dasar dari firman Tuhan. Kalau kita mulai merasa lemah, ucapkanlah firman Tuhan keras-keras. Kita harus dengar sehingga menyebabkan iman kita bangkit. Seorang tentara Tuhan tetap memiliki sikap pemberani. Ucapkanlah firman Tuhan dengan mantap sesuai dengan masalah-masalah yang kita hadapi. Iman kita bangkit, dan firman yang diucapkan itu juga adalah pedang roh yang menghancurkan segala pekerjaan iblis.

    Sewaktu Tuhan Yesus dicobai di padang gurun, Tuhan Yesus juga mengucapkan firman dan iblis kalah. Jangan merasa puas kalau kita sudah banyak membaca firman Tuhan, kita juga perlu dengar dari orang lain dan dalam kesendirian kita ucapkan firman itu keras-keras. Iblis kalah dan kita keluar sebagai pemenang. Dalam peperangan rohani kadang-kadang Tuhan menyuruh kita membaca kan firman Tuhan yang ditujukan kepada Iblis untuk mengalahkan rencana-rencana jahatnya. Iblis tunduk kepada firman Tuhan (Matius 4:4,7,10).

    Berjaga-jagalah dalam doa (perlengkapan senjata terakhir (Efesus 6:18). Mengapa kita perlu berjaga-jaga di dalam doa senantiasa, di dalam kitab Matius 26:40-41, menyebutkan supaya jangan jatuh dalam pencobaan, karena roh memang penurut tetapi daging lemah. (Lukas 21:36, 1 Tesalonika 5:17).

    Iblis tidak suka melihat murid-murid Tuhan berdoa, iblis tidak suka melihat pelayan-pelayan Tuhan berdoa, iblis berusaha mencuri waktu doa kita. Waktu doa pribadi kita sering dicuri dengan jalan menghabiskan banyak waktu di: TV, baca Koran, buku-buku cerita, komik, internet, majalah, ngobrol, terlalu sibuk dalam pekerjaan, kecapaian, sehingga tidak sanggup lagi berdoa. Kita harus peka dan jeli atas tipu daya iblis.

    Iblis senang dengan pelayan-pelayan Tuhan yang giat melayani ke sana kemari tetapi tidak punya waktu untuk bersekutu dengan Tuhan dalam doa secara disiplin. Ingat murid-murid Yesus di Taman Getsemani, mereka mengantuk dan tertidur. Yesus minta agar mereka meluangkan waktu 1 jam saja untuk berjaga-jaga dalam doa, mereka tidak sangup. Kalau keadaan kita seperti ini, waspadalah, kita sudah terjerat, cepat-cepatlah keluar dari jerat iblis supaya jangan jatuh. Berdoalah minta Tuhan Yesus beri kita Roh doa, Roh yang berjaga-jaga dalam doa senantiasa supaya tidak jatuh kedalam pencobaan. Jangan lupa firman Tuhan mengatakan: " Bahwa rumah-Ku adalah rumah doa bagi segala bangsa". Tubuh kita adalah Bait Tuhan, dan bait Tuhan adalah rumah doa. Tubuh kita adalah rumah doa.

  6. Minta Perlindungan Darah Yesus
  7. Ada kuasa yang sangat luar biasa di dalam darah Tuhan Yesus, kuasa ini kita pergunakan dalam peperangan rohani maupun dalam kehidupan sehari-hari. (Keluaran 12:7,12-13,23).

    Bangsa Israel mengadakan paskah bagi Tuhan dengan menyembelih Anak Domba Jantan yang tidak tercela (keluaran 12:1-11). Materai darah Anak Domba paskah pada ambang pintu rumah bangsa Israel di Mesir, membuat pemusnah tidak bisa masuk ke dalam rumah mereka untuk menulahi dengan tulah kematian. Pada jaman sekarang, Yesus adalah Anak Domba yang kudus. Darah Yesus mempunyai kuasa yang luar biasa dalam kehidupan orang-orang percaya. Materai darah Anak Domba merupakan materai perlindungan dari kuasa maut bagi orang-orang Israel. (Ibrani 11:28, Wahyu 12:11).

    Darah Yesus yaitu darah Anak Domba adalah materai perlindungan terhadap pekerjaan Iblis, setan dan roh-roh jahat. Tuhan tidak mengijinkan pemusnah masuk ke dalam rumah orang-orang Israel karena ada tanda darah pada ambang pintu rumah orang Israel.

    Pada orang-orang Mesir tidak ada tanda darah pada ambang pintu rumahnya, tulah kematian masuk dan semua anak sulung Mesir, anak satu-satunya Firaun, dan semua anak sulung hewanpun mati.

    Terjadi seruan yang hebat di seluruh Mesir (Keluaran 12:29-30).

    Kita perlu berdoa untuk minta perlindungan darah Yesus atas setiap anggota keluarga kita, bahkan rumah dan seluruh harta benda. Musuh tidak bisa melewati materai darah Yesus. Kuasa darah Yesus sanggup menghancurkan pekerjaan iblis. Pada waktu kita masuk dalam peperangan rohani, kita tidak perlu takut akan serangan balasan iblis karena semua anggota keluarga dan pekerjaan, rumah, harta benda, sudah berada dalam perlindungan darah Yesus.

Sumber diambil dan diedit: