Penolakan: Sebab dan Akibat

Hampir setiap orang mengalami beberapa bentuk penolakan pada suatu waktu dalam hidupnya, dan seseorang tidak harus berasal dari latar belakang yang keras untuk dapat mengalami penolakan.

Baru-baru ini saya mendapati bahwa perkiraan saya tepat ketika seorang wanita mulai menceritakan kepada saya tentang sebuah peristiwa yang terjadi pada putranya yang berusia 4 tahun. Ia berkata, "Putraku sangat gembira karena masuk dalam tim sepak bola! Ia berlatih dan berlatih! Kami pergi ke pertandingan untuk menyaksikan permainannya, dan semuanya berubah menjadi begitu mengerikan, Joyce!"

Saya bertanya, "Apa yang terjadi?" Ia berkata, "Yah, segala sesuatu berjalan lancar sampai pertengahan pertandingan. Lalu seorang anak yang berbadan besar mendatangi putra saya dan meninju perutnya kuat-kuat! Putra saya membungkuk kesakitan dan mulai menangis. Anak itu mengatakan sesuatu kepadanya, dan putra saya lari ke tepi lapangan sambil menangis dan menangis. Ia tersedu-sedu tak terkendali! Akhirnya saya menghampirinya dan berhasil sedikit menenangkannya. Saya bertanya, 'Nak, apa yang terjadi? Dan ia berkata, 'Anak itu meninju perut saya, dan katanya, Kau tidak hebat. Kau tak akan pernah belajar bagaimana bermain sepakbola. "Permainanmu tidak becus! Keluar dari lapangan ini dan jangan kembali lagi ke sini untuk bermain bersama kami?"'"

Ia meneruskan, "Saya menatap putra saya dan mulai ikut menangis. Suami saya berkata, 'Oh, bagus! Sekarang kau menangis dan ia menangis!"' Akan tetapi, akibat dari episode ini adalah saat mereka pulang ke rumah, putranya berkata, "Aku takkan pernah kembali ke sana lagi!"

Ini adalah sebuah contoh sempurna dari apa yang iblis ingin kerjakan atas orang-orang. Ia ingin supaya orang lain mengolok-olok kita. Ia ingin supaya seseorang menolak kita. Di dalam dunia, kita sering ditolak kecuali kita melakukan segala sesuatu dengan sempurna. Dan tak satu pun dari kita memiliki kemampuan untuk menjadi sempurna. Maka dari itu, kita terluka -- kita merasa tertolak! Akan tetapi, syukur kepada Allah, kita memiliki jawaban melalui Allah dan firman-Nya! Yesus mengasihi Anda, dan Ia tidak akan pernah menolak Anda (Yohanes 3:18).

Kesembuhan Membutuhkan Waktu dan Komitmen

Saya dan suami saya, Dave, sering mengidolakan soal komitmen, tentang memulai sesuatu dan menyaksikan seluruh prosesnya hingga selesai. Iblis memakai hal ini untuk menyerang dan mengecilkan hati banyak orang.

Ketika saya sedang memimpin pertemuan bulanan yang diadakan di daerah St. Louis, seorang wanita datang kepada saya dan berkata, "Saya memiliki banyak persoalan dalam hidup saya, dan sepertinya saya tidak bertambah baik. Saya akan datang ke acara pertemuan Anda -- tidak secara rutin, tetapi sekali-kali saja ... jika segala sesuatu memungkinkan dengan anak-anak ... jika saya mempunyai teman untuk datang datang bersama saya -- Anda mengetahui semua alasan yang iblis berikan kepada Anda." Sepertinya, ia mengalami waktu yang sulit, bahkan dalam memutuskan bagaimana mendapatkan pertolongan; dengan tegas menetapkan sebuah keputusan lalu memberikan komitmen terhadap rencana kerja tersebut.

Ia berkata, "Akhirnya saya menjadi begitu kacau sehingga saya kira saya tak sanggup menahannya lagi! Ketika saya mencari Allah, saya merasa Ia menunjukkan kepada saya bahwa saya betul-betul perlu membuat sebuah komitmen, maka saya mengajak ibu untuk berjanji menemaniku ke acara pertemuan Anda, dan kami mulai datang secara tetap. Masing-masing kami saling menolong untuk dapat pergi ke tempat ini. Dan tak dapat saya katakan kepada Anda betapa saya telah berubah sejak saya membuat komitmen yang serius untuk secara tetap pergi ke acara pertemuan yang saya butuhkan ini!"

Apa pun yang Allah perintahkan untuk Anda kerjakan, Anda harus menetapkan komitmen untuk mematuhi. Ke mana pun Allah mengatakan supaya Anda membuat komitmen, ke situlah Anda harus menyatakan komitmen Anda. Komitmen adalah salah satu kunci menuju kemenangan.

Masalah-masalah seperti penolakan memiliki akar yang dalam dan menerima pertolongan tidaklah sesederhana maju ke depan altar, mengucapkan doa, kemudian pergi dan berharap segala sesuatunya menjadi berbeda dalam semalam. Anda harus bekerja sama dengan Allah untuk mencapai kesembuhan.

Tidak, Anda tidak harus hidup di bawah siksaan yang disebabkan oleh penolakan. Akan tetapi, untuk menerima kesembuhan, Anda harus membuat sebuah komitmen -- komitmen terhadap Allah dan firman-Nya. Untuk melakukan hal itu, Anda harus bersedia menginvestasikan waktu Anda, menyediakan uang untuk kaset-kaset, buku-buku, dan sebuah Alkitab yang baik, dan memberikan diri Anda seutuhnya untuk menjadi murid Tuhan yang baik. Jika Anda melakukan itu, saya berjanji bahwa sedikit demi sedikit, Anda akan berubah!

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Judul asli buku : The Root of Rejection
Judul buku terjemahan : Akar dari Penolakan
Judul bab : Penolakan: Sebab ... dan Akibat
Penulis : Joyce Meyer
Penerjemah : Vonny Sijabat
Penerbit : Nafiri Gabriel Jakarta, 2002
Halaman : 21 -- 23