Bacaan:
Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang
dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk
Aku (
Ketika aku masih kecil, kehidupan kami sangat berkekurangan, namun masa Natal selalu menakjubkan. Hadiah-hadiah sedikit dan kecil, namun kami selalu bahagia dengan apa yang kami terima. Waktu yang paling indah adalah ketika menyanyi bersama-sama di muka pohon terang yang dipimpin oleh Ibu. Ini adalah waktu yang luar biasa dan kudus saat kami menaikkan pujian kepada Tuhan.
Sekarang di dunia Barat, Natal sudah menjadi peristiwa komersial. Persiapan dan pembelian hadiah telah mengambil alih makna rohani Natal -- kelahiran Juru Selamat kita. Banyak orang bahkan tidak ingat mengapa mereka merayakan Natal. Tidak ada sesuatu yang kudus tentang itu.
Aku berharap agar setiap orang yang merayakan Natal membawa makanan dan hadiah bagi yang kekurangan dan mengajak orang-orang yang kesepian ke dalam rumah kita. Itulah hadiah kita untuk Yesus.
Pokok pikiran: hadiah apa yang dapat kuberikan kepada Yesus, Sang Juru Selamat?
Doa syafaat: untuk melihat kekudusan Natal.
- Log in to post comments
<p>Artikel ini menggambarkan perbedaan makna Natal antara masa kecil penulis yang sederhana dan penuh kebahagiaan dengan Natal yang kini dianggap komersial di dunia Barat. Penulis menekankan pentingnya mengembalikan makna rohani Natal melalui tindakan kasih sayang terhadap yang kekurangan.</p>
<ul>
<li>Natal</li>
<li>komersial</li>
<li>Juru Selamat</li>
<li>hadiah</li>
<li>orang kesepian</li>
<li>makna rohani</li>
<li>kebahagiaan</li>
<li>kasih sayang</li>
</ul>
<ul>
<li>Penulis mengingat masa kecilnya di mana Natal tetap berarti meski dengan hadiah sederhana dan kebahagiaan bersama keluarga.</li>
<li>Natal kini dianggap sebagai perayaan komersial yang menghilangkan makna rohani kelahiran Yesus.</li>
<li>Penulis berharap orang merayakan Natal dengan memberi makanan, hadiah, dan mengajak orang kesepian ke rumah.</li>
<li>Pokok pikiran artikel adalah pertanyaan tentang hadiah apa yang dapat diberikan kepada Yesus sebagai Juru Selamat.</li>
</ul>