Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Panggilan Hidup Melajang
Edisi C3I: e-Konsel 393 - Panggilan Hidup Melajang
Salam konseling,
Hidup melajang sering kali bukan pilihan yang akan diambil oleh kebanyakan orang. Kita telah dibombardir dengan berbagai pengaruh budaya dan media yang membuat kita cenderung untuk berpikir bahwa status lajang adalah situasi yang tidak ideal dan tidak menguntungkan. Lebih jauh lagi, kita kemudian membuat stereotip tentang orang-orang yang melajang dan menganggap mereka dengan pandangan yang salah dan kurang tepat.
Tidak laku, Perawan/Perjaka Tua, Perawan/Bujang lapuk menjadi istilah-istilah yang menyudutkan para lajang dan membuat keberadaan mereka acap kali dipandang dengan sebelah mata.
Nyatanya tidaklah seperti itu. Nilai seseorang dalam pandangan Allah tidaklah dilihat dari status kehidupan maupun pernikahan mereka. Bahkan, terkadang kehidupan melajang dapat menjadi panggilan Allah bagi orang-orang yang dipilih-Nya untuk melaksanakan misi atau tugas tertentu dengan lebih efektif. Dengan demikian, baik menikah maupun melajang, seseorang tetap dapat merasakan kehidupan yang penuh dengan sukacita di dalam Tuhan karena ia sungguh-sungguh memahami apa yang menjadi panggilan Tuhan atas diri dan hidupnya. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai panggilan hidup melajang, publikasi e-Konsel pada bulan Februari ini akan membahasnya secara mendalam melalui kolom Bimbingan Alkitabiah. Penasaran? Mari segera simak artikelnya di bawah ini.
|
Staf Redaksi e-Konsel, |