Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Para Gembala Merayakan Natal
Edisi C3I: Edisi 323 - Sukacita Natal Bagi Gembala
-
Bacaan Alkitab: Lukas 2:15-16
-
Pendahuluan
-
Isi Khotbah
-
Tanggapan Mereka (ayat 15a)
-
Malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke surga.
-
Mereka berunding dan membuat keputusan yang tepat.
-
Keputusan Mereka (ayat 15b)
-
Tepat disertai dengan tindakan: "Marilah kita pergi ke Betlehem".
-
Tujuannya jelas: "Melihat apa yang terjadi di sana".
-
Berdasarkan sumber pesan yang tepat: "yang diberitahukan Tuhan".
-
Mereka mengenal pesan Allah lewat malaikat-Nya.
-
Mereka menerima penyataan Allah itu.
-
Kesigapan Mereka (ayat 16a)
-
Menyatakan tanggapan mereka yang positif.
-
Menyatakan iman mereka.
-
Menyatakan sukacita mereka yang besar.
-
Hasilnya (ayat 16b, 20)
-
Mereka menemukan Yusuf dan Maria.
-
Mereka berjumpa dengan bayi Yesus di dalam palungan.
-
Mereka memuji dan memuliakan Allah.
-
Kesimpulan
Ketaatan para gembala di padang Efrata, membuat mereka segera pergi untuk menyaksikan Sang Mesias yang baru lahir di palungan Bethlehem. Merekalah orang-orang yang pertama kali merayakan Natal bersama dengan keluarga Yusuf di kandang binatang, di Kota Betlehem. Perayaan itu sangat sederhana, namun penuh sukacita. Mereka penuh kepuasan. Mereka diberi pengalaman yang amat mulia dan tak terlupakan sepanjang hidup mereka. Padahal, apa yang mereka saksikan itu hanyalah sekilas sentuhan bayangan dari kehidupan kekal yang maha mengagumkan.
Dalam merayakan Natal, apakah Anda juga bersikap seperti gembala itu? Mereka merayakan Natal dengan pusat yang tepat, yakni Yesus Kristus. Mereka merayakan Natal dengan sederhana, bukan dengan pesta pora dan memabukkan. Mereka pulang dengan penuh sukacita, kepuasan, pujian bagi Allah, dan kesaksian tentang Yesus Kristus. Apakah orang-orang yang hadir dalam perayaan Natal yang kita adakan, juga membawa pulang berkat-berkat yang sama seperti para gembala itu?
Diambil dari:
Nama majalah | : | Sahabat Gembala, Desember 1992 |
Penulis | : | SG |
Penerbit | : | Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1992 |
Halaman | : | 70 -- 71 |