Kebanyakan dari kita mempunyai cara sendiri-sendiri dalam menghadapi stres. Tentunya reaksi kita bergantung pada kebudayaan, latar belakang keluarga, pengalaman masa lalu, dan kepribadian kita masing- masing. Ada orang-orang yang mencoba melupakan stres, menganggap seolah-olah tidak ada, dan melanjutkan hidup secara normal. Tetapi banyak juga yang dengan jujur mengakui adanya tekanan-tekanan hidup yang mereka rasakan, dan mencoba mengatasinya dengan mengutarakan isi hati kepada teman-teman yang dapat dipercaya, menangis (yang dapat melepaskan sebagian dari ketegangan), atau dengan mencari jalan lain untuk melupakan problemanya untuk sementara waktu. Banyak orang datang kepada Tuhan, merenungkan firman-Nya, membaca buku-buku rohani atau pergi ke gereja untuk mendapatkan penghiburan.
Ada pula yang menyembunyikan stres dengan minum minuman keras, dan memang sebagian besar pecandu-pecandu alkohol adalah orang-orang yang tertekan. Mulanya, orang-orang ini mencoba melupakan stresnya dengan minum. Lama-kelamaan jadi kebiasaan, sehingga tubuhnya menjadi bergantung kepada alkohol dan mereka seolah-olah tidak mampu lagi melepaskan diri dari alkohol tersebut. Padahal sumber stresnya masih ada dan sekarang ia menjadi peminum, ini berarti dia menambah stres tersebut menjadi lebih berat lagi.
Pada tahun-tahun belakangan ini, banyak ahli yang sudah menulis mengenai stres dan memberikan jalan keluar untuk menolong para penderita mengatasinya. Ada banyak petunjuk yang sudah ditulis yang sangat berguna untuk menolong mengatasi stres. Sebagai konselor, mungkin Anda ingin juga membagikan beberapa saran di bawah ini pada konsele.
Pada umumnya ada enam cara untuk menolong konsele mengatasi stres dalam hidup ini, yaitu dengan:
Akan sangat menolong bila tubuh yang tegang tersebut dapat menjadi rileks. Duduk dengan tenang dan mencoba membicarakan masalah secara terbuka memang dapat membuat rileks. Begitu pula dengan senam, mandi air hangat, mendengarkan musik yang lembut, atau mencoba mengalihkan pikiran pada hal yang ringan dan membayangkan sesuatu yang indah. Yang terbaik, adalah jika kita dapat melatih merenungkan ayat-ayat dari firman Tuhan. Mazmur pasal satu misalnya, mengandung banyak hal yang indah untuk mengatasi stres. Jangan berjalan, berdiri atau duduk dengan orang fasik, orang yang berdosa; tetapi harus merenungkan firman- Nya siang dan malam. Hal inilah "yang membahagiakan" serta yang akan memberikan ketenangan dalam hidup kita terutama pada waktu stres.
Kita melihat, bahwa contoh-contoh tadi memang tidak secara langsung menyentuh sumber ketegangannya, tetapi sangat berfaedah dalam mengatasi stres.
Memang tidak mudah untuk menerima kenyataan tentang kematian dan pengalaman-pengalaman pahit lainnya dengan begitu saja. Tetapi salah satu tujuan konselor, adalah menolong konsele menerima apa yang memang tidak dapat diubah lagi. Mereka harus dikuatkan dengan lemah lembut untuk membuat penyesuaian diri dan melanjutkan kehidupan ini. Semua pengalaman pahit, adalah seperti luka yang membutuhkan waktu untuk sembuh, dan yang biasanya memberikan respon positif pada perhatian dan kasih.
Keadaan ini tentunya tidak ada di negara-negara lain, di mana keluarga dan teman-teman atau tetangga selalu dekat dan kapan saja dapat memberi pertolongan pada waktu stres. Memang kadang- kadang konsele ingin menjauhkan diri dari keluarga untuk sementara waktu, tetapi biasanya dukungan penghiburan, pertolongan-pertolongan praktis dan nasihat-nasihat yang datang dari keluarga, teman dan saudara seiman sangat dibutuhkan dan itu jangan sampai dilupakan oleh konselor. Siapa tahu, bahwa kehadiran dan dukungan mereka akan membawa kesembuhan yang jauh lebih efektif daripada bimbingan seorang konselor.
Tentu saja di atas semuanya itu, hanya Tuhanlah yang dapat memberikan penghiburan dan kekuatan yang sejati.
Links:
[1] https://c3i.sabda.org/edisi_c3i/e_konsel_025_stres
[2] http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/025/
[3] https://c3i.sabda.org/epublish/2
[4] https://c3i.sabda.org/epublish/2/399
[5] https://c3i.sabda.org/01/oct/2002/konseling_menangani_stres_sebelum_menjadi_krisis
[6] https://c3i.sabda.org/06/apr/2003/konseling_menangani_stres
[7] https://c3i.sabda.org/jenis_bahan_c3i/tips
[8] https://c3i.sabda.org/kategori_bahan_c3i/masalah_hidup
[9] https://c3i.sabda.org/fokus_c3i/fokus_c3i_februari_2007_tips_mengatasi_masalahmasalah_hidup